Hendi, bapak dengan 3 anak yang masing-masing berusia 9, 6, dan 2 tahun, baru saja “perang dingin” dengan ibu mertuanya. Rumit memang mengasuh anak bersama mertua.
Selama bertahun-tahun Hendi memendam rasa jengkel karena sang ibu mertua sering memanjakan cucu-cucunya, yang notabene adalah anak-anak Hendi.
Setiap kali Hendi memberi hukuman pada anak-anaknya, sang oma akan membela mereka. Jika Hendi memotong uang jajan anaknya sebagai konsekuensi anaknya yang tidak mau membantu membersihkan kamar (yang sudah menjadi kesepakatan bersama), maka anak-anak akan mengadu ke oma-nya dan meminta uang jajan tambahan.
Hendi merasa cara yang dilakukan ibu mertuanya ini merusak pola asuh yang ia dan istrinya terapkan. Hendi mengajukan protes ke sang mertua, dan Ibu mertua yang juga jengkel, menolak memasak selama 1 minggu.
Ah, ternyata susah juga hidup bersama mertua apalagi mengasuh anak bersama mertua. Memang benar, ketika masih tinggal bersama mertua atau orangtua, mendidik anak rasanya selalu mendapatkan instruksi dari mereka. Apalagi, jika anak Anda adalah cucu pertama bagi mereka, jelas akan lebih repot lagi karena kakek-neneknya akan bertindak sangat protektif dan cenderung berlebihan dalam memberikan kasih sayang.
Kita jelas tahu bahwa maksud mertua memang baik. Mertua kita tentu ingin memberikan yang terbaik juga untuk cucu yang disayanginya. Hanya saja, jika kasih sayang diberikan tersebut terlalu berlebihan, anak pun bisa tumbuh menjadi anak yang manja, ngambek jika keinginannya tidak terpenuhi, dan lain sebagainya.
Sikap mertua yang terlalu berlebihan pun kadang terasa seperti tidak menghargai kita. Padahal, sebagai orangtuanya, kita pun tentu ingin melakukan yang terbaik untuk anak. Akan tetapi, mertua atau orangtua kita selalu campur tangan urusan anak. Tak ayal, perbedaan pola asuh ini pun akan menimbulkan konflik-konflik kecil dengan mertua. Bagaimana cara mengatasinya?
Kiat Mengasuh Anak Bersama Mertua
Tak perlu emosi terus-terusan ya, parents. Masalah perbedaan pendapat dalam pengasuhan anak ini sebenarnya bisa kok dibicarakan dengan baik. Dengan begitu, Anda bisa tetap nyaman dan tanpa beban dalam mengasuh anak. Lebih dari itu, Anda pun tidak perlu terus-menerus menyakiti hati ibu mertua. Lakukan beberapa cara berikut ini:
1. Anggap Mertua Seperti Orangtua Sendiri
Ini menjadi cara paling mudah yang harus Anda lakukan. Jangan pandang mertua sebagai orang lain, tetapi pandanglah ia seperti orangtua sendiri. Jangan sungkan untuk bertanya jika memang tidak tahu. Jangan sungkan mendengarkan nasihatnya. Dengan begitu, setidaknya Anda bisa dekat dengan mereka. Kedekatan ini akan membuat Anda dan mertua bisa lebih mudah melakukan negosiasi dalam pola pengasuhan anak.
2. Diskusi dengan Pasangan dan Mertua tentang Pola Asuh
Urusan anak menjadi urusan ayah dan ibu. Agar ke depannya berjalan lancar, Anda harus mendiskusikannya bersama suami/istri tentang pola asuh seperti apa yang hendak kalian terapkan bersama-sama. Orangtua yang kompak dalam mendidik anak bisa mengembangkan kepribadian positif anak.
Setelah itu, Anda juga harus berdiskusi dengan mertua berkaitan dengan pola asuh. Misalnya, untuk mendisiplinkan anak. Anda sudah berusaha tegas dalam mendisiplinkan mereka. Semua berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Akan tetapi, ketika bersama nenek, semua aturan untuk mendisiplinkan anak menjadi tidak berlaku. Hal-hal sepertilah yang harus didiskusikan bersama mertua.
3. Coba Aplikasikan Pola Asuh yang Disarankan Mertua
Tidak semua yang dikatakan mertua itu salah, kok. Bagaimanapun, mertua adalah sosok yang berpengalaman dalam hal pengasuhan anak. Jika memang saran-saran dari mertua masuk akal dan punya efek yang positif, jangan ragu untuk mengaplikasikan pola asuh tersebut. Dengan begitu, hidup Anda pun akan lebih teratur, nyaman, dan tenang bersama mertua.
4. Menolak dengan Tegas dan Santun
Jika ternyata apa yang disarankan mertua tidak sesuai dengan prinsip Anda atau Anda yakin bahwa hal tersebut justru berdampak negatif, Anda pun berhak menolaknya. Akan tetapi, penolakan pun harus disampaikan dengan santun. Berikan pengertian kepada mertua bahwa saran yang diberikan kurang sesuai dengan kondisi anak. Sampaikan alasan logisnya. Berusahalah agar mertua memahami apa yang Anda sampaikan.
Dalam poin ini, yang perlu Anda pahami adalah tentang perasaan mertua yang cenderung lebih sensitif. Semakin bertambah usianya, sebagian besar orang tua menjadi lebih sensitif. Untuk itu, pilihlah kata-kata penolakan yang baik. Jangan sampai menyakiti perasaannya.
5. Berterima kasih kepada Mertua
Terlepas dari apakah hubungan Anda baik atau tidak dengan mertua, apakah mertua campur tangan urusan keluarga atau tidak, Anda tetap wajib berterima kasih. Memang benar, hidup bersama mertua ada susah dan senangnya. Meski begitu, berterimakasihlah kepada mereka. Tanpa diminta, mertua dengan sigap membantu Anda mengasuh dan merawat buah hati Anda.
Masalah dengan mertua terkait pola asuh ini dialami oleh sebagian besar orangtua baru, namun ada juga orangtua dengan anak-anak yang sudah beranjak besar masih mengalami hal ini. Lakukan lima hal di atas supaya masalah dengan mertua atau bahkan mungkin orangtua kita sendiri tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
Baca Juga:
Menitipkan Anak pada Kakek-Nenek
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini