Perayaan Idul Adha bagi umat Muslim selalu diwarnai dengan berbagai pertanyaan seputar pengolahan daging kurban, seperti daging sapi atau kambing. Mulai dari cara masak supaya tidak berbau hingga pertanyaan bolehkah si kecil makan daging kambing?
Sebagian besar dari Anda pasti langsung menjawab bahwa anak-anak tidak boleh makan daging kambing. Alasannya sih karena takut sakit perut atau takut jika ada masalah dengan pencernaan anak yang masih lemah.
Ketakutan ini wajar kok Parents. Apalagi, banyak pendapat beredar di kalangan masyarakat bahwa daging kambing itu cenderung panas dan dituduh sebagai penyebab kolesterol serta darah tinggi.
Benarkah demikian?
Nah sebelum menghakimi daging kambing yang katanya menyebabkan banyak masalah kesehatan, sebaiknya kita cari tahu dulu yuk kebenarannya. Benarkah daging kambing sama sekali tidak boleh dikonsumsi anak-anak? Atau justru, boleh-boleh saja dengan syarat tertentu?
Bagaimana kandungan kolesterol daging kambing?
Tahukah Anda, ternyata daging kambing mengandung kolesterol dan lemak yang jauh lebih rendah daripada daging ayam dan sapi loh. Bahkan, dilansir dari Kumparan, kandungan protein daging kambing setara dengan daging merah lainnya.
Menurut dr. Jovita Amelia Msc SpGK, spesialis nutrisi klinik dari Rumah Sakit Pelni Petamburan menyebutkan kepada Kumparan, setiap 40-50 gr daging kambing mengandung 7 gr protein.
Daging kambing sendiri sebenarnya baik dikonsumsi asalkan Anda menyingkirkan bagian babat, otak, jeroan, dan usus kambing.
Dr. Jovita menambahkan bahwa daging kambing bukanlah alasan utama seseorang menderita darah tinggi ketika mengkonsumsinya, melainkan karena banyaknya garam yang ditambahkan saat memasak daging kambing ini.
Apakah anak-anak boleh mengkonsumsi daging kambing?
Menurut dr. Jovita, daging kambing boleh dikonsumsi siapa saja termasuk anak-anak. Dr. Jovita menjelaskan bahwa, anak-anak usia 2 tahun yang sudah mulai mengkonsumsi makanan rumahan juga boleh ikut mengkonsumsi olahan daging kambing ini. Bahkan, menurut dr. Jovita daging kambing boleh digunakan sebagai olahan menu MPASI dengan syarat tertentu.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu:
- MPASI olahan daging kambing sebaiknya diperuntukkan anak usia 7-10 bulan.
- Pilih bagian daging kambing dengan sedikit lemak. Misalnya bagian paha atas dan bahu.
- Olah daging kambing dengan cara digiling atau dicincang halus.
- Batasi banyaknya daging kambing yang dikonsumsi.
- Cuci bersih sebelum daging dimasak.
- Gunakan pisau / talenan yang berbeda dengan yang Anda gunakan sebagai alat memotong sayur dan buah.
- Perhatikan apabila ada gejala alergi pada anak.
Cara Mengolah Daging Kambing untuk MPASI Anak Usia 7 Bulan
Untuk anak usia 7 bulan, Anda bisa mengolah daging kambing dengan cara menjadikannya pure terlebih dahulu. Setelah menjadi pure, cukup tambahkan bahan makanan lain kesukaan anak. Misalnya, kentang, ubi atau wortel. Kemudian, jangan lupa tambahkan susu formula atau ASI agar konsistensinya mudah dikunyah dan ditelan oleh anak.
Cara Mengolah Daging Kambing untuk MPASI Anak Usia 8 Bulan
Jika usia si kecil saat ini 8 bulan ke atas dan Anda berencana memberikan olahan daging kambing sebagai MPASI maka gunakan food processor atau blender untuk menghaluskan daging. Setelah menjadi pure, Anda bisa menambahkan sekitar 1 sendok makan tomat yang sudah dihaluskan atau sayuran lainnya. Tak cukup dengan olahan ini, Anda juga bisa membuat Caserrole sebagai menu MPASI anak. Caranya?
Cara membuat Caserrole!
- Potong bentuk dadu daging kambing / sesuaikan dengan kemampuan anak mengunyah makanan
- Tumis dengan bawang bombay dan mentega hingga harum.
- Tambahkan kaldu dan bumbui daging dan masak hingga mengental
- Di wadah tahan panas, susun kentang kukus, tambahkan tumisan daging kambing dan panggang dalam oven hingga matang. Jika si kecil menyukai, Anda juga bisa menambahkan sayuran lain seperti, wortel, kacang polong, kembang kol, dsb.
Menu Caserrole ini juga bisa dikonsumsi anggota keluarga lainnya loh!
Apa yang perlu diperhatikan saat memberikan olahan daging kambing pada anak?
Pendapat bahwa daging kambing memiliki efek panas pada pencernaan memang ada benarnya Parents. Maka dari itu, pemberian olahan daging kambing pada anak juga harus dibatasi dan jangan terlalu banyak.
Catatan penting lainnya, segera hentikan konsumsi olahan daging kambing pada anak jika ia mengalami gejala alergi. Sebaiknya segera kunjungi dokter apabila anak Anda menunjukkan gejala tertentu setelah mengkonsumsi olahan daging kambing.
Jadi, setelah membaca penjelasan di atas, apakah Anda sudah siap memberikan olahan daging kambing untuk si kecil? 😉
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini