Gigi gigis atau karies seringkali menghantui anak-anak. Meskipun sebagai orangtua sudah berusaha dengan berbagai macam cara, nyatanya gigi anak tetap saja mengalami gigis.
Banyak yang beranggapan bahwa gigi gigis ini karena anak-anak tidak menyikat gigi setelah minum susu di malam hari.
Fakta tersebut memang benar adanya, tapi orangtua mana sih yang tega membangunkan anak setelah si kecil tidur lelap. Nah inilah tantangannya Parents. Rasa tidak tega inilah yang sering membuat gigi si kecil jadi gigis. Lalu, apakah gigis pada anak bisa diatasi?
Tentu saja bisa parents, tapi sebelumnya kita pahami dulu apa saja penyebab gigi si kecil jadi gigis. Dan, apa saja sih gejala awal gigi gigis pada si kecil?
Penyebab Gigi Gigis Pada Anak:
Penyebab gigi gigis pada anak sebenarnya bukan hanya disebabkan karena susu, tapi juga karena ASI, soda, bahkan jus buah.
Makanan yang mengandung gula dan tepung juga turut serta meningkatkan resiko gigi gigis pada anak. Beberapa makanan yang mengandung gula dan tepung misalnya, kismis, permen, kue, sereal dan roti.
Nah, semua sisa makanan ini akan tertinggal di gigi dan akan diubah oleh bakteri yang hidup di mulut menjadi asam. Lalu, kombinasi bakteri, asam, sisa makanan dan air liur akan membentuk zat yang disebut dengan plak.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka si kecil akan mengalami kerusakan pada gigi. Kerusakan pada gigi anak ini pun bermacam-macam, misalnya gigi berlubang atau gigi yang gigis.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Gigi Gigis?
Hampir semua anak usia dini berisiko mengalami gigi gigis. Resiko tersebut akan meningkat apabila:
- Tingginya kadar bakteri yang menyebabkan gigi berlubang.
- Sering mengkonsumsi makanan atau minuman manis sebelum tidur.
- Kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi
Apa Saja Gejala Awal Gigi Gigis Pada Anak?
Gigi gigis pada anak tidak serta merta berubah warna menjadi hitam. Ada beberapa gejala awal yang perlu parents pahami sebelum gigi anak berubah menjadi gigis, seperti:
- Terdapat bintik-bintik putih yang mulai terbentuk di daerah gigi yang akan mengalami gigis. Bintik-bintik putih ini menunjukkan bahwa enamel gigi anak mulai rusak. Kondisi inilah yang menyebabkan sensitivitas pada gigi.
- Munculnya rongga awal pada gigi. Awalnya rongga awal ini berwarna coklat muda.
- Rongga pada gigi berubah menjadi lebih dalam. Perubahan warna pun terjadi. Dari yang awalnya berwarna coklat muda, kemudian coklat gelap dan sekarang sudah menjadi hitam.
Parents perlu memahami bahwa, gejala awal kerusakan gigi, seperti gigi gigis pada anak berbeda-beda. Adakalanya gejala awal gigi gigis pada anak tidak disadari oleh Anda, sampai dokter gigi anak yang menemukan gejala kerusakan gigi tersebut. Namun, anak-anak mungkin saja merasakan gejala seperti
- Rasa sakit di area gigi
- Cukup sensitif pada makanan atau minuman manis atau dingin. Biasanya terasa ngilu saat si kecil makan atau minum makanan tersebut.
Mencegah Gigi Gigis Pada Anak:
Dilansir dari hopkinsmedicine.org dan theasianparent.com, terdapat beberapa hal yang bisa Parents lakukan untuk mencegah gigi gigis pada anak, misalnya:
- Usahakan untuk menyapih anak dari botol saat anak memasuki usia 1-2 tahun.
- Sebaiknya jangan biasakan anak minum susu dengan botol susu lebih dari 20 menit.
- Mulailah menyikat gigi anak segera setelah gigi pertama anak muncul. Usahakan untuk menyikat gigi, lidah dan gusi anak 2x sehari dengan pasta gigi berfluoride. Jangan lupa gunakan sikat gigi sesuai dengan usia anak. Usahakan untuk menyikat gigi anak sebelum tidur.
- Khusus untuk anak usia kurang dari 3 tahun, sebaiknya gunakan pasta gigi sebesar biji beras (sedikit saja). Baru kemudian setelah anak berusia 3 tahun, gunakan pasta gigi sebesar biji jagung atau kacang polong.
- Lakukan pemeriksaan gigi anak sejak berusia 1 tahun, atau sebelumnya, jika terlihat adanya masalah gigi.
- Hindarkan anak dari terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman manis, khususnya sebelum tidur. Batasi juga camilan yang lengket di gigi seperti permen, kue bahkan keripik.
- Cegah bakteri berpindah dari mulut Anda ke mulut anak dengan tidak berbagi peralatan makan atau sikat gigi. Jangan pernah membersihkan kempong atau alat makan anak dengan air liur Anda.
- Biasakan anak untuk minum air putih, khususnya setelah minum susu sebelum tidur.
Mengatasi Gigi Gigis Pada Anak:
Nah, jika gigi anak Anda memang sudah terlanjur gigis, maka jalan satu-satunya adalah dengan berkonsultasi dengan dokter gigi anak. Dokter gigi anak akan melakukan treatment sesuai dengan gejala kerusakan gigi dan usia anak. Biasanya dokter akan menyarankan pada parents untuk membiarkan saja gigi gigis ini pada anak. Artinya gigi gigis pada anak tidak perlu dicabut.
Menurut drg. Dionella, dilansir dari nakita.grid.id, gigi gigis pada anak sebaiknya dibiarkan saja sampai tanggal dengan sendirinya dan tergantikan dengan yang baru dan lebih sehat. Tujuannya agar sisa dari akar gigi gigis tersebut terdorong sendirinya dengan gigi baru dan kemudian terlepas. Apabila gigi gigis dicabut satu persatu, maka gigi baru justru akan tumbuh tidak beraturan. Belum lagi rasa sakit yang akan dialami oleh si kecil. Tentunya parents tidak akan tega melihatnya kan?
Nah, sembari menunggu gigi gigis pada anak tanggal dengan sendirinya, kebersihan gig dan mulut pada anak harus terus dijaga dan diperhatikan. Caranya dengan selalu menyikat gigi secara teratur, khususnya setelah makan atau minum minuman yang manis. Sebagai orangtua juga harus terus menerus mendorong si kecil menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dengan memberikan role model yang baik. Jadi, parents juga tidak boleh malas untuk menyikat gigi, khususnya sebelum tidur ya!
Baca juga:
- Cegah Masalah Gigi Sejak Dini
- Jangan Panik! Yuk Hadapi Anak Rewel Saat Tumbuh Gigi
- Yuk, Gunakan Sikat Gigi Anak Sesuai Usia
- Kelas Online: “Kesehatan Gigi dan Mulut Anak”, Bersama Drg. Rizka Aulia Z, Sp.KGA (Khusus Anggota Komunitas School of Parenting)
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini