Parents, mungkin ada yang kerap kali menjumpai hal seperti ini.
Jika dulu setelah menikah ditanya “Kapan nih memiliki anak?” Sekarang setelah memiliki anak yang pertama, timbul lagi pertanyaan dari orang sekitar, “Kira-kira kapan nih punya momongan lagi?”
Belum lagi suara-suara “provokatif’ dari orang sekitar. Banyak yang berpendapat, mumpung masih muda harus menambah anak, mumpung anak pertama belum masuk usia sekolah, mumpung kebutuhan hidup belum semakin mahal, mumpung karir sedang ada di puncak.
Mumpung…
Mumpung…
Mumpung…
Tak jarang setelah mendengar berbagai macam suara tersebut Anda langsung saja terbawa perasaan untuk segera memiliki momongan tanpa memikirkan berbagai macam konsekuensi yang harus dihadapi. Menambah momongan lagi memang sah-sah saja, tapi sebaiknya pahami dulu berapa sih jarak ideal kelahiran anak?
Setiap orang memiliki pendapat masing-masing tentang jarak kelahiran. Jarak kelahiran yang ideal menurut Anda belum tentu ideal menurut orang tua lain. Nah, berikut ini kelebihan dan kekurangan beberapa jarak kelahiran antar anak yang bisa Anda jadikan referensi
? Jarak Kelahiran 1 – 1,5 Tahun Atau Kurang dari 1 Tahun
Mungkin banyak dari Anda yang memilih jarak kelahiran antara 1-1,5 tahun atau kurang dari angka tersebut. Banyak yang beralasan, “Biar sekalian repotnya”. Ya, alasan ini mungkin menjadi alasan yang cukup banyak dimiliki bagi Anda yang memilih mendapatkan momongan saat si kakak berusia sekitar 1 tahun.
Jarak yang cukup dekat antar saudara memang memiliki beberapa kelebihan Parents, diantaranya:
- Memiliki ikatan yang kuat :
anak-anak yang memiliki jarak usia cukup dekat, memang memiliki ikatan yang cukup kuat. Si kakak yang masih terlalu muda bahkan belum memahami arti dari cemburu atau iri pada adiknya. Keduanya bisa menjadi teman bermain yang cukup dekat.
- Memiliki kebutuhan yang hampir sama :
jarak yang dekat ini membuat anak-anak memiliki kebutuhan yang hampir sama satu sama lain. Pola asuh yang Anda terapkan pun tidak banyak berbeda. Sehingga Anda tidak terlalu kaget terkait perkembangan anak-anak. Mungkin Anda akan sedikit lebih sibuk, tapi kesibukan Anda hanya akan terjadi dalam waktu yang singkat, karena anak-anak tumbuh bersama dalam satu periode.
Tapi jarak yang cukup dekat antar saudara bisa juga menimbulkan masalah lain. Beberapa kekurangan dari jarak kelahiran yang dekat adalah
- Pekerjaan yang Berat Bagi Parents :
Memiliki anak dengan jarak yang cukup dekat bisa menjadi pekerjaan yang berat bagi Parents khususnya Ibu. Bagaimana tidak, saat kedua bayi Anda masih sama-sama membutuhkan ASI, Anda harus rela begadang lebih lama untuk menyusui, lebih banyak waktu untuk memandikan anak, mengganti popoknya, dan menyiapkan MPASI bagi kedua bayi Anda.
- Salah Satu Anak Sulit Tidur Nyenyak :
Ya, dengan jarak kelahiran yang cukup dekat, tak jarang justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi salah satu anak. Sebagai contoh saat si adik menangis di malam hari, si kakak pasti akan terbangun.
Ini menjadikan kualitas tidur anak menjadi kurang baik. Hal yang sama juga bisa terjadi pada si kecil lho Parents. Misalnya saat kakak sedang sakit dan lebih sering rewel di malam hari. Si adik juga akan terbangun.
- Kelelahan :
Bayangkan saat Ibu sedang mengandung sekaligus merawat anak yang masih bayi? Duh, pasti sangat melelahkan. Inilah yang akan Anda alami jika memilih jarak kelahiran anak yang dekat.
- Isu Finansial :
Memiliki anak memang harus memiliki persiapan finansial. Ya inilah yang harus Anda pikirkan saat jarak kelahiran anak cukup dekat. Misalnya saja untuk biaya pendidikan anak-anak. Jika jarak kelahiran cukup dekat, tidak menutup kemungkinan kedua anak akan memasuki masa kuliah bersama-sama. Ini berarti, persiapan dana pendidikan untuk tingkat perguruan tinggi juga harus dobel.
? Jarak Kelahiran 2-3 tahun
Beberapa dari Anda mungkin memilih jarak kelahiran sekitar 2-3 tahun. Hal ini wajar dilakukan karena beberapa kelebihan yang bisa diperoleh, yaitu
- Menikmati Pertumbuhan Tiap Anak :
Ya, dengan memilih jarak kelahiran anak sekitar 2-3 tahun, Anda bisa menikmati pertumbuhan setiap anak. Anak pertama yang sudah semakin besar bisa cukup mandiri. Setidaknya mulai bisa makan sendiri bahkan melakukan potty training sendiri.
- Tidak Terlalu Repot :
Saat anak pertama mulai bisa mandiri, Anda akan sedikit terbantu dan tidak begitu repot mengurus anak-anak. Kemampuan bahasa yang mulai berkembang pada anak pertama, memudahkan Anda mengetahui apa yang diinginkan. Hal ini tentu saja bisa sedikit menekan tantrum pada anak pertama.
- Anak Pertama Siap Memiliki Saudara Baru :
Beberapa anak mungkin saja sudah siap memiliki saudara baru pada usia ini. Mereka pun akan senang hati menerima kehadiran saudara barunya. Tak jarang, si kakak mulai memiliki peran cukup penting dalam kehidupan si kecil. Setidaknya menemani si kecil bermain. Dengan begini si kakak mulai bisa diberi tanggung jawab.
- Rasa Sakit Akibat Persalinan Pertama Sudah Hilang :
Waktu 2-3 tahun bisa menjadi jarak yang baik bagi tubuh Ibu untuk recovery setelah persalinan pertama. Ibu pun sudah siap menghadapi anak-anak kembali.
- Memiliki Me Time Bersama Si Kecil :
Saat anak pertama memasuki usia sekolah, Anda akan memiliki waktu yang lebih lama dengan si kecil. Dengan begini ikatan Anda dengan si kecil akan semakin erat.
Tapi, jarak kelahiran 2-3 tahun juga memiliki kekurangan Parents. Apa saja ya kekurangannya?
- Terjadi Pertengkaran Antar Saudara :
Pertengkaran atau perselisihan antar saudara memang wajar terjadi. Saat jarak anak sedikit lebih jauh, yaitu 2-3 tahun kemungkinan si kakak dan si adik sulit bermain bersama. Bagaimana tidak, si adik mulai suka mengikuti berbagai permainan yang dimainkan kakaknya. Namun, si kakak yang merasa si adik tidak kompeten dalam memainkan permainan tersebut menjadi frustasi. Perselisihan pun akan semakin sering terjadi.
- Pola Asuh yang Berbeda :
Perbedaan jarak kelahiran yang cukup besar menjadikan Anda memiliki pola asuh yang berbeda untuk setiap anak. Ini berarti treatment yang Anda berikan dari anak satu ke anak lainnya pun akan berbeda. Misalnya saat Anda harus mengantar anak pertama sekolah, sedangkan Anda masih harus menyiapkan keperluan si adik di rumah. Perbedaan yang cukup besar ini bisa membuat Anda pusing dan memikirkan memiliki satu pengasuh tambahan.
- Isu Finansial :
Masalah keuangan memang akan selalu ada. Bagi Anda yang memilih jarak kelahiran 2-3 tahun, mungkin akan membutuhkan pengasuh tambahan atau menitipkan anak di tempat penitipan anak. Untuk itu diperlukan biaya tambahan yang harus dimasukkan dalam rencana keuangan rumah tangga dalam satu bulan.
? Jarak Kelahiran 5 Tahun atau lebih
Adakah diantara Anda yang memiliki anak dengan jarak 5 tahun atau lebih? Kalau iya, mungkin Anda sudah memiliki berbagai macam pengalaman menyenangkan dan kurang menyenangkan dalam mengasuh anak. Kelebihan yang Anda alami mungkin saja, sebagai berikut :
- Lebih Santai dalam Mengasuh :
Hal pertama yang Anda alami mungkin merasa lebih santai dalam mengasuh anak. Hal ini karena anak pertama sudah jauh lebih besar dan lebih mandiri dari anak kedua Anda. setidaknya anak pertama sudah memasuki usia sekolah, yang berarti sudah bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Misalnya mengenakan baju sendiri, makan sendiri dan melakukan beberapa aktivitas keseharian lainnya lebih mandiri.
- Anak Pertama Lebih Siap Memiliki Adik :
Saat jarak kelahiran antar anak lebih jauh, kemungkinan yang akan terjadi adalah kesiapan mental bagi si kakak untuk memiliki seorang adik. Dengan begitu si kakak mungkin akan banyak membantu Anda dalam mengurus keperluan si adik. Tapi ingat, jangan sampai menjadikan si kakak menjadi orang tua kecil bagi si adik ya Parents.
Tak hanya itu, kekurangan memiliki anak dengan jarak jauh juga bisa timbul. Beberapa kekurangan tersebut adalah
- Resiko Saat Masa Kehamilan :
Para ahli mengatakan, bahwa setelah tiga tahun atau lebih, kehamilan kedua bisa memiliki berbagai macam resiko bagi tubuh. Untuk itu Anda harus berhati-hati
- Rasa Iri Antar Saudara :
Rasa iri antar saudara bisa saja muncul jika jarak antar anak berkisar antara 5 tahun keatas, khususnya bagi anak pertama karena selama tahun-tahun sebelumnya ia mendapat seluruh perhatian. Rasa iri ini bisa memicu tantrum bagi anak pertama, karena Ia tidak ingin perhatian Anda terbagi untuk adiknya.
- Kehidupan Sosial yang Terganggu :
Saat Anda sedang sibuk dengan bayi, kemungkinan teman-teman Anda justru sudah menikmati kehidupan dengan anak-anak mereka yang sudah mulai beranjak dewasa. Hal ini tentu saja akan mengganggu kehidupan sosial Anda.
Sebenarnya tidak ada jarak kelahiran ideal yang sama bagi setiap orang tua. Setiap orang tua memiliki pilihan sendiri dan memiliki tingkat kenyaman sendiri dalam mengatur kehidupan keluarganya. Untuk itu, Anda bisa saja memilih beberapa opsi di atas. Tentunya dengan beberapa konsekuensi yang harus dihadapi. Namun, jangan sampai konsekuensi tersebut membuat Anda merasa takut dan tidak menginginkan momongan lagi.
Alternatif lain bisa ditempuh, misalnya meminta anggota keluarga lain untuk ikut membantu untuk mengawasi anak. Anda juga bisa mengambil jasa pengasuh untuk membantu dalam pengasuhan anak-anak Anda.
Baca juga :
- Mengenal “ Big Sibling Blues” : Langkah Kurangi Iri Pada Anak
- Bagaimana Mengatasi Kecemburuan Antar Saudara (Sibling Rivalry)?
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini