Cacingan pada anak mungkin saja disepelekan oleh beberapa orangtua. Banyak yang masih menganggap bahwa cacingan pada anak adalah hal wajar yang pasti dialami oleh anak. Padahal cacingan pada anak ini juga cukup berbahaya, seperti penyakit lainnya jika tidak ditangani dengan baik.
Dilansir dari doktersehat.com, menurut dr. Adi Tagor SpA DPH dari RS. Pondok Indah Jakarta, dampak cacingan pada anak ternyata tidak sepele seperti yang dibayangkan oleh para orangtua. Dr. Adi mengatakan bahwa cacingan yang tidak ditangani dengan baik akan meningkatkan resiko pertumbuhan fisik yang terhambat, penurunan IQ, dan anemia atau kadar (Hb) hemoglobin yang rendah. Dr. Adi menambahkan bahwa, fungsi Hb seperti truk pengangkut beras. Apabila truknya sedikit, maka beras yang dibawa pun menjadi sedikit. Akibatnya suplai oksigen ke otak dan ke ginjal pun menjadi sedikit.
Kenapa Sih Anak-Anak Rentan Cacingan?
Cacingan pada anak sering disebabkan karena anak-anak belum sadar atas arti penting kebersihan. Misalnya setelah bermain, si kecil langsung saja makan tanpa mencuci tangan. Akibatnya telur cacing yang ada di tempat bermain masuk melalui pencernaan, kulit, usus, paru-paru bahkan otot.
Cacing juga bisa masuk ke dalam tubuh anak melalui makanan yang tidak higienis atau tidak diolah dengan benar. Misalnya dari air minum yang tidak dimasak dengan benar, dari es batu yang berasal dari air mentah dan lain sebagainya. Cacingan pada anak bahkan bisa juga disebabkan karena sanitasi, pasokan air yang kurang bersih, kepadatan penduduk, tanah yang lembab, serta bisa juga disebabkan karena iklim negara Indonesia.
Bagaimana Kasus Cacingan Di Indonesia?
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), angka cacingan di Indonesia mencapai 28%. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017, bahkan mengungkapkan bahwa prevelensi kasus anak cacingan di Indonesia kian meningkat mencapai angka 80%. Tak hanya itu, data WHO juga menunjukkan bahwa Indonesia masuk menjadi urutan ketiga, sebagai negara yang memiliki penderita cacing terbesar setelah India dan Nigeria.
Jadi, apakah Anda masih saja menyepelekan cacingan pada anak setelah melihat fakta tersebut? Miris memang melihat fakta mengejutkan mengenai cacingan di Indonesia. Namun, sebagai orangtua yang cerdas, kita tidak boleh sengaja abai. Harus ada solusi untuk mengatasi kasus cacingan pada anak ini.
Salah satu cara yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah dengan segera melakukan pengobatan yang tepat pada anak yang mengalami tanda-tanda cacingan sesuai dengan jenis cacing yang menginfeksi tubuh anak. Loh, memangnya ada berapa jenis cacing? Bukannya hanya cacing kremi ya?
Jangan salah Parents, cacing yang bisa menginfeksi tubuh anak bukan hanya cacing kremi loh. Setidaknya ada 4 cacing yang bisa menginfeksi tubuh anak. Cacing tersebut adalah
- Cacing Gelang
- Cacing Pita
- Cacing Tambang
- Cacing Kremi
Tanda Anak Cacingan Berdasarkan Jenis Cacing yang Menginfeksi:
√ Cacing Gelang:
Cacing gelang biasa menyebar melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh cacing ini. Cacing gelang ini hidup pada usus halus dan bisa juga masuk ke paru-paru dan menyebabkan anak batuk-batuk.
Anak yang terinfeksi cacing gelang akan mengalami tanda-tanda seperti:
- Nyeri perut
- Penurunan berat badan
- Lesu
- Cacing nampak pada tinja anak
- Batuk
- Mual hingga muntah
√ Cacing Pita:
Anak yang terinfeksi cacing pita biasanya tidak merasakan gejala tertentu, karena geja yang dialami oleh anak sulit untuk dideteksi. Tapi, jika anak mengalami infeksi usus karena cacing pita, maka bagian kepala cacing pita akan menempel pada dinding usus dan bagian tubuhnya akan terus bertambah panjang dan memproduksi telur dalam usus.
Anak yang terinfeksi cacing pita akan mengalami gejala seperti:
- Sakit perut
- Mual
- Kehilangan nafsu makan
- Terlihat lemah dan lemas
- Menurunnya berat badan
- Jika gejala infeksi cacing pita sudah menyebar, maka kemungkinan akan menyebabkan kerusakan organ dan jaringan.
√ Cacing Tambang:
Cacing tambang biasanya masuk melalui kulit kaki dan menginfeksi paru-paru dan jantung lewat aliran darah. Cacing tambang seringkali menimbulkan anemia pada anak, penurunan daya tahan tubuh dan kecerdasan anak.
Bagi anak-anak yang terinfeksi cacing tambang akan mengalami tanda, seperti:
- Nyeri perut yang hilang dan timbul sehingga menyebabkan anak sering rewel
- Demam
- Mual
- Diare
- Gatal pada area dimana cacing masuk ke dalam kulit
- Ditemukan darah pada feses jika usus anak mengalami infeksi karena cacing.
√ Cacing Kremi:
Cacing yang cukup dikenal oleh orangtua adalah cacing kremi. Cacing ini masuk melalui tangan yang kotor akibat bermain, lalu langsung saja mengambil makanan. Telur cacing yang menempel pada makanan kemudian masuk melalui mulut dan menetas di usus. Jika sudah dewasa, cacing kremi betina akan menuju anus untuk bertelur. Kondisi inilah yang menyebabkan anak merasa gatal pada area anusnya.
Nah, tanda yang sering muncul pada anak saat terinfeksi cacing kremi adalah:
- Gatal yang terus menerus pada anus
- Sulit tidur karena merasakan gatal
- Terdapat cacing kremi pada tinja
- Terasa nyeri sekitar anus
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Penting bagi orangtua untuk mengajarkan kebersihan pada anak. Tanamkan kebiasaan mencuci tangan dengan cara yang benar sebelum makan, Ajarkan menjaga kebersihan kuku, area genital, dan tubuh. Pastikan juga anak bermain di area yang kering karena area lembab dan basah sangat disukai oleh cacing. Jangan lupa untuk memasak bahan makanan dengan benar. Artinya pastikan bahwa bahan makanan matang dengan sempurna.
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda cacingan, maka segera konsultasikan pada dokter. Dokter mungkin saja akan menyarankan memberikan obat cacing pada anak yang sudah berusia 2 tahun.
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini