Hormon di balik sebagian besar kondisi yang berhubungan dengan stres adalah kortisol. Kortisol dilepaskan oleh kelenjar adrenal selama masa stres, itulah sebabnya ia dijuluki “hormon stres.”
Tubuh membutuhkan kortisol sebagai kekuatan melalui situasi yang menekan, seperti berurusan dengan jadwal yang padat dan pekerjaan yang rumit atau peristiwa traumatis. Sayangnya, banyak dari kita memproduksi hormon ini secara berlebihan karena stres yang tak henti-hentinya dalam kehidupan kita.
Beberapa dari kita sangat sensitif sehingga hal terkecil dapat menyebabkan adrenal memproduksi kortisol secara berlebihan.
Bagaimana Respons Stres Manusia Bekerja?
Nenek moyang kita menggunakan respons ini untuk menghindari situasi yang mengancam jiwa seperti lari dari mammoth!
Adrenal mereka akan melepaskan kortisol, yang akan segera meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, melepaskan simpanan energi untuk segera digunakan, melemahkan pencernaan dan fungsi sekunder lainnya, dan mempertajam indra mereka.
Ribuan tahun kemudian, tubuh kita masih merespons dengan cara yang sama, kecuali saat ini kita kemungkinan besar hanya duduk di dalam mobil yang terjebak kemacetan!
Di masa lalu stres akut tidak berlangsung lama dan ada periode jeda, tetapi hari ini kita berada dalam keadaan stres kronis yang konstan dengan waktu istirahat yang sangat singkat.
Kortisol sangat bagus dalam jangka pendek untuk membantu kita menghadapi ancaman atau tekanan yang dirasakan, tetapi dalam jangka panjang, kortisol punya efek yang merusak.
Apa yang Sesungguhnya Dilakukan Kortisol?
- Meningkatkan gula darah (untuk memberi makan otot sehingga Anda bisa “melarikan diri”),
- Meningkatkan tekanan darah (sehingga Anda bisa keluar dari situasi yang mengancam), dan
- Menurunkan fungsi kekebalan tubuh (serta mematikan pencernaan dan organ reproduksi – pada dasarnya semua fungsi tubuh yang tidak diperlukan untuk bertahan hidup).
Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini pasti akan menyebabkan kerusakan tubuh jika berlangsung dalam jangka panjang.
Gejala & Kondisi Terkait Dengan Kortisol yang Tidak Seimbang
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkat energi yang stabil sepanjang hari
- Ketergantungan pada karbohidrat/kafein
- Kelelahan dan pusing (kekurangan energi di pagi hari, bahkan setelah tidur semalam penuh)
- Lelah dan kurang tidur (kesulitan untuk tidur berkualitas)
- Kadar gula darah yang tidak stabil – kortisol dan insulin bekerja sama, dan ketika kortisol naik, insulin naik. Insulin yang tinggi menyebabkan ovarium memproduksi lebih banyak testosteron. Ini efek yang tak diinginkan, diduga ini menyebabkan PCOS.
- Brain fog dan pelupa, yaitu pikiran kacau, ketidakmampuan untuk fokus pada tugas dalam waktu lama.
- Masalah menstruasi & kesuburan – adrenal Anda pasti mempengaruhi fungsi ovarium, dan mempengaruhi kesuburan Anda.
- Penambahan berat badan di bagian tengah tubuh. Ini karena lemak perut memiliki reseptor kortisol 4 KALI lebih banyak daripada lemak tubuh lainnya.
- Stamina rendah, mudah tersinggung, tingkat kecemasan tinggi dan serangan panik.
- Kekebalan tubuh yang buruk; kerap pilek dan flu; infeksi kronis (bakteri dan virus)
- Kulit kering dan tidak sehat dengan pigmentasi berlebih, dan/atau timbul jerawat dewasa.
- Kurangnya atau tidak ada libido.
5 Langkah Praktis Untuk Mulai Mengurangi Tingkat Kortisol Anda Sekarang:
1. Kurangi cahaya Anda di Malam Hari.
Terlalu banyak cahaya di malam hari sebenarnya merangsang adrenal Anda untuk menghasilkan lebih banyak kortisol untuk membuat Anda tetap terjaga. Ini penyeban Anda tidak dapat bersantai dan tidur dengan baik.
2. Berlatihlah Mengatakan “mungkin tidak” atau “tidak”.
Orang-orang yang stres, sebenarnya kerap memberikan komitmen yang berlebihan dan berusaha selalu menyenangkan orang, seringkali dengan mengorbankan kesehatan dan fungsi adrenal kita sendiri.
Sering kali kita merasa ingin menolak sesuatu tetapi tetap melakukannya, karena takut mengecewakan seseorang.
Maka, mulai Minggu ini, cobalah ketika seseorang meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang Anda tahu akan membuat stres, berlatihlah mengatakan “Mungkin tidak…(jeda), tapi biarkan saya memikirkannya.” Atau langsung katakan tidak.
3. Berikan Nutrisi sebagai Dukungan untuk Tubuh Anda.
Makanlah makanan biasa, terutama sarapan, yang meliputi protein berkualitas tinggi, sayuran, biji-bijian dan lemak baik.
Waktu makan yang tepat untuk mencegah penurunan dramatis dan lonjakan gula darah meminimalkan output kortisol dan juga memberi Anda lebih banyak energi berkelanjutan sepanjang hari.
Tujuan Anda adalah merasa kenyang selama 4-6 jam setelah makan – ini adalah indikator yang baik bahwa gula darah Anda seimbang.
4. Konsumsi Suplemen dengan Bijak.
Banyak orang memakan suplemen dan tidak pernah melihat efek apapun. Ini karena mereka mungkin tidak mengambil suplemen berkualitas atau tidak mengambil jumlah yang tepat sasaran.
Yang disarankan, Vitamin B-Kompleks baik untuk mengatasi sejumlah masalah hormonal dan reproduksi.
5. Kurangi atau hentikan kafein dan gula.
Mungkin sulit bagi banyak orang tetapi pikirkan ini: kafein dan gula merangsang adrenal Anda untuk menghasilkan kortisol. Selain itu, kedua zat ini meningkatkan tidak hanya kortisol tetapi juga kadar gula darah.
Kerap merasa energi hilang saat jam 3 sore? Ini terkait dengan kortisol yang tidak seimbang dan biasanya kita makan sesuatu dengan gula atau minum kopi untuk mengatasinya.
Kurangi atau hentikan kebiasaan ini. Tak perlu langsung drastis tapi mulailah dari sekarang.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini