Mendengar cerita anak yang dijauhi temannya, pasti membuat semua orang tua sedih.
Anak yang biasanya ceria dan periang karena bisa bermain dengan teman-teman, sekarang jadi pemurung dan pendiam. Hal ini wajar dirasakan oleh anak, karena pertemanan memang memiliki arti yang penting bagi anak. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi? Dan bagaimana mengatasi anak yang dijauhi teman?
Kenapa Anak Dijauhi Teman?
Anak-anak yang dijauhi oleh teman, umumnya anak-anak yang tidak disukai oleh teman sebayanya. Para ahli psikologi anak mengatakan bahwa alasan anak dijauhi oleh teman sebayanya bisa beragam. Menurut mereka, kebanyakan anak laki-laki dijauhi oleh temannya karena anak tersebut sering memukul, menendang atau mendorong anak laki-laki lainnya. Tak hanya itu, kebanyakan anak laki-laki tersebut cenderung suka mengganggu dan argumentatif.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua anak laki-laki senang menggunakan kekerasan dan berperilaku agresif. Sekitar 13-20% anak laki-laki justru bersikap pemalu, menarik diri bahkan memiliki sikap aneh dan cenderung tidak cocok dengan teman-temannya.
Anak perempuan cenderung berbeda dengan anak laki-laki. Kebanyakan anak perempuan dijauhi oleh teman karena sikapnya yang bossy atau suka memerintah, termasuk suka membantah, sering melanggar peraturan, memiliki banyak emosi negatif, dan cenderung tidak mampu menyelesaikan masalah.
Tapi, perlu diingat bahwa setiap anak itu berbeda. Mungkin saja anak Anda memiliki alasan lain yang menyebabkan dirinya dijauhi oleh teman.
Maka, sebagai orang tua memang penting untuk mengetahui alasan tersebut dengan cara melakukan observasi. Anda bisa bertanya langsung pada anak, apa yang sebenarnya terjadi.
Anak-anak usia dini memang seringkali bertengkar kecil saat bermain. Bisa jadi karena perbedaan pendapat antara anak dengan teman-temannya. Namun, sebaiknya jangan langsung membuat kesimpulan dari cerita anak. Anda perlu mengobservasi lebih jauh dengan bertanya pada teman-teman anak, sehingga informasi yang didapat lebih berimbang dan tidak terkesan berat sebelah.
Tapi, jika dirasa informasi yang telah dikumpulkan masih kurang, Anda bisa bertanya pada guru di sekolah. Cara seperti ini akan lebih memudahkan Anda untuk mengetahui alasan sebenarnya anak dijauhi oleh teman. Guru yang mengajar anak di sekolah tentunya mengetahui perilaku anak sehari-hari di sekolah dan bisa memberi Anda saran terkait perilaku yang dimiliki oleh anak.
Bisa jadi anak memang memiliki kesulitan untuk bergaul dengan teman-teman karena pemalu, atau karena enggan berbagi. Atau karena penyebab seperti sikap anak yang bossy, tidak mau mengalah, dan beragam perilaku negatif lainnya.
Untuk itu, sebagai orang tua yang bijak, Anda harus mau mengakui kekurangan anak dan mulai mencari cara agar keadaan ini membaik. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Cara Atasi Anak Yang Dijauhi Teman
1. Berempati
Dijauhi oleh teman adalah masalah yang cukup besar bagi anak-anak. Untuk itu, tugas Anda adalah berempati pada kondisinya. Pastikan anak tahu bahwa Anda mendengar cerita anak dengan baik. Anda juga bisa lho berbagi cerita tentang masa kecil Anda pada si kecil. Apalagi jika Anda memiliki pengalaman yang sama.
Dengan begitu anak tidak merasa sendirian, karena bahkan Anda–orang tuanya– pun pernah mengalaminya. Berempati pada anak memang bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi anak yang dijauhi teman.
2. Hindari Menjelekkan Teman-Teman
Nah, langkah selanjutnya untuk mengatasi anak yang dijauhi teman adalah dengan memastikan bahwa anak tidak menjelekkan teman-teman. Anda bisa membantunya dengan mengatakan bahwa adalah hal wajar terjadi pertengkaran saat bermain, namun kondisi ini tidak seharusnya bertahan lama. Tambahkan bahwa Anda dulu juga mengalami hal yang sama dengan teman-teman di masa kecil.
3. Bantu Perilaku Anak
Setelah berempati dan membantu anak untuk tidak menjelekkan teman, langkah selanjutnya adalah dengan membantu perilaku anak. Anda mungkin sudah mengetahui alasan mengapa anak dijauhi teman. Misalnya karena anak sering bersikap “bossy” pada teman-temannya. Untuk itu, ajarkan anak untuk mengeliminasi sikap “bossy” mulai dari di rumah.
Anda bisa saja bermain peran dengannya. Misalnya saat anak suka memerintah di rumah, Anda bisa saja mengambil langkah diam dan beri anak pengertian bahwa dirinya bukanlah bos yang bisa memerintah seenaknya. Anda tentu bisa menghadapi anak “bossy” dengan cara lain, seperti berusaha menjadi role model yang baik saat di rumah.
4. Ajarkan Anak untuk Tahu Kapan Berhenti
Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan sosial termasuk anak Anda. Hal ini sebenarnya tidak masalah selama anak tahu kapan Ia salah dan kapan Ia harus berhenti. Misalnya saat anak bermain, lalu tidak sengaja melukai temannya. Seharusnya anak mulai sadar bahwa temannya terluka, dan bahwa perbuatannya tidak baik jika diulangi lagi.
Untuk itu, Anda perlu melatih anak mengetahui sinyal kapan “berhenti”. Caranya adalah dengan bermain peran (role play) di rumah. Anda bisa memberi anak informasi bahwa, saat teman-teman minta anak berhenti, sebaiknya anak juga berhenti. Atau saat salah satu teman terlihat tidak gembira, maka anak harus berhenti melakukan sesuatu.
5. Ajarkan Anak Menerima Kekalahan
Beberapa anak dijauhi oleh teman mungkin karena bereaksi negatif ketika Ia kalah dalam permainan. Untuk itu, jelaskan pada anak bahwa, menang atau kalah dalam bermain adalah wajar, dan bukan hal besar. Tambahkan bahwa, anak juga bisa menang di permainan berikutnya. Jangan lupa untuk memberi anak pengertian bahwa, kita tidak selalu bisa menang dalam permainan. Adakalanya anak kalah dalam permainan, dan ada kalanya teman-teman yang kalah dalam permainan, maka tidak perlu juga mengejek-ejek teman yang kalah.
6. Ajarkan Anak Untuk Tidak Berbohong Pada Teman
Alasan lainnya anak dijauhi oleh teman mungkin karena anak seringkali berbohong. Hal ini dilakukan oleh anak mungkin karena anak hanya ingin membuat temannya kagum agar anak bisa masuk dalam kelompok pertemanannya itu. Jika ini yang terjadi, beri anak pengertian bahwa bagaimanapun juga berbohong adalah perilaku yang buruk dan tidak bisa dibenarkan. Alih-alih berbohong, ajarkan pada anak untuk melakukan hal lain yang bisa membuat teman-teman tertarik dan mau berteman. Misalnya, mengundang teman ke rumah dan bermain bersama atau ikut melakukan permainan yang disukai temannya tersebut.
Reputasi anak dalam pertemanan kadang memang sulit dibangun. Untuk itu, pastikan bahwa anak memiliki perilaku yang positif dan dapat diterima oleh teman-teman sebayanya. Pastikan juga Anda mengetahui alasan utama mengapa anak dijauhi oleh teman-teman, sehingga Anda bisa mengatasinya dengan langkah tepat. Jangan sampai anak terlalu lama menyendiri dan tidak memiliki teman, karena hal ini bisa berpengaruh dalam kehidupan sosialnya kelak.
Artikel terkait:
- Hadapi Anak “Bossy”? Ini Tips Untuk Parents
- Perlukah Orang Tua Membatasi Pertemanan Anak?
- Apa Sih Bahayanya Anak Membentuk “Geng Bawang” di Sekolah?
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini