Tidak semua anak memiliki mental kuat. Cukup banyak anak-anak yang mudah merasa kecewa, manja dan gampang menyerah. Rasanya sebagai orangtua kita memang perlu memberikan treatment khusus agar anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih kuat. Sayangnya, tidak banyak orangtua yang tahu bagaimana cara menumbuhkan anak yang bermental kuat.
Tapi, jangan khawatir Parents, kami sudah merangkum 5 cara mudah menumbuhkan anak bermental kuat, seperti beberapa cara berikut ini:
5 Cara Mudah Tumbuhkan Mental Anak
- Ajarkan Anak Menjaga Pikirannya
Banyak orangtua yang selalu mengingatkan anak untuk menjaga tubuh mereka atau menjaga kesehatan badan seperti menggosok gigi, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Namun, tak banyak orangtua yang mengingatkan anak untuk menjaga pikiran agar tetap sehat.
Artinya, jika banyak orangtua yang rutin mengkonsultasikan kesehatan gigi dan mulut anak pada dokter gigi, atau segera mengunjungi dokter jika anak terlihat sakit flu, maka seharusnya orangtua juga tidak segan meminta bantuan psikolog apabila nampak gangguan mental pada anak. Tujuannya agar kesehatan mental anak tetap terkontrol dengan baik. Inilah cara pertama yang perlu dilakukan orangtua agar anak tumbuh dengan mental yang kuat. Jangan merasa malu atau terjebak stigma negatif tentang kesehatan mental.
- Diskusikan tentang Perasaannya
Cara selanjutnya menumbuhkan anak dengan mental yang kuat adalah dengan mendiskusikan sejak dini tentang apa saja yang mereka rasakan terkait kehidupan yang sedang mereka jalani. Misalnya, apakah lingkungan sekolah mereka kurang menyenangkan, atau mata pelajaran yang begitu sulit dipahami.
Melalui cara ini, Anda sedikit banyak telah membantu anak mengidentifikasi perasaan mereka sendiri, sehingga kedepannya mereka bisa mengelola perasaan dan emosi sendiri dengan cara yang sehat.
- Ajarkan Anak Berpikir Secara Realistis
Tanpa disadari orangtua justru tidak mengajarkan anak berpikir secara realistis dengan cara berusaha mengesampingkan apa yang dirasakan oleh anak.
Misalnya saat anak mengatakan, “Aku tidak akan pernah mengerti tentang soal Matematika ini”. Kemudian Anda dengan enteng menjawab, “Oh, pasti kamu bisa mengerjakannya sayang”, tanpa memberikan solusi bagaimana agar anak bisa mengerti dan mengerjakan Matematika.
Saat anak mulai mengekspresikan keraguan, tidak percaya diri, menyalahkan diri sendiri atau pikiran negatif lainnya, maka ajarkan pada mereka cara berpikir yang berbeda, namun tetap realistis. Tunjukkan pada anak bagaimana mengenali pikiran yang tidak membantu dan ajarkan pada anak untuk mengatur pola pikir baru. Misalnya, saat anak berpikir tidak bisa mengerjakan soal matematika, maka ajarkan pada anak untuk berpikir bahwa “aku bisa mengerjakan soal matematika asalkan aku mau berusaha dengan lebih keras”. Inilah cara mudah selanjutnya untuk menumbuhkan anak bermental kuat.
- Beri Anak Contoh Bertindak Positif
Anak adalah peniru yang ulung. Begitulah kata banyak ahli pada semua orangtua di dunia ini. Itulah mengapa, apabila Anda ingin mengajarkan sesuatu pada anak sebaiknya mulailah dengan melakukan hal tersebut setiap hari. Sama seperti jika Anda menginginkan anak tumbuh dengan mental yang kuat, maka tunjukkan pada anak bahwa Anda juga memiliki mental yang kuat setiap harinya.
Berikan anak pemahaman bahwa tidak masalah untuk bertindak bertentangan dengan pikiran kita. Misalnya, saat otak kita mengirimkan sinyal malas pada tubuh karena sudah banyak aktivitas yang dilakukan, sedangkan keesokan hari masih ada satu presentasi kantor yang harus selesai malam ini.
Maka sebaiknya mana yang harus dipilih? Bermalas-malasan nonton TV tanpa mengerjakan presentasi tersebut, atau memaksa diri untuk tetap membuat presentasi kantor meskipun hasilnya kurang maksimal? Tentu saja, sebagai orangtua harus memberi contoh “mengerjakan presentasi kantor” yang sudah menjadi tanggung jawab pekerjaan. Inilah cara mudah lainnya menumbuhkan mental kuat pada anak.
- Terlibat Aktif dalam Pemecahan Masalah
Cara selanjutnya untuk menumbuhkan anak bermental kuat adalah dengan mendorong anak ikut terlibat aktif dalam pemecahan masalah. Artinya, meskipun Anda tergoda untuk membantu memecahkan masalah anak, namun sebaiknya berilah anak kesempatan memecahkan masalahnya sendiri.
Tahan keinginan untuk menyelamatkan anak ketika dia menemukan masalah. Sebaliknya, dorong dia untuk mengembangkan solusinya sendiri. Biarkan anak melakukan kesalahan sesekali. Kadang, konsekuensi alami dapat menjadi guru terbaik dalam kehidupannya.
Namun, bukan berarti Anda lepas tangan atas semua masalah anak-anak. Ingat bahwa anak masih membutuhkan banyak bimbingan dalam awal masa kehidupannya. Jadi, saat anak memiliki masalah perilaku tertentu seperti sulit bergaul dengan teman-teman di sekolah, maka bantu anak memecahkan masalah tersebut dengan berdiskusi. Anda bisa memberinya beberapa opsi solusi, dan biarkan anak yang memilih salah satu solusi tersebut.
Bagaimana Membangun Kekuatan Mental Sebagai Keluarga?
Bukan hanya anak-anak yang perlu memiliki mental kuat, namun anggota keluarga yang lain juga perlu memiliki mental yang kuat. Untuk mewujudkannya maka gunakan kesalahan sebagai bagian dari pelajaran hidup. Pastikan bahwa anggota keluarga yang lain tidak menolak rasa sedih,sakit atau menolak menunjukkan emosi hanya agar terlihat tangguh di depan orang lain.
Memiliki mental kuat bukan berarti menolak atau menyembunyikan rasa sakit dan emosi, namun berusaha mengatasi emosi dan rasa sakit dengan cara yang sehat. Artinya, emosi dan rasa sakit yang dirasakan dari momen-momen tertentu tidak berpengaruh besar dalam hidup Anda.
Misalnya rasa sedih atau emosi karena usaha keluarga bangkrut membuat Anda tidak mau makan, menolak bertemu dengan orang lain, bahkan menolak untuk membangun usaha kembali. Hal ini tidak perlu terjadi jika saja Anda bermental kuat.
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini