Bayi Perempuan: Ditindik atau Tidak Ditindik?

03 Mei 2018

Heni (28 tahun) memposting foto bayi perempuannya yang baru lahir ke sebuah grup keluarga di aplikasi Whatsapp. Segera ucapan selamat mengalir dari teman dan koleganya.

Namun ada beberapa komentar yang menanyakan kenapa bayi perempuannya tidak pakai anting alias tidak ditindik. Heni bertanya-tanya, apakah bayi perempuan memang seharusnya ditindik?

Tradisi menindik bayi perempuan segera setelah mereka lahir masih sangat kental di Indonesia. Tradisi ini pun diikuti oleh sebagian besar orangtua di Indonesia. Menindik bayi perempuan bertujuan untuk memasangkan perhiasan (anting/giwang) di telinga bayi, yang dianggap membuat bayi terlihat lebih cantik.

Akan tetapi, beberapa waktu yang lalu, muncul golongan orangtua yang tidak ingin menindik telinga bayi perempuannya yang segera memancing jadi kubu pro dan kontra.

Dalam tulisna kali ini, kami merangkum beberapa pendapat tentang pro dan kontra menindik telinga bayi perempuan.

Alasan Menindik Telinga Bayi Perempuan

Sejak dulu, ada anggapan bayi perempuan memang sewajarnya ditindik. Ada yang ditindik dua hari setelah dilahirkan, ada pula yang beberapa minggu sampai satu bulan setelah dilahirkan. Tak hanya di Indonesia, menindik telinga bayi perempuan juga dilakukan di berbagai negara lain. Tentu ada beberapa alasan mengapa orangtua memutuskan untuk menindik bayinya sejak lahir. Berikut ini adalah beberapa alasannya:

Alasan utama orangtua yang menindik bayi adalah untuk membedakan jenis kelamin bayi. Saat masih bayi, sangat susah membedakan bayi laki-laki dengan bayi perempuan, terutama jika sama-sama tidak ada tindik di telinga. Untuk itu, banyak orangtua yang akhirnya menindik telinga bayi mereka supaya perbedaannya lebih jelas. Bayi dengan perhiasan berupa anting-anting yang menghiasi telinga pun akan terlihat lebih cantik dan lebih feminin.

Alasan lain mengapa bayi harus ditindik adalah agar nanti ketika dewasa mereka tak perlu merasakan sakit karena ditindik. Saat masih bayi telinga bayi lebih mudah ditindik karena masih tipis dan rasa sakitnya cenderung mudah hilang serta penyembuhannya lebih cepat. Orangtua pun bisa merawat luka dengan lebih mudah, karena dibanding saat kelak usia anak lebih tua, anak bayi masih berada di dalam lingkungan yang steril, tidak banyak gerakan sehingga meminimalisir terjadinya infeksi.

Alasan Mengapa Bayi Tidak Harus Ditindik

Sama seperti idealisme mayoritas orangtua yang merasa wajib menindik telinga bayi perempuan, golongan orangtua yang tidak ingin menindik telinga bayi perempuannya juga mempunyai alasan yang tak kalah logisnya.

Dari sisi kesehatan, sebenarnya memang belum dijelaskan apa manfaat menindik telinga bayi. Jika memang ada manfaatnya, seharusnya bayi laki-laki juga harus ditindik. Menindik telinga bayi juga dianggap menyakiti bayi karena tidak semua bayi bisa langsung pulih dari luka tindikan. Lebih dari itu, urusan menindik bayi sangat personal. Orangtua yang kontra dengan keharusan menindik telinga bayi perempuan berargumen biarlah nanti anak yang menentukan sendiri apakah memang ia ingin ditindik atau tidak, karena telinga pun adalah bagian tubuh anak yang harusnya menjadi hak anak. Jadi, orang tua tidak perlu menindik telinga sejak bayi.

Itulah beberapa pendapat pro dan kontra mengenai menindik telinga bayi. Menurut Parents, lebih setuju yang mana:  Bayi perempuan ditindik langsung atau membiarkan urusan tindik diputuskan oleh anak kelak?

Bagaimana Menurut Anda?
+1
5
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket