Kondisi perekonomian yang sedang dalam masa krisis membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Para ahli percaya perasaan sedih setelah kehilangan pekerjaan benar-benar valid, karena berbagai alasan. Bagi banyak orang, kehilangan pekerjaan tidak hanya mewakili hilangnya pendapatan, tetapi juga seperti kehilangan sebagian dari identitas diri.
Dalam sebuah penelitian tahun 1998, Richard H. Price, profesor psikologi di Institut Penelitian Sosial Universitas Michigan, meneliti seberapa besar pengaruh kehilangan pekerjaan terhadap kesehatan mental seseorang.
“Beberapa orang memiliki pekerjaan, beberapa orang memiliki karier, dan beberapa orang memiliki panggilan,” katanya. “Ketika mereka kehilangan itu, mereka kehilangan banyak hal.” Perasaan kehilangan mungkin bertambah besar bagi mereka yang mencurahkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan mereka.
Seseorang bisa sangat terikat dan terlibat sepenuhnya dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat membentuk identitas dirinya dengan cara yang bahkan mungkin tidak ia sadari. Dan tindakan sederhana seperti hilangnya rutinitas, ngopi pagi sebelum berangkat kerja, mengobrol dengan rekan, makan siang di tempat kerja, dan bahkan rapat—dapat menciptakan kekosongan bagi seseorang.
“Kebanyakan orang tidak menyadari betapa pentingnya rutinitas dalam hidup kita,” kata Tina B. Tessina, Ph.D., psikoterapis dan penulis “How to be Happy Partners: Working it out Together”. “Besarnya rasa kehilangan ini bisa menjadi kejutan total, dan bahkan kekecewaan yang mendalam.”
Efeknya bisa lebih buruk bagi mereka yang sudah punya kecenderungan depresi dan kecemasan. Selain kehilangan pekerjaan, perasaan takut ditolak, tidak diinginkan dan keputusasaan dapat muncul saat seseorang mulai mencari pekerjaan baru.
Hilangnya pendapatan dapat berarti potensi kehilangan rumah, mobil, asuransi, dan untuk kebutuhan sehari-hari pun akan terasa jadi beban. Ini yang juga dapat menyebabkan perselisihan dalam keluarga yang juga memicu stres jenis lain. “Jika terlalu kuat, kecemasan dan depresi dapat melumpuhkan Anda,” tulis Richard H. Price seperti yang dikutip dari headspace.com
Bagaimana menemukan motivasi setelah kehilangan pekerjaan?
Bagi banyak orang, mencari pekerjaan dapat berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Dan penting untuk menyadari bahwa mungkin juga ada banyak penolakan sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
Untuk ini, seseorang perlu melatih ketahanan (resiliensi) demi menghindari perasaan depresi atau gangguan kecemasan yang dapat mempengaruhi proses pencarian pekerjaan baru. Dengan perencanaan dan beberapa teknik mengatasinya,kesehatan mental Anda bisa tetap terjaga bahkan setelah melalui fase kehilangan pekerjaan yang menghancurkan. Begini beberapa cara yang bisa dicoba :
1. Sedih Boleh Tapi Jangan Terlalu Lama
Kehilangan pekerjaan,terutama jika bukan karena kesalahan kita aalah kehilangan besar yang tentu akan sangat disesali.. Sangat normal jika Anda bersedih, tetapi semakin lama Anda menunggu untuk mulai membuat rencana baru, akan semakin sulit untuk kembali bekerja.
2. Buat dan Patuhi Jadwal Rutinitas Selama Menganggur
Tidak apa-apa untuk menggunakan ini sebagai kesempatan untuk berlibur, tetapi tetap buatlah jadwal. Jadwalkan waktu “liburan” seperti saat Anda masih punya pekerjaan, dan setelah liburan Anda selesai, kembalilah ke rutinitas. Rutinitas dapat berupa membuat kopi atau sarapan pagi, istirahat saat makan siang, dan mungkin mengirimkan email lamaran pekerjaan atau meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan selama jam kerja normal. Anggaplah Anda sudah punya pekerjaan. Pekerjaan Anda adalah: sedang mencari pekerjaan, dan Anda harus mulai merencanakan cara mendapatkan pekerjaan.
3. Jajaki Peluang Baru dan Bangun Jaringan
Anda ingin mempelajari keterampilan, bahasa baru, atau kembali kuliah? Atau memulai bisnis sendiri atau mungkin mengubah karir? Jika keuangan memungkinkan, ini mungkin saat yang tepat untuk mulai fokus pada passion Anda dan mencoba bisnis atau pekerjaan baru.
Jangan lupa untuk terhubung dengan semakin banyak orang yang tahu apa yang Anda inginkan, karena ini berarti semakin banyak yang dapat membantu mewujudkan. Apa pun yang Anda lakukan, jangan pernah meremehkan kekuatan jaringan Anda untuk membuka peluang dan memberi “keberuntungan” yang Anda harapkan.
4. Temukan Keterampilan Anda
Penelitian Richard Price menemukan bahwa banyak orang telah menggeluti satu pekerjaan begitu lama sehingga mereka tidak mudah untuk menemukan keterampilan lain yang mereka punya. Buatlah daftar hal-hal yang Anda kuasai, mulai dari kemampuan menganalisis situasi sulit hingga hal-hal yang menurut Anda remeh , namun sebenarnya itu adalah keahlian khusus yang bisa Anda kembangkan dan gunakan untuk pekerjaan baru.
5. Cobalah untuk Tidak Putus Asa
Selama pencarian pekerjaan,sangat mudah untuk merasa ditolak ketika Anda gagal dalam wawancara atau surat lamaran yang tidak dijawab. Alih-alih, cobalah untuk beranggapan ini sebagai peluang untuk hasil lain. “Ingatlah bahwa Anda sedang mencari situasi yang baik untuk Anda, bukan hanya pekerjaan.” , pesan Tina B. Tessina, Ph.D.
6. Meminta Bantuan.
Dukungan positif dan kesabaran dapat menjadi penting bagi seseorang yang kehilangan pekerjaan. Jika Anda masih di fase awal bersedih, mungkin akan tampak malas atau tidak tertarik, tetapi Anda harus ingat bahwa itu mungkin berubah tanda depresi. Usahakan untuk mengobrol dengan orang terdekat Anda ketika merasa kesedihan Anda sudah terlalu lama atau Anda mulai kehilangan ketertarikan pada banyak hal.
7. Cari Bantuan Profesional.
Bagi mereka yang memiliki riwayat depresi atau menghadapi gangguan kesehatan mental, Anda mungkin memerlukan bantuan tambahan. Jika Anda merasa kondisi kesehatan mental Anda semakin tidak sehat, konsultasi dengan psikolog ahli bisa sangat membantu Anda.
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini