Si Kecil Kelepasan Ngomong di Tempat Umum?

14 September 2018

“Mah, ibu itu gendut banget ya?”

Sandi, anakku yang berusia 5 tahun tiba-tiba berceletuk dengan suara cukup nyaring, sambil menunjuk seorang ibu.

Beberapa orang langsung menengok ke arah anakku, termasuk si Ibu yang dimaksud. Perasaan malu dan tidak enak pun langsung menyerangku. Buru-buru aku ajak anakku keluar toko buku.

———————————–

Pernahkah mengalami situasi seperti ini? Anak-anak memang sering mengutarakan apapun yang pertama kali terlintas di benak mereka. Misalnya, fisik seseorang yang gemuk, bahkan bau badan seseorang yang kurang sedap. Sebagai orang tua, momen seperti ini tentunya bukan hal yang menyenangkan.

Dikutip dari parents.com, Susan Verwys, Ph.D, asisten profesor pendidikan anak usia dini di Universitas Calvin, Michigan, mengatakan bahwa, saat anak-anak bicara sembarangan sebenarnya mereka hanya antusias terhadap sesuatu. Namun, mereka tidak tahu konteks yang tepat untuk berbagi informasi.

Kenapa Anak Bicara Sembarangan?

1. Anak Ingin Mengeksplor Kata Baru

Pernahkah Parents mendengar anak mengubah satu lirik lagu? Misalnya lagu lihat kebunku. Seharusnya anak menyanyikannya dengan “lihat kebunku penuh dengan bunga”, tapi diganti dengan “lihat kebunku penuh dengan buaya”. Saat anak-anak mengucapkan kata-kata tertentu, berulang ulang sebenarnya mereka sedang mengeksplor kata-kata baru tersebut.

2. Anak Tidak Paham Maksudnya

Banyak sekali kosa kata dalam bahasa Indonesia yang bunyinya hampir mirip. Seperti bunga, buah, buaya. Terkadang anak juga merasa bingung saat mengucapkannya. Tak jarang apa yang diucapkan anak berbeda dengan yang mereka maksud.

Ingatkah Parents dengan kejadian anak SD yang diundang oleh Bapak Presiden Jokowi di Istana Negara? Saat itu anak SD tersebut sempat salah menyebut ikan “tongkol” dengan kosa kata lain yang bermakna negatif dan cenderung porno.

Kemungkinan anak SD itu tidak paham maksud kata tersebut. Mungkin memang yang dimaksud adalah ikan “tongkol” namun karena kosa kata lain memiliki bunyi yang sama, ia salah memahaminya.

3. Anak Hanya Meniru Ucapan Orang Lain

Anak memang suka meniru segala sesuatu yang ada di sekitarnya, tak terkecuali kata-kata tertentu. Kemungkinan anak juga hanya ingin iseng mengucapkan kata-kata atau kalimat tertentu. Misalnya, kata-kata jorok atau kasar saat dia berada di sekolah atau di lingkungan rumah. Namun, sayangnya anak tersebut tidak paham maksudnya.

4. Tidak Tahu Cara Mengutarakan Informasi

Saat anak mengomentari bau badan seseorang atau bentuk fisik seseorang di tempat umum. Anak tersebut mungkin hanya ingin mengutarakan informasi yang diperolehnya kepada Parents. Tapi, sayangnya si anak tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan dengan baik.

5. Senang Melihat Reaksi Orang Di Sekitar

Tak jarang Parents akan bereaksi dengan tertawa atau marah saat anak asal bicara. Beberapa anak justru menikmati reaksi orang di sekitarnya. Kemungkinan besar anak tersebut hanya ingin diperhatikan. Sehingga terus menerus mengulang apa yang dibicarakan.

Bagaimana Mengatasinya?

  • Jangan Langsung Dimarahi

Mendengar anak bicara sembarangan di depan umum mungkin saja membuat Parents panik dan langsung memarahi anak, namun sebaiknya hindari reaksi marah ini.

Langsung memarahi anak, justru bisa membuat anak kapok untuk mengeluarkan apa saja yang ada di benaknya. Sehingga anak sering tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya.

  • Koreksi dengan Cepat

Alih-alih langsung memarahi anak saat bicara sembarangan, sebaiknya segera koreksi kesalahan anak. Misalnya, saat anak berulang tahun, nenek memberinya kado. Saat dibuka, ternyata anak sudah memiliki barang tersebut. Dengan nada kecewa anak pun bicara “Yah..aku sudah punya tas ini”. Tentu saja hal ini membuat nenek sedih.

Saat situasi tersebut terjadi, segera koreksi kesalahan anak dengan “Bilang apa kalau diberi hadiah,Dek?” Dengan begini anak pun diharapkan mengucapkan terima kasih. Segera setelah acara selesai katakan pada anak bahwa kita harus selalu berterima kasih saat seseorang memberi hadiah. Walaupun hadiah tersebut sudah kita miliki.

  • Ajarkan Tentang Sensitivitas Perasaan

Sebagai orangtua, hampir sulit mengontrol apa yang ingin ditanyakan oleh anak. Sekalipun pertanyaan tersebut menyinggung perasaan orang lain. Anak perlu memahami konsep sensitivitas perasaan.

Sebelum orang tua berada di situasi yang membuat malu di tempat umum karena anak bicara sembarangan. Sebaiknya mulai ajarkan pada anak tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dibicarakan di tempat umum.

Jelaskan pada anak untuk tidak mengomentari orang lain secara fisik. Katakan pada anak untuk menyimpannya di pikiran mereka dahulu atau mengatakan kepada orang tua dengan  berbisik.

Orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk memberi kode saat anak ingin bicara hal pribadi kepada kita. Misalnya, dengan menarik-narik baju atau memegang tangan Parents.

  • Kendalikan Diri

Kita mungkin tidak bisa mengontrol pikiran anak, namun orangtua bisa mengontrol diri sendiri. Hindari membicarakan hal-hal tentang orang lain di depan anak. Salah-salah anak akan meniru kebiasaan ini.

  • Hindari Bereaksi Berlebihan

Sebaiknya jangan bereaksi berlebihan saat anak membicarakan hal-hal yang aneh dan cenderung sembarangan. Walaupun hal tersebut membuat Parents ingin tertawa. Bereaksi berlebihan justru bisa membuat anak mengulangi kalimatnya.

Usahakan tanyakan pada anak darimana ia memperoleh kosakata tersebut. Kembali, jelaskan juga bagaimana perasaan orang lain jika apa yang dibicarakan menyinggung perasaan orang lain.

  • Meminta Maaf

Jika anak kelepasan bicara sesuatu yang tidak sopan atau menyinggung orang lain,jangan ragu untuk meminta maaf kepada orang tersebut atas nama anak.

Jika kita mau menunjukkan contoh dengan meminta maaf, maka anak akan belajar juga untuk mengakui kesalahannya dan tidak mengulang kesalahan tersebut.

Sulit bagi setiap orangtua untuk mengontrol apa saja yang ingin diungkapkan oleh anak. Saat anak berbicara sembarangan di tempat umum, sebaiknya tetap bersikap tenang dan beri nasehat untuk anak saat kembali berada di rumah. Ajarkan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat umum. Termasuk efeknya pada orang lain yang mendengar anak berbicara sembarangan.

Baca Juga :

  1. Langkah Menstimulasi Kemampuan Bicara Anak
  2. Anak Berbuat Salah? Ini Yang Harus Parents Lakukan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket