“Duh, kenapa sih tadi aku harus marah-marah sama anak? Padahal pagi ini dia kan ada tes di sekolah. Gimana nanti kalau tidak bisa mengerjakan karena sedih aku marahi? Trus, gimana kalau ngambeknya berhari-hari ya?”
Menyesal setelah marah-marah dan membentak anak? Apalagi jika dilakukan di pagi hari sebelum anak berangkat sekolah. Duh bisa kepikiran sepanjang hari.
Ya, perasaan yang sedang Anda alami mungkin tidak hanya dirasakan oleh Anda namun juga dirasakan oleh seluruh orang tua di luar sana.
Kebanyakan orang tua memang tidak ingin marah-marah pada anak. Tapi kadang ada situasi tertentu yang memicu emosi, sehingga bentakan dan kemarahan sering ditujukan pada anak. Misal saat pagi hari, anak diminta lekas sarapan sehingga Anda bisa segera mengantar ke sekolah sebelum terlambat. Tapi karena anak sedang rewel, akhirnya bukan hanya anak yang terlambat ke sekolah, Anda pun harus terlambat berangkat ke kantor.
Situasi seperti ini tentu sering dirasakan dan dialami oleh orang tua lain. Nah, baru setelah marah pada anak Anda berpikir bagaimana “terhubung” kembali dan berbaikan dengan anak? Jangan risau Parents, yuk ikuti petunjuk di bawah ini agar Anda bisa berbaikan dengan anak lagi.
Cara Berbaikan dengan Anak Setelah Marah-Marah
- Tenangkan Diri
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk terhubung kembali dengan anak setelah marah-marah adalah dengan menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri Anda, hapus semua emosi dan amarah yang ada pada hati. Jangan sampai kemarahan ini keluar kembali saat berhadapan dengan anak.
Lupakan semua kejadian yang memicu emosi bersama dengan anak Anda tadi. Cara ini akan membantu Anda untuk tenang kembali. Anda juga bisa mengalihkan fokus lain, misalnya pikirkan betapa Anda sangat menyayangi Anak.
- Minta Maaf
Siapa bilang minta maaf hanya untuk anak kecil? Orang tua juga harus meminta maaf pada anak jika memang bersalah. Jangan pernah merasa gengsi pada anak. Justru sikap Anda meminta maaf memberi anak pelajaran, bahwa setiap orang yang bersalah memang harus meminta maaf.
Anda bisa mengatakan, “Maaf ya dek, tadi Mama atau Papa sedang emosi karena tergesa-gesa takut kita terlambat. Lain kali kita harus bangun lebih pagi supaya bisa bersiap lebih awal ya.”
- Tenangkan Anak
Anak-anak sering merasa takut dan sedih setelah orang tua berteriak atau marah-marah pada mereka. Untuk itu, tenangkan anak setelah Anda memarahinya. Katakan pada anak bahwa bukan maksud Anda untuk marah-marah dan membentaknya tadi. Ingatkan anak juga bahwa Anda tetap menyayangi anak. Anda bisa memeluk anak untuk menenangkan mereka.
- Jangan Memaksakan Pembicaraan
Jika anak masih nampak takut, marah atau terlihat enggan berbicara dengan Parents, maka jangan memaksanya untuk berbicara. Anak juga butuh waktu untuk menenangkan diri.
Untuk itu, ambilah jeda beberapa saat dan tentukan waktu yang tepat untuk berbicara. Mengambil jeda sejenak juga bisa Anda gunakan jika masih ada sedikit emosi dalam hati Anda. cara ini digunakan agar tidak ada “babak kedua” untuk marah-marah pada anak.
- Mulai Dari Awal
Nah, setelah situasi lebih kondusif dan tenang, maka mulailah dari awal. Katakan hal yang memang ingin disampaikan. Misalnya selama ini anak memang sering rewel karena bangun kesiangan. Untuk itu lakukan diskusi dengan anak, bagaimana caranya agar anak bisa bangun lebih pagi. Anda bisa menawarkan solusi pada anak untuk tidur lebih awal, atau memasang alarm agar anak bisa bangun lebih pagi.
- Maafkan Diri Sendiri
Adakalanya orang tua terlalu menyalahkan diri sendiri setelah membentak atau marah-marah pada anak. Nah, jika Anda memang ingin terhubung kembali dengan anak, maka usahakan untuk tidak terlalu menyalahkan diri sendiri. kejadian membentak anak atau marah-marah pada anak memang terjadi secara tiba-tiba dan refleks.
Berpikirlah bahwa Anda sedang mengalami pengalaman yang buruk dan bahwa tidak ada orang tua yang sempurna. Berjanjilah pada diri Anda akan menahan diri untuk marah-marah dan membentak anak.
Membentak dan marah-marah memang bukan pengalaman yang menyenangkan baik bagi Anda maupun bagi anak. Untuk itu segeralah minta maaf pada anak dan jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Langkah di atas bisa Anda gunakan untuk terhubung dan berbaikan kembali dengan anak.
Baca juga:
Rekomendasi Kelas Online Bersama Ahli : Defryansyah Amin, M.Psi., Psikolog
Cara Mengontrol Marah untuk Orang Tua
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini