Stop Berpikir Anak Kidal Memalukan

Anak kidal sering kali dianggap aneh bahkan memalukan bagi masyarakat. Mengapa? Karena masyarakat kita menilai aktivitas yang dilakukan dengan tangan kiri sebagai hal yang kurang sopan. Makan menggunakan tangan kiri, bersalaman dengan tangan kiri, dan aktivitas lainnya yang seharusnya menggunakan tangan kanan tetapi dilakukan dengan tangan kiri, semuanya dianggap tidak pantas.

Bagaimana jika anak kita adalah anak kidal? Haruskah kita, orangtuanya, merasa malu karena memiliki anak kidal?

Seharusnya sebagai orangtua, kitalah orang pertama yang harus menerima mereka dengan lapang dada. Akan tetapi, pada kenyataannya, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak orangtua yang merasa malu karena anaknya kidal. Bahkan, mereka memaksa anak mereka untuk bersikap “normal” seperti anak-anak lainnya.

Sebenarnya, “normal” seperti apakah yang menjadi patokan sebagian besar orangtua? Bukankah setiap anak itu berbeda dan spesial? Mengapa kita sering kali menuntut anak berlebihan? Apakah kidal adalah aib besar yang seharusnya tidak boleh anak lakukan?

Asal Parents tahu, kidal terjadi BUKAN karena proses pembelajaran anak yang salah. Kidal terjadi akibat pertumbuhan otak kanan yang lebih dominan daripada otak kiri. Pertumbuhan otak ini terjadi sejak dalam kandungan. Jadi, penyebabnya bukan karena kebiasaan atau cara belajar anak yang salah. Ini murni bawaan lahir.

Bagaimana Tanda Anak Kidal?

Untuk Anda yang penasaran apakah kidal bisa disembuhkan atau tidak, dikutip dari laman Alodokter, kidal yang dialami oleh anak umumnya tidak bisa “disembuhkan”. Mengapa? Karena kidal bukan penyakit. Akan tetapi, bukan berarti anak kidal tidak bisa menggunakan tangan kanannya. Mereka bisa dilatih jika orangtua bisa mendeteksi tanda anak kidal sejak dini.

Kidal pada anak mulai permanen ketika mereka memasuki usia 5 tahun. Untuk itu, jika Anda ingin membiasakan anak menggunakan tangan kanannya, Anda harus melatihnya sebelum anak memasuki usia 5 tahun.

Tanda-tanda kidal ini sebenarnya sudah mulai muncul sejak anak bayi. Namun, sebagian besar orangtua kadang belum bisa menyadarinya. Kidal baru mulai terlihat jelas ketika anak memasuki usia 2 tahun.

Tanda paling umum yang ditunjukkan anak kidal adalah sebagai berikut:

  1. Tangan yang lebih aktif digunakan adalah tangan kiri. Saat anak merespon sesuatu, anak lebih sering menggunakan tangan kirinya daripada tangan kanannya.
  2. Saat melempar atau menendang bola, anak lebih sering menggunakan tangan kiri atau kaki kiri.
  3. Anak kidal biasanya akan bisa berdiri seimbang dengan kaki kiri. Untuk mengetahui hal ini, coba Anda minta anak Anda untuk berdiri dengan satu kaki. Lalu, kira-kira kaki mana yang lebih dominan sebagai tumpuan yang membuatnya seimbang.

Bagaimana Cara Melatih Anak Kidal supaya Terampil Menggunakan Tangan Kanan?

Meskipun si anak kidal, bukan berarti mereka tidak bisa menggunakan tangan kanannya. Jika deteksi kidal telah diketahui sejak dini dan orangtua pun langsung tanggap untuk mengatasinya, anak kidal pun bisa menggunakan tangan kanannya dengan baik. Mereka yang terampil menggunakan tangan kanan dan kirinya sekaligus tentu lebih beruntung.

Bagaimana cara membiasakan anak kidal menggunakan tangan kanan? Hal ini bisa diperoleh dengan latihan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kidal permanen baru biasanya muncul akibat deteksi yang terlambat. Selama anak belum memasuki usia 5 tahun, anak kidal pun bisa dilatih untuk menggunakan tangan kanannya. Caranya adalah sebagai berikut.

1. Jangan Dipaksa

Cara belajar anak diperoleh melalui aktivitas yang menyenangkan. Memaksa anak untuk menggunakan tangan kanan jelas bukan cara yang tepat. Jika orangtua sering memarahi anak karena mereka kidal, hal ini justru akan mengganggu perkembangannya.

Pertama, anak bisa saja merasa trauma untuk melakukan sesuatu. Kedua, mereka bisa juga kehilangan kepercayaan diri karena dianggap aneh. Ketiga, karena sering dilabeli sebagai “anak kidal”, anak bisa juga menarik diri dari lingkungannya ketika mereka dewasa.

Untuk itu, daripada memaksa anak untuk menggunakan tangan kanan, pilihlah cara lain yang lebih baik dan pantas. Jangan.

2. Atur Semuanya di Tengah

Cara paling mudah untuk melatih keterampilan anak menggunakan tangan kanan adalah dengan menempatkan benda-benda kesayangannya di tengah. Misalnya, saat makan, letakkan makanan favoritnya di tengah, mereka akan mencoba menggunakan tangan kanannya untuk mengambil makanan tersebut.

3. Konsisten dan Sabar

Membiasakan anak untuk melakukan sesuatu memang membutuhkan perjuangan. Lagi-lagi, kesabaran Anda sebagai orangtua akan diuji. Lakukanlah proses melatih tangan kanan ini secara konsisten dan sabar. Jangan ragu memberi hadiah saat anak-anak berhasil meraih sesuai menggunakan tangan kanannya. Hal ini akan membuat mereka lebih bersemangat.

Anak Kidal Bukan Masalah!

Tak perlu berkecil hati karena memiliki anak kidal. Anak kidal bukanlah aib. Kidal bukan berarti tidak sopan. Mereka melakukannya di luar pengertian norma-norma kesopanan. Ini adalah proses alami yang dilakukan tubuhnya karena pertumbuhan otak kanan yang cenderung lebih dominan.

Melabeli anak sebagai anak kidal justru akan membuat mereka merasa rendah diri. Padahal, karena mereka mempunyai perkembangan otak kanan yang lebih dominan, anak kidal justru berpotensi untuk sukses lebih baik dari anak-anak normal lainnya. Akan tetapi, potensi tersebut sering kali menghilang karena mendapat apresiasi yang rendah dari lingkungan, bahkan keluarganya sendiri.

Dalam jurnal Frontiers yang terbit pada 9 Juni 2017 lalu, terdapat jurnal penelitian dari Sala dan Fernand Gobet dari Universitas Liverpool. Kedua ahli tersebut melakukan percobaan kepada sekitar 2.300 siswa SMP dan SMA dengan membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan seputar tangan yang lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Menariknya, dari hasil penelitian tersebut, anak bertangan kidal justru lebih unggul dalam menyelesaikan masalah yang umumnya sering ditemui pada fungsi matematika. Tak hanya itu, banyak penelitian lain yang menyatakan bahwa anak kidal lebih berpotensi sukses secara akademik dibandingkan anak normal.

Dari fakta di atas, sebaiknya orangtua maupun masyarakat tidak lagi menghubung-hubungkan kidal dengan sopan santun. Keduanya tidak ada hubungannya. Lalu, satu hal lagi, kidal juga bukan tentang cara belajar yang salah. Mereka adalah anak-anak istimewa yang dikaruniai bakat lain dari lahir.

Supaya bakat mereka tidak menghilang karena olok-olok dan bullying dari masyarakat sekitar, marilah kita dukung tumbuh kembang mereka. Toh, nilai kesopanan tidak hanya sebatas penggunaan tangan kanan, bukan?

Nah, jika saat ini Anda sedang dalam posisi membesarkan anak kidal atau mungkin memiliki saudara yang kidal, mari belajar bersama di workshop online berikut ini. Klik poster untuk pendaftaran. 

Baca Juga:
  1. Anak Disleksia Sukses? Bisa!
  2. Anak Berkebutuhan Khusus Bukan Aib Keluarga
  3. Memilih Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Bagaimana Menurut Anda?
+1
22
+1
2
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket