Luka masa kecil akibat pengasuhan tidak hanya diwariskan oleh Ibu (Mother Wound), namun juga bisa diwariskan oleh seorang Ayah atau biasa disebut dengan Father Wound. Rasa kecewa akibat tidak hadirnya sosok Ayah selama masa kecil mampu menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang pada akhirnya memengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita. Lalu, apa itu Father Wound?
Father Wound adalah …
Disfungsi psikologis, relasional, dan fisik yang terjadi pada seseorang saat Ayah tidak hadir secara emosional atau fisik. Dengan kata lain, seseorang yang mengalami father wound tidak mendapatkan cinta yang seharusnya diperoleh dari Ayah. Luka penyebab father wound bisa berupa:
- Pengabaian (Neglect) — Ayah yang menganggap bahwa anaknya tidak penting
- Ketidakhadiran (Absence) — disebabkan karena perceraian, perpisahan, kematian
- Kekerasan (Abuse) — berupa kekerasan secara mental, fisik, seksual, spiritual
- Terlalu mengontrol (Control) — misalnya mendominasi dan menindas
- Menahan (Withholding) — menahan cinta/restu/afirmasi terhadap anak
Father Wound Berdampak Berbeda pada Pria dan Wanita
Umumnya, wanita yang mengalami father wound cenderung lebih dekat dengan rasa takut, depresi, sakit dan kehilangan yang mereka rasakan dalam hubungan saat ini. Rasa takut dan sakit hati pada wanita ini merupakan cara untuk menutupi kemarahan yang belum bisa mereka tangani.
Sedangkan pria, cenderung lebih banyak meluapkan amarahnya. Pria biasanya tidak mendapatkan banyak simpati atau empati ketika mereka terlihat marah atau menuntut. Tetapi, kemarahan pria merupakan cara yang digunakan untuk menutupi rasa sakit dan ketakutan yang dirasakan.
Nah, saat seseorang mengalami father wound , mereka cenderung mempercayai kata-kata berikut tentang dirinya sendiri:
- Saya tidak layak
- Saya bodoh
- Saya tidak kompeten
- Saya tidak dicintai atau tidak dicintai
Bagaimana jika sosok Ayah digantikan dengan sosok pria lain seperti, paman atau kakek. Apakah father wound masih mengikuti?
Ya, kondisi tersebut pasti membantu, tapi tidak memperbaiki father wound itu sendiri. Anda tidak dapat menghindari fakta bahwa masih akan ada pertanyaan mendalam tentang apa yang hilang ketika sosok Ayah tidak hadir dalam kehidupan. Mendapatkan dukungan lain memang membantu, tetapi Anda masih harus melakukan beberapa pekerjaan penyembuhan untuk mengatasi rasa kehilangan ayah Anda.
Bagaimana father wound memengaruhi kehidupan dewasa kelak?
Menurut Jed Diamond, PhD, LCSW seorang psikoterapis :
Saat seseorang mengalami father wound dan dan terbawa hingga dewasa maka sulit bagi mereka untuk memiliki hubungan dengan orang lain. Namun di sisi lain, ada ketakutan akan kehilangan suatu hubungan.
Mereka yang mengalami father wound akan menjadi sangat menuntut jika tidak mendapatkan cinta yang dibutuhkan atau pantas mereka dapatkan. Dan kemudian mereka akan mendorong orang itu menjauh.
Jadi, apakah Anda mengalami father wound? Tiga hal berikut ini adalah tanda Anda mengalami father wound
- Ayah Anda cenderung memiliki cara yang merusak kepercayaan diri saat ia menerapkan kekuasaan atas kehidupan Anda. Luka emosional tersebut sedikit demi sedikit akan merusak citra diri Anda
- Tindakan Ayah Anda dapat memengaruhi hubungan saat Anda dewasa, seperti mempersulit persahabatan atau hubungan asmara.
- Tindakan Ayah Anda memengaruhi hubungan spiritual.
Jika Anda masih mengalami Father Wound sampai saat ini, bagaimana mengatasinya?
STEP 1# Percaya Anda Lebih Kuat dari Luka itu Sendiri
Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum sembuh dari father wound adalah dengan percaya dengan kekuatan diri sendiri. Terlepas dari apa yang terjadi di luar sana, percaya dengan kekuatan diri sendiri akan mendorong luka akibat father wound sembuh lebih cepat.
STEP 2# Pahami Diri Sendiri
Langkah selanjutnya adalah memahami diri sendiri. Artinya memahami penyebab utama dari father wound yang dialami. Apakah karena kekerasan verbal atau fisik atau karena alasan lainnya. Saat kita memahami alasan tersebut akan lebih mudah bagi kita menanggapi rasa sakit yang dialami dan merespon dengan cinta diri, kontrol dan kebijaksanaan yang lebih besar.
STEP 3# Memaafkan Diri Sendiri
Langkah berikutnya adalah memaafkan diri sendiri, meski rasanya berat. Terus menyalahkan diri sendiri hanya akan membuat kita terjebak dan membatasi kemampuan untuk menikmati berkat yang seharusnya diterima. Seringkali kita tidak bisa melihat gambaran besar dalam hidup, mungkin memang sulit memahami kerugian dan kesulitan kita selama ini. Namun, yakinlah ini hanya proses dalam kehidupan dan belajar menerima semua ini sebagai pelajaran hidup adalah langkah bijaksana daripada hanya terus menyelahkan diri sendiri.
STEP 4 # Minta Bantuan
Kita tidak bisa menyembuhkan luka father wound sendirian. Sebaiknya mintalah bantuan kepada orang lain seperti ahli (psikolog) untuk membantu menyembuhkan luka ini. Ahli akan membantu proses penyembuhan luka ini dengan baik.
Luka akibat father wound bisa dialami siapa saja khususnya bagi Anda yang kehilangan sosok Ayah saat kecil — dengan berbagai alasan. Nah, langkah di atas bisa digunakan untuk mengobservasi diri sendiri apakah pernah mengalami luka akibat father wound ini.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini