Masih penasaran dengan speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak-anak di era modern saat ini? Benarkah speech delay ini hanya terjadi pada anak-anak masa kini?
Nyatanya kasus-kasus keterlambatan bicara sudah pernah terjadi sejak dulu kala dan speech delay pada anak-anak ini dicatat dalam sejarah dunia!
Siapa saja sih anak-anak kurang beruntung yang mengalami speech delay dan dicatat dalam sejarah dunia ini? Simak beberapa kisah berikut ini:
Speech Delay Pada Anak-Anak yang Tercatat dalam Sejarah Dunia
1.Viktor si Tarzan dalam Dunia Nyata
Tau kan film Tarzan? Manusia yang hidup di hutan bersama dengan berbagai hewan? Nah, tokoh tarzan dalam film tersebut ternyata benar-benar ada loh Parents!
Namanya Viktor, si anak laki-laki yang ditemukan di hutan dekat desa Saint-Sernin, Aveyron, Perancis oleh para pemburu pada tahun 1800. Viktor yang berusia 11-12 tahun ditemukan di hutan tersebut dalam keadaan hampir telanjang, dan hanya tersisa beberapa helai pakaian yang menempel pada tubuhnya. Saat ditemukan, Viktor sama sekali tidak bisa berbicara. Hanya suara seperti hewan yang keluar dari mulut kecilnya.
Peneliti percaya bahwa Viktor berhasil bertahan hidup sendiri selama beberapa tahun di dalam hutan. Sayangnya, tidak diketahui sejak kapan dan oleh siapa ia ditinggalkan di dalam hutan.
2. Genie Tumbuh dalam Isolasi
Genie, gadis kecil berusia 13 tahun ditemukan dalam keadaan terkunci di ruangan sempit di dalam rumahnya, di Los Angeles, California, pada awal tahun 1970. Ia ditemukan dikunci oleh ayahnya sendiri dalam keadaan tidak layak, di dalam ruangan dengan sebuah jendela kecil yang minim penerangan.
Selama 13 tahun, ia diberi makan oleh Ayahnya tapi tidak pernah diajak berbicara. Genie seringkali dipukul oleh Ayahnya dan hanya diberi mainan majalah bekas, jas hujan plastik, dan beberapa kontainer kosong. Selama 13 tahun itu pula, tidak banyak yang dilihat dan dilakukan oleh Genie.
Menurut keterangan Ibunya yang membantu Genie terbebas dari kurungan Ayahnya, Genie sempat terekspos bahasa saat berusia 20 bulan. Namun, peneliti mengungkapkan bahwa kemungkinan besar, kemampuan bahasa yang mungkin pernah ia miliki akan hilang karena selama 12 tahun hidup dalam kesunyian.
3. Isabelle Hidup dalam Kesunyian bersama Ibu yang Tuna Wicara
Pada tahun 1942, ditemukan anak bernama Isabelle yang hidup dari seorang Ibu tuna wicara. Isabelle ditemukan terkurung bersama Ibunya selama 6,5 tahun dalam kesunyian tanpa pernah terpapar oleh bahasa.
Ibu Isabelle mengalami cedera otak saat berusia 2 tahun. Sejak saat itu, Ibu Isabelle tidak mampu berbicara. Ia juga bukanlah wanita yang berpendidikan sehingga tidak bisa menulis maupun membaca. Satu-satunya cara Ibu Isabelle berkomunikasi hanya melalui bahasa tubuh yang ia temukan sendiri.
Saat berusia 22 tahun, Ibu Isabelle mengandung. Sejak Isabelle dalam kandungan hingga ia terlahir dan berusia 6,5 tahun, Isabelle dan Ibunya dikurung di dalam ruangan gelap. Hingga pada akhirnya Ibu Isabelle berhasil melarikan diri sambil membawa Isabelle.
4. Chelsea Baru Belajar Bahasa di Usia 32 Tahun karena Salah Diagnosa
Chelsea adalah gadis lain yang mengalami speech delay dan baru belajar bahasa di usia 32 tahun karena kesalahan diagnosa. Saat Chelsea lahir, keluarganya mengira ia tuna rungu (tuli). Kesalahan diagnosa pada Chelsea terus berlanjut karena ia tinggal di area pedesaan, California Utara. Sampai pada akhirnya, Chelsea melakukan tes pendengaran secara menyeluruh dan ditemukan bahwa hanya salah satu telinganya saja yang tidak bisa mendengar.
Beruntungnya, Chelsea tinggal di tengah keluarga yang sangat mencintainya sehingga ia tetap terekspos dengan bahasa sejak kecil. Meski demikian, menurut peneliti Chelsea kesulitan menyusun kalimat secara gramatikal saat berbicara. Namun, tidak seperti kasus speech delay pada anak-anak sebelumnya, Chelsea masih lebih beruntung karena mampu membaca dan menulis.
5. Oxana, Speech Delay karena Hidup bersama Anjing
Anak kurang beruntung selanjutnya yang mengalami speech delay adalah Oxana, si kecil yang tinggal di Ukraina. Oxana lahir pada tahun 1983 dari orangtua pecandu alkohol. Sejak usia 3 tahun, Oxana keluar dari rumah dengan merangkak menuju kandang anjing di dekat rumahnya tanpa diketahui oleh orangtuanya.
Sejak saat itu, Oxana tinggal bersama anjing selama 5 tahun. Selama itu pula si anjing memberinya makan dan hidup berdampingan dengan Oxana. Saat ditemukan, Oxana sama sekali tidak bisa berbicara dan hanya menggeram seperti seekor anjing. Perilaku Oxana pun seperti seekor anjing karena telah sangat lama tinggal bersama dengan anjing seorang diri.
Setelah Oxana berusia 19 tahun, ia sudah bisa berbicara dengan kalimat yang sederhana. Sayangnya, Oxana kesulitan berhubungan dengan orang lain.
Dari beberapa kasus speech delay yang dialami oleh anak-anak di atas ternyata ada kesamaan yang perlu Parents perhatikan. Kesamaan speech delay yang dialami oleh anak-anak pada kasus yang tercatat sejarah dan speech delay yang banyak dialami oleh anak-anak di era modern saat ini adalah sama-sama tidak terekspos atau tidak terpapar oleh bahasa.
Jika anak-anak di jaman dahulu seringkali dikurung atau terisolasi dari dunia luar, maka anak-anak jaman sekarang justru terisolasi dengan banyaknya teknologi yang berkembang. Sebut saja gadget yang seringkali membuat anak tidak banyak berkomunikasi dengan orangtua. Akibatnya, tak jarang banyak anak yang mengalami speech delay karena terlalu banyak terpapar gadget.
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini