Dalam sebuah keluarga yang telah memiliki anak, terkadang seorang istri ataupun suami tidak hanya memiliki satu peran saja. Selain harus berperan dan berkembang secara psikis sebagai diri sendiri, individu juga harus berperan sebagai suami dan ayah sekaligus, atau istri dan ibu sekaligus. Belum lagi jika Ayah ataupun Ibu yang harus bekerja atau berkarir sambil memikirkan anak sekaligus pekerjaan rumah. Hal ini yang terkadang menjadi pemicu individu merasa lebih terbebani dalam pembagian peran dan tanggung jawab di keluarga. Lalu, apa sih sebenarnya peran dan tugas masing-masing dari Ayah dan Ibu di dalam keluarga?

Peran dan Tugas Ayah

Peran dan Tugas Ibu

Tugas Bersama

Contoh Kasus

Apa yang Harus Dilakukan ?

Hidup dengan nyaman, tidak merepotkan siapapun, serba berkecukupan sampai bisa travelling dengan keluarga merupakan mimpi setiap orang dengan keluarganya. Sayangnya, kerap kali kenyataan tidak seindah demikian. Perlu banyak berkorban tenaga, pikiran, dan waktu untuk mencapai keadaan tersebut. “Udah banyak berkorban tapi kok masih begini saja ya?”. Hmm bisa jadi manajemen keuangan Parents yang belum benar.

Bagaimana cara menghadapi resiko keuangan?

Kemampuan apa yang diperlukan untuk siap menghadapi risiko?

Di posisi manakah anda sekarang?

Bagaimana mindset yang perlu dikembangkan untuk mendukung manajemen keuangan?

Banyak orang beranggapan bahwa menikah akan menyelesaikan berbagai konflik dalam hubungan saat berpacaran, misalnya dengan adanya ikatan, suami tidak akan melirik perempuan lain atau dengan menikah maka istri tidak akan boros lagi. Pendek kata, pernikahan akan berjalan dengan harmonis dan bebas dari konflik. Namun, kehidupan pernikahan tak selalu berjalan mulus dan membahagiakan. Bahkan 100 persen kehidupan pernikahan akan berada dalam masalah. Tidak ada pernikahan yang murni tanpa masalah, semua pasangan pasti pernah mengalami masalah satu sama lain, namun cara penyelesaian masalah dari sebuah konflik tidak melulu harus berpisah, ada cara lain yang dapat dilakukan.

Apa Itu Konflik Pernikahan?

Penyebab Konflik Pernikahan

Mitos vs Fakta Konflik Pernikahan

Dampak Positif Terjadinya Konflik

Terjadinya Konflik Karena Keinginan Merubah Pasangan

Kasus

Cara Menghadapi Konflik Pernikahan

Anti Panik Kelola Konflik

Teknik i-Message atau i-Statement

Untuk pengasuhan anak, orang tua memiliki parenting style yang berbeda-beda. Bahkan antara suami-istri pun kebanyakan memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengasuh anak. Hal ini yang akhirnya menimbulkan munculnya peran good cop dan bad cop. Yang dimaksud adalah salah satu orang tua berperan baik, pelindung, dan penyabar bagi anak (good cop). Sedangkan orang tua yang satunya berperan tegas, menegakkan disiplin, dan "ditakuti" oleh anak (bad cop).

Nah, dari mana asal-usul istilah parenting good cop dan bad cop? Mengapa orang tua berperan sebagai good cop dan bad cop? Apa efek kedua peran ini dalam kehidupan anak dan rumah tangga?

Bagaimana fenomena peran orang tua sebagai good cop dan bad cop?

Dari manakah munculnya istilah good cop dan bad cop dalam parenting?

Apakah peran good cop dan bad cop diwarisi dari orang tua sebelumnya?

Bagaimana efek dari peran good cop dan bad cop dalam kehidupan anak dan rumah tangga?

Adakah contoh kasus yang berkaitan dengan peran ini?

Bagaimana tips menghindari peran good cop dan bad cop kedua orang tua?

Ternyata sikap individu terhadap pasangannya berkaitan erat dengan tipe kelekatan (attachment style) yang terbentuk sejak ia kecil. Pembentukan kelekatan ini dipengaruhi oleh tipe orangtua dan cara individu tersebut dibesarkan. Dan taukah Anda bahwa hubungan harmonis dalam pernikahan sangat dipengaruhi oleh tipe kelekatan suami maupun istri.

Nah, apa sih yang dimaksud dengan tipe kelekatan? Bagaimana cara menentukan tipe kelekatan? Bagaimana cara membangun hubungan sehat dengan pasangan berdasarkan tipe kelekatan?

Apa yang dimaksud dengan attachment style (tipe kelekatan)?

Apa beda antara secure dan insecure attachment?

Apa saja jenis-jenis attachment style?

Bagaimana manifestasi attachment style dalam hubungan romantis?

Apa saja hal-hal dalam hubungan yang dipengaruhi oleh attachment style?

Bagaimana cara membangun hubungan yang sehat dengan pasangan?

Stigma bahwa anak introvert adalah pendiam, pemalu, sulit bergaul, hingga sulit untuk sukses sepertinya sudah sangat melekat di masyarakat. Masih banyak orangtua yang "memaksa" anaknya yang introvert untuk berubah menjadi ekstrovert. Padahal itu justru dapat membuat anak semakin tertekan dan sulit berkembang. Lantas, apakah introvert adalah suatu hal yang buruk sehingga harus diubah? Bagaimana jika kita memiliki anak introvert? Apa yang harus kita lakukan agar anak tetap berkembang secara optimal?

Apa Itu Introvert/ Ekstrovert?

Apa Ciri-Ciri Anak Introvert Dan Ekstrovert?

Sejak Usia Berapa Bisa Diketahui Seorang Anak Introvert/ Ekstrovert?

Pandangan Masyarakat Terhadap Anak Introvert

Tidak Salah Menjadi Introvert 

Cara Anak Introvert Dan Ekstrovert Berteman

Contoh Kasus

Tips Membesarkan Anak Introvert

Saat ini, orang tua mulai banyak menyadari bahwa bukan hanya kemampuan intelektual saja yang dibutuhkan oleh anak. Kemampuan sosial emosional juga sangat diperlukan untuk kehidupan berinteraksi sehari-hari. Kemampuan ini tidak serta merta muncul dengan sendirinya, melainkan perlu dilatih. Kemampuan sosial emosional membantu anak beradaptasi dengan lingkungan di mana ia berada, lengkap dengan komponennya.

Nah, apa sih yang dimaksud dengan kemampuan sosial emosional anak? Mengapa kemampuan ini perlu dikembangkan? Apa manfaatnya? Bagaimana cara menerapkannya?

Apa yang dimaksud perkembangan sosial emosional anak?

Mengapa sosial emosional anak perlu dikembangkan?

Apa saja perkembangan yang ada pada psikososial Erikson?

Apa saja keterampilan yang diajarkan dalam SEL (Social Emotional Learning)?

Apa saja manfaat SEL?

Bagaimana cara praktis menerapkan SEL?

Pada setiap level usia, menangis adalah respons normal dari perasaan yang kuat, seperti kemarahan, ketakutan, stres, atau bahkan kebahagiaan. Beberapa anak, bagaimanapun, menangis lebih dari yang lain. Anak-anak yang sama mungkin lebih sering marah, merasa frustrasi lebih cepat, dan menjadi terlalu bersemangat dibandingkan dengan teman sebayanya juga. Kemampuan untuk mengatur emosi besar sangat tergantung pada usia dan perkembangan.

Emosi besar dapat membuat aktivitas anak menjadi terganggu dan perlu anak belajar untuk dapat terlibat dalam pengaturan emosi dengan bantuan peran dari orangtua. Sebelum kita membahas lebih dalam tentang anak-anak yang kerapkali menampilkan emosi berlebih, mari kita kenali dulu mengenai emosi ya! :)

Apa yang dimaksud dengan emosi?

Apa saja aspek dalam regulasi emosi?

Bagaimana strategi dalam meregulasi emosi?

Apa pentingnya melatih regulasi emosi pada anak?

Faktor apa saja yang mempengaruhi strategi regulasi emosi?

Bagaimana tips membantu anak yang memiliki emosi berlebih?

Hal apa saja yang perlu dihindari?

Melatih belief system anak menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Rasa percaya yang tertanam sejak kecil tentang berbagai hal terkadang membuat anak menjadi sulit berkembang. Padahal apa yang mereka percaya di alam bawah sadarnya belum tentu terjadi di dunia nyata.

Apa itu Cognitive Behavioral Therapy (CBT)?

Bagaimana model kognitif CBT?

Seperti apa belief system itu?

Bagaimana perkembangan koneksi pada otak anak?

Apa yang dimaksud dengan upstairs brain pada otak anak?

Bagaimana prinsip CBT pada parenting?

Kehadiran gadget bukan menjadi hal yang baru lagi untuk anak, apalagi di masa sekarang ini. Masa pandemi menuntut mereka untuk melakukan aktivitas bersama dengan gadgetnya, dari mulai sekolah, komunikasi dengan teman atau saudara, sampai bermain. Ditambah lagi oleh Parents yang membiarkan anak bermain gadget supaya dapat melanjutkan pekerjaannya. Tanpa disadari kebiasaan tersebut membuat anak menjadi semakin lekat dengan gadget, bahkan akan tantrum jika ada yang melepaskan gadgetnya. Perilaku tersebut mengarah pada anak yang telah kecanduan gadget. Tentunya Parents ingin menghilangkan perilaku tersebut, apalagi sekarang ini sudah new normal, dimana anak mulai menjalankan aktivitas seperti biasanya. Yuk, coba lakukan reset screen time!

Tapiii, sampai batas mana yaa anak dapat dikatakan telah kecanduan gadget? Jika sudah kecanduan, bagaimana mengatasinya? Teruuss, reset screen time itu apa ya? Apakah terbukti efektif?

Mengapa kecanduan gadget bisa terjadi?

Bagaimana gejala kecanduan gadget?

Apakah anakku telah kecanduan gadget?

Bagaimana dampak kecanduan gadget bagi anak?

Apa yang perlu dilakukan jika anak sudah kecanduan gadget?

Apa yang dimaksud dengan reset screen time?

Bagaimana cara mencegah supaya anak tidak kecanduan gadget?