Ila (4 tahun) awalnya sangat terlihat suka dengan musik. Ia bisa asyik menghabiskan waktu di depan mainan piano miliknya. Akan tetapi, setelah 6 bulan diikutkan les musik, Ila malah enggan untuk bermain musik. Orangtua Aqila bingung dengan perubahan ini.
Kasus lain terjadi pada Bobi (7 tahun), ia dahulu mendesak ibunya supaya bisa ikut kursus robotik, dan Bobi memang sejak kecil tertarik sekali dengan robot-robot. Namun, baru 3 bulan ikut kusus Bobi sudah merasa bosan dan menolak melanjutkan kursus padahal orangtua sudah ikut paket kursus untuk 6 bulan. Pernah mengalami hal serupa, Parents? Ingin tahu sebab dan solusinya?
Sebagai manusia yang dikaruniai pola pikir yang dinamis, minat anak kadang-kadang berubah seiring dengan semakin bertambahnya pengetahuan dan wawasan yang diterimanya. Apakah yang harus dilakukan orangtua jika minat anak berubah-ubah?
1. Cari Benang Merah dari Minat Anak yang Berubah-Ubah
Perubahan-perubahan pada minat anak adalah sebuah hal yang sangat wajar dan alami. Seiring bertambahnya usia, variasi perubahannya akan semakin mengerucut. Tugas orangtua adalah terus mengamati perkembangan si kecil. Dengan begitu, Anda bisa melihat benang merah dari minat anak yang terus berubah-ubah.
2. Jangan Terlalu Membatasi atau Memanjakan
Orangtua harus paham bahwa pada dasarnya anak mempunyai sifat adaptif. Mereka sangat pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Di sini, tugas orangtua bukan membatasi atau malah memanjakan anak, tetapi mengkomunikasikannya. Proses ini juga bisa dijadikan sebagai pendidikan empati kepada anak.
3. Lakukan Negosiasi
Perubahan minat anak tidak selalu negatif. Perubahan ini bisa juga dijadikan sebagai proses belajar tentang negosiasi. Orangtua dan anak bisa belajar membuat kesepakatan bersama, misalnya tentang apa saja syarat berganti minat, kapan boleh berganti, dan apa saja konsesuensi dari berganti minat. Pada proses ini, biarkan anak belajar tentang konsekuensi dan tanggung jawab atas pilihan yang ia ambil.
Baca juga:
Mengenal jenis kecerdasan anak
Bakat dan minat anak apa bedanya?
4. Yang Terpenting adalah Minat Anak, Bukan Minat Orangtua
Sebagai orangtua, Anda harus selalu ingat bahwa yang terpenting di sini adalah minat anak, bukan minat orangtuanya. Anda tidak perlu memaksakan sesuatu pada anak. Jangan sampai anak merasa terbebani dan stress. Jika hal ini terjadi, anak-anak mungkin tidak akan mengeluarkan potensi dan kemampuannya. Biarkan mereka bereksplorasi dan menentukan sendiri minat dan bakatnya. Tugas Anda adalah menemani dan vengarahkan, tapi bukan memaksa.
5. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
Anak mungkin berganti-ganti minat bukan karena bosan, tetapi bisa saja karena ia merasa tidak percaya diri, atau merasa tidak mampu. Jika ini yang terjadi, orangtua sangat berperan untuk membangkitkan rasa percaya diri anak.Rasa percaya diri sangat penting dimiliki oleh anak agar mereka tidak minder untuk mencapai potensi terbaik mereka. Sesekali, orangtua juga patut memuji anak atas prestasi dan kemajuan yang ia tunjukkan.
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini