Mendorong anak bermain bersama dengan teman itu sangatlah penting. Dengan bermain bersama teman, kemampuan bahasa anak dan keterampilan sosialnya bersama teman-teman juga mulai berkembang. Namun tahukah Parents, bahwa Independent Play atau bermain sendiri juga memegang peran penting bagi perkembangan anak.
Independent play pada dasarnya adalah istilah yang berarti kemampuan untuk bermain sendiri, sekalipun hanya untuk beberapa menit dalam satu waktu. Mengapa bermain sendirian itu penting? Karena ini akan memberi manfaat bukan hanya bagi anak tapi juga orang tua!
Saat anak bisa punya waktu untuk bermain sendiri, orang tua bisa punya waktu –walaupun sekejap– untuk makan, menelpon atau membalas pesan, minum kopi (yang mungkin sudah dingin), dan beberapa hal lain. Namun selain itu, anak juga akan belajar menghargai bahwa ada hal-hal yang harus orangtua lakukan (atau senang lakukan) tanpa dia. Bagaimana dengan manfaatnya untuk anak?
Membiarkan anak bermain sendirian juga memiliki berbagai manfaat bagi perkembangan anak. Beberapa manfaat bermain sendirian (independent play), adalah sebagai berikut ini:
- Memberi Anak Kesempatan untuk Mengatur Emosi
Memberikan anak kesempatan untuk bermain sendiri, memungkinkan anak untuk beristirahat, menenangkan pikiran dan mengatur emosi. Terlalu banyak kesempatan bermain bersama teman dengan seluruh mainan dan suara-suara yang muncul membuat anak semakin reaktif. Maka wajar rasanya jika anak sering marah karena kewalahan dengan emosi yang ada dalam dirinya sendiri.
Untuk itu, penting bagi anak memiliki waktu bermain sendirian (independent play). Kondisi ini akan membantu anak mengatur kembali emosi yang ada pada dirinya. Inilah manfaat pertama dari bermain sendirian yang perlu orang tua pahami.
- Meningkatkan Kemandirian Sosial
Manfaat lain dari membiarkan anak bermain sendirian adalah membantu anak meningkatkan kemandirian sosial. Kemandirian sosial ini penting untuk dikembangkan oleh anak sejak dini. Tujuannya, agar anak tidak hanya bergantung kepada teman-teman saat bermain. Anak bisa memilih permainan yang menyenangkan baginya, meskipun permainan tersebut tidak disukai oleh temannya. Anak bisa lebih mandiri untuk bermain sendirian.
Jadi, jika anak sedang asyik bermain bersama mainannya sambil berbicara sendiri, maka orang tua tidak perlu khawatir karena anak sedang mengambangkan kemandirian sosialnya.
- Mengembangkan Sikap Percaya Diri
Ingin membuat anak percaya diri? Biarkan anak-anak bermain sendirian!
Saran ini mungkin terkesan kejam, namun percayalah bahwa dengan bermain sendirian anak memiliki kebebasan untuk melakukan hal-hal baru, menguji hipotesis-hipotesis mereka akan sesuatu, serta mengambil risiko dari pilihan-pilihan mereka. Kondisi ini akan membuat anka-anak merasa lebih percaya diri. Inilah manfaat lain dari bermain sendirian bagi anak.
- Meningkatkan Kemandirian
Melalui bermain sendirian, anak akan paham bahwa tidak selamanya ada orang yang menemani mereka untuk bermain. Adakalanya, anak harus mandiri dan bermain dengan mainannya sendiri. Itulah mengapa, anak perlu berlatih untuk nyaman dengan dirinya sendiri dan nyaman untuk bermain sendirian. Dengan begitu, kemandirian akan terbentuk dengan sendirinya.
- Menjadi Pembelajar yang Lebih Baik
Anak-anak yang memiliki kesempatan bermain sendiri, cenderung lebih fokus dan memiliki rentang perhatian yang lebih lama. Anak juga mampu mengatur emosi yang bermanfaat untuk keberhasilan akademisnya. Maka, penting bagi orang tua mendorong anak bermain permainan edukatif.
- Meningkatkan Imajinasi Anak
Manfaat lain dari membiarkan anak bermain sendirian adalah membantu anak meningkatkan imajinasinya. Melalui imajinasi, pemikiran logis akan mulai muncul. Anak-anak akan mulai mempertanyakan, bermimpi, memperkuat apa yang dialami dan diamati. Melalui permainan mandiri, anak bisa belajar apa saja.
Bagaimana Memulai Independent Play?
Bayi di bawah usia 1 tahun tentu tidak dapat ditinggalkan sendirian, jadi duduklah beberapa meter darinya dan berikan ucapkan penyemangat setiap beberapa menit, yang akan memberi bayi Anda rasa aman. Seiring bertambahnya usia, Anda dapat mulai sedikit lebih jauh ke sisi lain ruangan atau meninggalkannya sepenuhnya untuk waktu yang singkat. Yang pasti, tetaplah berada dalam jangkauan pendengaran dan intip secara teratur untuk memastikan keamanan mereka.
Untuk membiasakan anak dengan independent play, buatlah “waktu sendiri” setiap hari agar mereka terbiasa. Tempatkan mereka di area kecil yang aman untuk anak-anak dan tawarkan beberapa mainan atau buku favorit mereka. Mulailah bermain atau membaca bersama mereka, dan begitu mereka terlibat dalam suatu aktivitas, lalu Anda bisa pelan-pelan meninggalkannya.
Bagaimana jika anak Anda berhenti bermain begitu orang tua atau pengasuhnya pergi? Coba ini: Bermainlah dengan mereka selama beberapa detik, lalu pergilah selama beberapa detik. Kembali ldan bermain lagi. Pertahankan pola ini selama beberapa hari agar anak mulai memahami bahwa saat Anda pergi, mereka tahu Anda akan kembali. Akhirnya mereka akan menjadi lebih tertarik pada mainan daripada kedatangan dan kepergian Anda.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan Independent Play engan bayi dan balita Anda:
- Berikan perhatian yang tepat.
Pastikan dia mendapatkan fokus dan waktu dari Anda selama beberapa kali dalam sehari, apakah itu saat Anda membacakan cerita, atau menyusun balok untuk dijatuhkannya. Jika Anda “mengisi” tangki perhatiannya dengan waktu yang cukup, dia mungkin lebih bersedia bermain sendiri di saat-saat lain dalam sehari.
Baca juga:
- Bermain di Rumah Teman? Jelaskan Aturan Sosial Tersembunyi ini Pada Anak Yuk!
- Pusing Memilih Mainan Anak? Ini Tipsnya!
- Mengubah pemandangan.
Jika dia biasanya bermain di lantai di kamar atau ruang tamu, coba alihkan dia ke tempat baru seperti dapur saat Anda menyiapkan makanan. Jika anak Anda membutuhkan sesuatu yang baru untuk dimainkan, simpan beberapa mangkuk plastik atau mainan yang gampang dimainkan di dapur, jadi ia bisa main di situ sekaligus Anda juga bisa sibuk dengan masakan Anda.
- Biasakan.
Anak-anak berkembang dengan rutinitas, jadi jika Anda menjadikan main sendiri sebagai bagian dari harinya, dia akan lebih menyukai itu. Luangkan beberapa menit independent play di pagi dan sore hari, dan ia akan mulai menyadari jika ia punya “me time” nya sendiri, dan tak merasa ditinggalkan atau diacuhkan.
Jangan berharap independent play bisa terjadi atau kemampuannya berkembang dalam semalam. Jika Anak terbiasa dengan keamanan dan kenyamanan kehadiran Anda — dan keikutsertaan orang tua dalam segala hal — jadi dia mungkin tidak mau bermain sendiri pada awalnya.
Bersabarlah dengan kemajuannya, hargai dan dukung jika ia berhasil, dan Anda berdua akan segera belajar — dan mempelajari kembali — betapa menyenangkannya “waktu sendiri” itu.
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini