Kehilangan, disakiti, dan menyakiti bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Menurut penelitian, telah ditunjukkan bahwa emosi negatif bertahan lama terutama ketika peristiwa yang ditimbulkan dan konsekuensinya dianggap tidak sesuai dengan tujuan, nilai, dan ideal diri individu, serta menciptakan ketidaksesuaian.
Hal ini erat kaitannya dengan permintaan maaf. Karena permintaan yang tulus dapat memperbaiki luka emosional. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk mengelola perasaan agar tidak menjadi beban dan mengganggu aktivitas kita. Yuk ikuti rangkaian Workshop Online Series seputar “Ketika Ikhlas & Maaf Tak Semudah Kata” bersama Mitra Ahli Arum Sukma Kinasih, M.Psi., Psikolog., Fatimatuzzakiyah, M.Psi., Psikolog , dan Cut Aida Rusyiyah, M.Psi., Psikolog.
Klik poster untuk pendaftaran.