“Mama, aku ndak bisa BAB!”
Rasa-rasanya masalah akan segera selesai jika kita tahu penyebab utama si kecil menangis. Ya, mungkin saja karena sembelit. Tapi bagaimana jika si kecil masih bayi dan belum bisa berbicara? Sedangkan tangisannya semakin menjadi-jadi. Sebagai Parents tentunya merasa sangat khawatir, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Karenanya, Anda harus perlu memberikan perhatian lebih tentang berapa kali si kecil BAB dalam sehari. Umumnya, bayi yang baru saja lahir akan BAB sekitar 4-12 kali dalam sehari dan frekuensinya akan semakin berkurang saat bertambah usia.
Pada usia 4 bulan, bayi akan BAB 2 kali sehari. Nah, jika bayi Anda tidak BAB selama 2-3 hari, disertai feses yang keras, sulit keluar, terlihat seperti bongkahan-bongkahan, maka kemungkinan bayi Anda sedang mengalami sembelit atau susah BAB.
Sembelit memang bisa dialami siapa saja termasuk pada bayi. Untuk itu, Anda perlu mengetahui kenapa si kecil sembelit sebelum melakukan penanganan yang tepat. Beberapa penyebab sembelit pada bayi yang paling umum adalah
Kenapa Sih Si Kecil Sembelit?
? Kekurangan Cairan
Kekurangan asupan cairan bisa mengakibatkan feses bertekstur kering atau keras, sehingga akan sulit dikeluarkan. Biasanya penyebab kekurangan cairan ini karena adanya masalah pada area mulut, misalnya si kecil sedang sariawan, sedang tumbuh gigi, infeksi tenggorokan, infeksi telinga atau pilek. Kondisi ini akan menyebabkan si kecil malas untuk minum. Nah, inilah yang menyebabkan kenapa si kecil sembelit.
? Karena Konsumsi Susu Formula
Komposisi nutrisi pada susu formula sebenarnya sulit dicerna jika dibandingkan dengan komposisi nutrisi pada ASI. Hal inilah yang menyebabkan feses si kecil cenderung lebih keras bahkan bisa menyebabkan sembelit.
? Bayi Mulai Dikenalkan Makanan Padat
Nah, sembelit juga bisa terjadi karena bayi mulai dikenalkan makanan padat. Kondisi ini sebenarnya sering terjadi, karena sistem pencernaan bayi belum terbiasa dengan kehadiran makanan padat tersebut. Apalagi jika makanan padat tersebut tidak banyak mengandung serat, maka bisa meningkatkan resiko sembelit pada bayi.
? Kondisi Tertentu
Selain faktor di atas, penyebab lain kenapa si kecil sembelit lainnya adalah karena ada kondisi kesehatan tertentu, misalnya kelainan organ saluran cerna sejak lahir, penyakit celiac, alergi susu sapi, keracunan makanan tertentu, hipotiroid, kadar kalsium yang terlalu tinggi dalam darah, hingga kelainan sumsum tulang belakang.
Cara Mengatasi Sembelit Pada Bayi
Untuk mengatasi sembelit pada si kecil memang harus dipastikan terlebih dahulu penyebabnya serta perlu dibedakan menurut kelompok umurnya. Jika bayi Anda mulai sembelit sesaat setelah pemberian susu formula tertentu di usia kurang dari 6 bulan, maka atasi dengan cara berikut:
√ Ganti Susu Formulanya
Untuk menemukan susu formula yang cocok bagi bayi, memang diperlukan kesabaran dan uji coba. Hal ini karena Anda juga tidak tahu reaksi apa yang akan timbul saat si kecil mengkonsumsi susu formula tertentu. Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila ingin mengganti susu formula. Jika produksi ASI masih ada, maka sebaiknya ganti susu formula tersebut dengan ASI terlebih dahulu.
Apabila Anda tetap menggunakan susu formula, maka tetap patuhi takaran per sajian susu formula tersebut. Jangan sampai susu formula yang Anda buat untuk bayi terlalu kental sehingga bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit.
√ Gunakan Pelembut Feses
Pelembut feses juga bisa digunakan untuk mengatasi sembelit. Tapi ingat hanya gunakan pelembut feses ini sesuai anjuran dokter. Jangan sembarang membelinya untuk si kecil. Nah, jika dokter sudah menyarankan menggunakan pelembut feses ini, maka Anda juga bisa lho mencampurkannya pada susu si kecil.
Apabila sembelit dialami oleh anak berusia 6 bulan sampai 2 tahun, maka sebaiknya lakukan cara praktis berikut ini:
√ Berikan Makanan yang Berserat Tinggi
Cara pertama yang aman dalam mengatasi sembelit pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun adalah dengan memberikan makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Agar kebutuhan serat terpenuhi, maka beri anak asupan serat sekitar 200 gr per hari. Sebaiknya beri anak buah-buahan berkulit yang bisa langsung dimakan, misalnya buah plum, aprikot, persik, strawberry, dan lain-lain.
Jangan lupa untuk memberi anak sayuran tinggi serat seperti brokoli, lobak hijau, bayam, ubi, kentang, dan kacang-kacangan. Anda juga bisa memberi roti gandum yang kaya akan serat. Namun, sebaiknya hindari pemberian sereal siap saji, seperti rice bubble atau corn flakes. Hindari juga pemberian biskuit, wafer, dan makanan olahan seperti bakso, sosis, atau pizza.
√ Batasi Memberi Susu Sapi
Susu sapi sebenarnya cukup diberikan tidak lebih dari 500 ml per hari, bagi anak yang sudah berusia 18 bulan. Terlalu banyak memberi susu sapi juga bisa mengakibatkan sembelit pada anak.
√ Pastikan Cairan Tubuh Anak Terpenuhi
Salah satu penyebab sembelit pada anak adalah karena kurangnya asupan cairan pada tubuh. Untuk itu, pastikan anak mengkonsumsi banyak air mineral tiap harinya.
Gunakan alarm pengingat untuk meminta si kecil minum, agar masalah sembelit cepat terselesaikan. Usahakan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh si kecil dengan memberinya air mineral sebanyak 8-10 gelas per hari. Air mineral ini berfungsi untuk melunakkan feses dan membantu tubuh anak agar tetap sehat.
√ Dorong Anak Beraktivitas
Aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak seperti bermain akan membantu usus untuk ikut bergerak memproses makanan dalam tubuh. Untuk itu, ajak anak bermain setidaknya 30 menit hingga 1 jam tiap harinya.
√ Buat Jadwal Makan Teratur
Makan secara teratur akan menstimulasi usus, sehingga membantu anak terbiasa BAB secara rutin. Anda bisa membuat jadwal sarapan di pagi hari, siang dan sore. Jangan lupa untuk memberikan camilan sehat di sela-sela jadwal makan anak dan gunakan bahan-bahan makanan yang tinggi serat, sehingga pencernaan si kecil tetap sehat.
√ Biasakan Toilet Training
Jika anak berusia,di atas 1 tahun,walaupun anak tidak meminta BAB, namun Anda bisa meminta anak untuk duduk di toilet sekitar 3-5 menit setelah makan. Gunanya untuk mengajarkan anak merespon sendiri keinginan untuk BAB. Usahakan membuat suasana yang nyaman agar anak juga nyaman saat BAB.
Kapan Harus Membawa Anak Ke Dokter karena Sembelit?
Segera konsultasi dengan dokter, saat anak mengalami:
? Sembelit anak tidak membaik, bahkan setelah diberi pelunak feses.
? Anak tidak BAB selama seminggu.
? Anak mengalami demam, muntah, dan penurunan berat badan.
?Terdapat darah pada feses anak.
?Terjadi luka ruam di sekitar anus anak.
Sembelit tentu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada si kecil. Untuk itu, Anda perlu jeli memperhatikan frekuensi BAB si kecil dalam sehari. Jangan lupa perhatikan warna feses bayi untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Baca juga:
- Kenali Kondisi Kesehatan Bayi Dari Warna Kotorannya
- Jangan Asal Pijat Anak Ketika Sakit, Ini Aturannya
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini