Melihat fenomena sekarang ini, anak-anak sudah mulai belajar di PAUD sejak usia 3 tahun bahkan kurang. Tidak hanya ikut-ikutan tren, orangtua pasti punya alasan kuat hingga akhirnya memutuskan anak untuk belajar di PAUD atau pre-school.Sebenarnya, anak memang sudah siap menerima pendidikan bahkan sejak mereka lahir. PAUD bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menyiapkan anak memasuki dunia sekolah.
Namun, jangan asal memilih sekolah usia dini. Setidaknya, orangtua harus memperhatikan beberapa faktor tertentu demi mendukung stimulasi anak usia dini. Najelaa Shihab, pegiat pendidikan serta penulis buku Keluarga Kita, memberikan beberapa panduan untuk memilih sekolah usia dini. Simak informasinya berikut ini.
- Sesuai dengan Kebutuhan Anak
Setiap anak adalah khusus karena punya sifat bawaan masing-masing yang akan mempengaruhi stimulasi yang mereka butuhkan. Misalnya, ada anak yang tingkat aktivitasnya sangat tinggi sehingga membutuhkan banyak kegiatan bergerak. Sementara ada anak-anak yang sulit beradaptasi sehingga butuh transisi yang lebih lama. Lalu, ada juga anak-anak yang mudah terdistraksi sehingga membutuhkan latihan dini untuk meningkatkan konsentrasi.
Untuk itu, pastikan orangtua memilihkan sekolah yang programnya sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Tidak cuma menstimulasi satu aspek saja, tetapi pastikan sekolah memahami kebutuhan anak yang unik yang mungkin berbeda dengan teman-teman sekelasnya.
- Kebutuhan dan Kemampuan Orangtua
Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh orangtua adalah dukungan dari lingkungan serta teman sesama orangtua untuk bisa berbagi cerita. Oleh karena itu, pilih sekolah yang memfasilitasi proses belajar antar orangtua dan juga memberikan panduan yang lengkap tentang sistem pembelajaran apa yang bisa dipraktikkan di rumah. Penting juga memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan finansial orang tua.
- Tujuan Kurikulum
Aspek paling penting yang harus dibiasakan pada anak usia dini adalah kesiapan belajar. Bagian paling esensial dari pendidikan usia dini adalah stimulasi yang terkait bahasa dan literasi, seperti kebiasaan bercerita dan membacakan buku. Selain itu, anak juga perlu dibiasakan dengan rutinitas serta kesepakatan, termasuk mampu mandiri dalam menjalankan tugas sehari-hari, berbagi barang dengan orang lain, dan berinteraksi dengan anak berbagai usia.
- Budaya Sekolah
Poin ini sangat penting. Apakah sekolah memperhatikan aspek kesehatan anak, misalnya terkait dengan membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat. Lalu, apakah interaksi guru dengan murid terlihat hangat atau tidak, atau apakah sekolah menerapkan disiplin positif. Semua ini perlu diamati karena berkaitan dengan kehidupan sosial anak.
Sebaiknya, pilihlah sekolah yang membuat anak maupun orangtua merasa nyaman dengan suasana di kelas maupun di luar kelas. Rekomendasi dari orangtua lain tentu menjadi informasi yang berguna untuk Anda.
- Sarana dan Prasarana
Bukan memilih fasilitas yang mewah, orangtua harus memilihkan sekolah dengan fasilitas yang baik. Pastikan sekolah memiliki sarana dan prasarana yang bisa digunakan maksimal. Sekolah usia dini yang mempunyai suasana belajar mirip seperti di rumah juga baik. Jangan lupa untuk mempertimbangkan aspek keamanan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Baca juga:
Rekomendasi Kelas Online Bersama Ahli : Anggiastri Hanantyasari Utami, M.Psi., Psikolog
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini