Sudah Siap Jadi Ayah Belum,Nih?

04 Agustus 2020

Ketika mendengar kata “bayi” dan “melahirkan” kebanyakan orang berfokus pada persiapan dan tips-tips untuk para ibu. Padahal ada satu sosok yang harusnya juga berperan, ya, Ayah!

Ayah pun juga harus memiliki persiapan mental menyambut kelahiran buah hati, terlebih persiapan mental menjadi seorang Ayah baru. Mungkin calon-calon ayah yang ada di rumah belum sepenuhnya paham nih soal kehidupan baru menjadi seorang Ayah.

Nah, daripada panik nantinya saat para Ayah mengalaminya sendiri, tidak ada salahnya membayangkan situasi apa saja yang akan dialami saat si kecil nanti lahir.

Siapkan Mental untuk Situasi Berikut ini!

  • Waktu yang Terbatas dengan Si Kecil

Kecuali Anda bisa memperoleh cuti dari perusahaan tempat bekerja, waktu Anda bersama dengan si kecil yang baru saja lahir mungkin saja terbatas. Hal ini karena belum banyak perusahaan yang memiliki regulasi cuti bagi ayah baru. Untuk itu, Anda perlu bersiap sedikit kehilangan momen kebersamaan dengan buah hati dan ibunya.

  • Datangnya Tanggung Jawab Baru

Jika Anda berpikir menikah berarti memiliki tanggung jawab yang cukup berat, tunggu hingga kelahiran anak pertama. Tanggung jawab Anda sebagai seorang suami dan Ayah akan semakin banyak. Anda akan memiliki tanggung jawab yang sama dengan Ibu, misalnya menenangkan saat bayi menangis, mengganti popok dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Tak hanya itu, Anda mungkin juga harus mulai belajar memberi susu pada bayi, menggendong, hingga memandikan bayi. Berbagai tanggung jawab baru ini sebaiknya anda pelajari dan lakukan karena kondisi kesehatan istri mungkin masih lemah pasca persalinan. Jadi, siapkan mental Anda mulai dari sekarang.   

  • Waktu Tidur Mulai Terganggu

Jika waktu tidur Anda sudah cukup terganggu di malam hari saat istri hamil karena ngidam berbagai makanan, hal ini akan berlanjut hingga si kecil lahir. Bedanya, jika dulu hanya mengurus keperluan istri, saat ini Anda harus mengurus keperluan bayi. Misalnya Anda harus bergantian berjaga di malam hari karena bayi terus saja menangis.

  • Mulai Stres finansial

Bukan bermaksud untuk menakut nakuti, tapi bayangkan saja berapa banyak kebutuhan finansial untuk persalinan, popok, susu, pakaian bayi hingga kebutuhan tak terduga saat bayi sakit? Untuk itu persiapan finansial memang penting, karena punya anak harus punya persiapan finansial.

  • Berkurangnya Waktu Bersama Pasangan

Memiliki bayi berarti berbagi perhatian pasangan Anda dengan pihak ketiga. Masa-masa ini cukup membuat Ayah baru merasa ditinggalkan. Beberapa Ayah baru mungkin saja merasa sedikit cemburu dengan si kecil lho. Jadi, untuk jaga-jaga sebelum si kecil lahir, perbanyaklah kebersamaan dengan pasangan.

  • Hilangnya Aktivitas Seksual

Kelelahan pasca persalinan, pemulihan kesehatan tentunya akan mempengaruhi kehidupan seksual Anda bersama pasangan. Belum lagi kehadiran bayi akan menyita perhatian Anda dan pasangan sehingga mengesampingkan aktivitas seksual Anda.

  • Depresi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa segera setelah kelahiran anak, baik Ayah maupun Ibu akan mengalami depresi. Alasannya pun beragam, dari mulai kurangnya persiapan mental hingga timbulnya masalah khusus seperti kesehatan bayi atau kesehatan Ibu.

Persiapan Ayah Menyambut Kelahiran Bayi Pertama:

  • Terlibat Selama Kehamilan

Sebaiknya Anda mulai terlibat selama kehamilan istri. Keterlibatan ini akan selalu mengingatkan Anda untuk mengingat bahwa sebentar lagi akan segera menjadi Ayah dan orang tua. Cobalah untuk sering mengusap perut istri saat hamil dan rasakan tendangan dari bayi Anda. Tak hanya itu, Anda juga bisa bernyanyi atau membacakan cerita di dekat istri Anda. Lakukan berbagai macam hal agar Anda selalu merasakan kehadiran bayi, bahkan sebelum Ia lahir di dunia. Dengan begitu secara tidak langsung Anda sudah mempersiapkan diri menjadi seorang Ayah.

kesiapan jadi ayah

  • Hadiri Kelas-Kelas Prenatal

Jika Anda merasa kelas prenatal hanya untuk seorang Ibu, maka Anda salah besar. Kelas prenatal bisa Anda gunakan dengan bersama pasangan untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana merawat bayi yang baru saja lahir. Anda juga bisa belajar banyak hal dasar tentang mengganti popok, memandikan bayi bahkan cara menggendong dengan benar.

  • Bangun Jaringan Dukungan

Anda dan pasangan sangat membutuhkan dukungan saat persalinan dan setelah persalinan nanti. Untuk itu carilah teman-teman, atau mintalah dukungan keluarga agar dapat memberi nasihat dan dorongan saat Anda bersiap menjadi seorang Ayah.

  • Bicaralah Dengan Pasangan

Bangun komunikasi yang baik dengan pasangan. Bicarakan segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh bayi, misalnya stroller, selimut ekstra dan lain sebagainya. Jangan lupa bicarakan juga pola asuh yang tepat bagi bayi, termasuk pembagian tanggung jawab bersama dengan pasangan pasca kelahiran dan saat pasangan nanti kembali bekerja. Buatlah rencana yang matang jika Anda dan pasangan membutuhkan pengasuh bagi si kecil.

  • Menjadi Tim yang Solid

Jadikan pasangan Anda sebagai anggota tim yang solid dalam merawat dan mengasuh anak. Jadilah Ayah dan suami siaga bagi kedua orang yang paling Anda cintai saat ini. Pahamilah bahwa tubuh istri masih sangat lemah pasca kelahiran, sehingga penting bagi Anda untuk selalu menjaga dan mendukungnya sepenuh hati. Tak hanya perubahan kondisi fisik, kondisi psikis juga akan mengalami perubahan, hal ini mungkin karena perubahan hormon pasca persalinan. Untuk itu bersikaplah sabar dan perlakukan istri dengan baik. Jangan lupa untuk tidak terpancing emosi. Mungkin istri membutuhkan banyak hal pasca persalinan. Jadi, persiapkan diri Anda.

  • Gantian Menjaga Bayi

Ya, Anda dan istri memang perlu bergantian menjaga bayi, karena bayi masih sangat kecil dan masih memiliki banyak kebutuhan. Misalnya bayi akan sering merasa haus atau akan cukup sering ngompol dan BAB. Untuk itu Anda harus siap menggantikan istri merawat bayi.

  • Beri Kasih Sayang Lebih pada Pasangan

Berilah pasangan kasih sayang berlebih karena pasangan sangat membutuhkannya. Cobalah untuk mengusap bahunya, memberinya pelukan dan ciuman hangat. Jangan lupa meyakinkan pasangan bahwa Anda dan pasangan pasti akan mampu merawat si kecil dengan baik. Beberapa Ibu pasca persalinan mungkin cukup ragu bisa merawat anaknya, bahkan mengalami sedikit depresi pasca persalinan. Untuk itu dukungan suami yang paling penting.

  • Minta Bantuan

Anda dan pasangan memang masih cukup baru dalam hal merawat bayi dan menjadi orang tua. Untuk itu, mintalah bantuan pihak terdekat misalnya keluarga, dokter atau perawat saat ada hal yang belum Anda mengerti pasca kelahiran buah hati. Hindari perasaan malu atau gengsi, karena bukan hanya Anda yang merasa bingung, bahkan semua Ayah dan orang tua baru di dunia ini akan merasa kebingungan pada mulanya.

 

Memiliki buah hati memang dambaan bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Namun, perlu diingat bahwa Anda dan pasangan juga perlu mempersiapkan mental untuk menyambut kelahiran anak pertama. Sebaiknya mulai perbanyak literasi tentang kelahiran anak pertama, agar Anda memiliki persiapan yang matang. Beberapa hal di atas tentunya bisa digunakan sebagai referensi persiapan mental menyambut kelahiran anak pertama.

Baca juga:

  1. Jadi “Ibu Peri” untuk Para Ibu Baru, Para Ayah Juga Bisa, Loh!
  2. Tips untuk Ayah: Menenangkan Bayi Menangis
  3. Anak-Anak juga Butuh Diasuh oleh Ayah
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket