Rumus Jitu Kelola Keuangan Pribadi

05 Februari 2019

Mengelola uang memang penting bagi setiap orang, khususnya bagi yang sudah berpenghasilan sendiri setiap bulannya. Sayangnya, masih banyak yang bingung bagaimana ya kira-kira cara mengelola penghasilan dengan mudah dan tepat? Seringkali kita terjebak dengan banyaknya pengeluaran hingga terlilit hutang. Akhirnya tidak banyak yang tersisa untuk tabungan di masa depan. Padahal, sebagai orang tua, tentu ingin sekali berinvestasi sebagai bekal dana pendidikan anak, hingga bekal di masa tua nantinya.

Mungkin Anda sudah mencoba berbagai macam cara mengelola penghasilan, namun karena tingginya kebutuhan hidup, perhitungan Anda selalu saja meleset.

Jika kondisi ini yang sering Anda alami, maka tidak perlu bingung lagi. Ada satu cara mengelola penghasilan dengan prinsip 10-20-30-40 atau prinsip 50-20-30. Angka-angka ini menunjukkan berapa persen dari penghasilan yang harus dialokasikan pada hal-hal tertentu.

Misalnya, jika Anda memilih menggunakan prinsip 10-20-30-40, maka Anda bisa mengalokasikan penghasilan Anda pada beberapa hal, yaitu 10% untuk kebaikan, 20% untuk masa depan, 30% untuk cicilan, dan 40% untuk kebutuhan hidup.

Namun, jika Anda lebih memilih prinsip 50-20-30, maka penghasilan Anda bisa dialokasikan untuk kebutuhan hidup 50%, masa depan 20% dan 30% untuk keinginan pribadi. Lalu, kebutuhan seperti apa yang bisa dikelola menggunakan prinsip 10-20-30-40?

Rumus Jitu Kelola Keuangan dengan Prinsip 10-20-30-40:

💰 10% Untuk Kebaikan

Nah, kebaikan yang dimaksud di sini adalah penggunaan penghasilan untuk keperluan sosial kemanusiaan. Anda bisa memberikan donasi pada korban bencana alam yang belakangan ini sering terjadi di Indonesia, atau berdonasi pada tempat Ibadah.

Bagi sebagian besar orang, dana untuk kebaikan ini cukup penting, sehingga sebaiknya harus tetap ada walaupun jumlahnya tidak mencapai 10% dari penghasilan Anda. Tentunya, jika penghasilan Anda masih terhitung kecil, maka jumlah 10% ini fleksibel kok dan masih bisa dikurangi.

💰20% Untuk Masa Depan

Siapa yang tidak ingin memiliki masa depan cerah dan jauh dari lilitan hutang? Untuk itu, yuk rajin menabung atau berinvestasi.

Nah, tabungan yang dimaksud masa depan meliputi dana darurat termasuk dana ketika Anda sakit atau ketika anggota keluarga lain sakit, asuransi jiwa, dana pendidikan anak, dana ketika pensiun, hingga dana untuk rumah bagi yang belum memiliki.

Untuk itu, cara mengelola penghasilan sebagai bekal masa depan ini bisa dilakukan dengan cara menabung, melakukan deposito, mengambil berbagai asuransi, hingga menggunakan reksa dana. Yang paling penting dalam hal ini adalah, Anda memahami setiap investasi tetap mengandung resiko. Sehingga pahami dulu dengan baik hak dan kewajiban Anda sebelum berinvestasi pada satu produk.

💰 30% Untuk Cicilan

Meningkatnya kebutuhan hidup tentu membuat Anda memiliki cicilan. Namun, usahakan cicilan yang Anda miliki sifatnya adalah cicilan untuk kebutuhan produktif seperti kendaraan atau rumah.

Jangan sampai cicilan di sini berupa barang yang sifatnya konsumtif seperti gadget mahal, pakaian atau cicilan yang hanya digunakan untuk jalan-jalan. Sebaiknya jika memang penghasilan Anda terbilang kecil, maka cukup menggunakan barang yang sesuai dengan kebutuhan.

💰 40% Untuk Kebutuhan

Cara mengelola penghasilan selanjutnya adalah dengan menggunakan 40% dari penghasilan Anda untuk kebutuhan hidup, seperti biaya makan sehari-hari, transportasi, berbagai macam tagihan rumah tangga, pemenuhan hobi, belanja pakaian, hingga rekreasi dan lain sebagainya. Usahakan maksimal jumlah 40% ini digunakan sebagai kebutuhan pokok hingga gaya hidup.

Bagaimana Cara Menghitungnya?

Misal, jika penghasilan Anda dalam satu bulan rata-rata Rp.3000.000 maka alokasikan dana Rp. 300.000 untuk kebaikan (10%), Rp. 600.000 untuk masa depan (20%), Rp. 900.000 untuk cicilan (30%), dan Rp. 1.200.000 untuk kebutuhan hidup (40%). Tapi perlu diingat, hitungan ini sifatnya adalah saran, sehingga tentu bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan hidup Anda masing-masing.

Lalu, bagaimana jika saya lebih memilih cara mengelola penghasilan dengan menggunakan prinsip 50-20-30? Dana apa saja yang harus saya alokasikan pada masing-masing persentase?

Rumus Jitu Kelola Keuangan dengan Prinsip 50-20-30:

💰 50% Untuk Kebutuhan Hidup

Jika Anda lebih memilih menggunakan prinsip 50-20-30, maka alokasikan 50% dari penghasilan Anda untuk kebutuhan hidup seperti kebutuhan makan tiap hari, kebutuhan rumah tangga, biaya transportasi, hingga tagihan rumah tangga seperti listrik, air, internet, gas dan lain sebagainya.

💰 20% Untuk Masa Depan

Cara mengelola penghasilan menggunakan prinsip 50-20-30 berikutnya adalah dengan mengalokasikan 20% dari penghasilan Anda untuk masa depan.

Dalam hal ini Anda bisa menggunakan 20% dari penghasilan untuk berinvestasi sesuai dengan keinginan Anda. investasi di sini meliputi biaya asuransi jiwa, dana pendidikan anak dan lain sebagainya.

💰 30% Untuk Keinginan Pribadi

Setelah mengalokasikan 50% dan 20% dari penghasilan Anda untuk kebutuhan hidup dan masa depan, saatnya alokasikan 30% dari penghasilan Anda untuk keinginan pribadi. Keinginan pribadi ini bisa meliputi biaya keanggotaan gym, dan biaya untuk gaya hidup termasuk pakaian.

Kebutuhan hidup setiap orang tentu berbeda, termasuk mengenai kebutuhan pokoknya. Bukan berarti kebutuhan pokok satu orang sama dengan orang lainnya. Misalnya kebutuhan akan gadget. Jika Anda termasuk pekerja yang selalu menggunakan gadget untuk urusan pekerjaan, maka gadget disini tentu bisa dimasukkan dalam kebutuhan pokok.

Bagaimana Cara Menghitungnya?

Cara mengelola penghasilan menggunakan prinsip 50-20-30 sebenarnya sama dengan mengelola penghasilan menggunakan prinsip 10-20-30-40. Anda cukup mengalikan penghasilan dengan masing-masing persentase, Misalnya:

  • Untuk kebutuhan hidup = Penghasilan x 50%
  • Untuk masa depan  = Penghasilan x 20%
  • Untuk keinginan pribadi = Penghasilan x 30%
Penting:
  1. Kelola penghasilan dengan cara mudah dan tepat menggunakan prinsip perhitungan keuangan.
  2. Gunakan prinsip perhitungan keuangan yang sesuai dengan penghasilan dan kebutuhan hidup.
  3. Jangan terlalu memaksa mengalokasikan dana pada hal tertentu jika memang belum mampu.
  4. Alokasikan penghasilan pada hal yang penting seperti untuk kebutuhan hidup, masa depan, keinginan pribadi dan kebaikan.

Kedua prinsip di atas sebenarnya hanya sebagai cara mengelola penghasilan agar lebih mudah. Namun, keputusan utama tetap di tangan Anda. Anda bisa memilih prinsip 10-20-30-40 atau prinsip pengelolaan penghasilan 50-20-30. Yang paling penting di sini adalah antara penghasilan dan pengeluaran harus seimbang. Artinya, pengeluaran tidak boleh melebihi penghasilan, harus ada dana simpanan untuk kebutuhan mendesak, dan sisihkan sebagian untuk bekal di masa depan.

Baca Juga:

  1. Yuk, Belajar Menghitung Dana Pendidikan Anak
  2. Lima Kesalahan Dalam Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Bagaimana Menurut Anda?
+1
2
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket