“Setelah bertahun-tahun menikah, sekarang hal-hal kecil yang dulu kuanggap enteng malah bisa jadi sumber petengkaran besar…”
Orang-orang yang memutuskan bercerai memiliki berbagai alasan. Namun seringnya bermula dari hal-hal kecil. Menurut para pakar, kebanyakan pasangan yang bercerai memiliki beberapa kesamaan penyebab.
Seorang pakar, dr. John Gottman menyampaikan bahwa sebuah hubungan bisa menjadi gagal jika mereka memiliki salah satu dari empat sifat berikut: stonewalling, sarkasme, penghinaan, dan kritik. Dari keempat hal tersebut, dr. Gottman mengidentifikasi bahwa penghinaan menjadi nomor satu prediktor perceraian.
Selain empat hal ersebut, ada juga yang disebut silent killers, atau penyebab-penyebab yang diam-diam menggerogoti pondasi pernikahan. Tidak seperti perselingkuhan, silent killers ini tidak mudah dikenali. Maka dari itu penting untuk menyadari dan “menyerang balik” sebelum hal-hal tersebut membunuh keharmonisan rumah tangga Anda.
Apa Saja Silent Killers yang Menyebabkan Perceraian?
Berikut ini adalah beberapa silent killers di sebuah hubungan yang bisa mengarahkan ke perceraian :
1. Menghindari konflik
Kebanyakan orang berusaha menghindari konflik karena hal tersebut tidak nyaman untuk dilalui. Akan tetapi, Connie Omari PhD, seorang pakar klinik dan pemilik teknologi Talk Therapy mengatakan bahwa menghindari konflik termasuk silent killers karena hal itu hanya akan menimbulkan konflik lagi di kemudian hari. Ketika Anda tidak menangani konflik, Anda hanya akan mengulur waktu dan membuat konflik itu bertambah buruk.
2. Menginvalidasi emosi
Sulit untuk menghindari hal ini karena emosi bisa terjadi tanpa Anda sadari. Misalnya, suatu hari pasangan Anda mengatakan bahwa Anda dingin tapi Anda tidak merasa telah melakukan hal tersebut. Anda mungkin tidak bermaksud untuk bersikap menyingung, tapi jika pasangan Anda merespon dengan emosional, itu akan menimbulkan masalah tersendiri. Emosi membuat seseorang merasa dikucilkan, mereka sering merasa tidak terhubung, dan tidak terdengar. Karakteristik ini jika dikombinasikan akan merusak hubungan dengan cepat.
3. Trauma yang belum terselesaikan
Kegagalan yang berurusan dengan trauma masa lalu dapat merusak hubungan Anda tanpa Anda menyadarinya. Ketika seseorang menderita trauma yang masih belum terselesaikan, mereka sering kali tidak mampu menjalani kehidupan mereka dan menghiraukan beberapa pemicu yang berkaitan dengan trauma itu. Misalnya, jika Anda pernah dikhianati itu akan membuat Anda memiliki kekhawatiran yang berlebih pada pasangan. Trauma tersebut membuat Anda merasa perlu untuk memeriksa mereka dan melakukan kontak secara intens. Berurusan dengan trauma masa lalu tidak selalu mudah untuk diatasi sendiri. Untuk itu terapi dimungkinkan guna membantu menangani hal ini.
4. Kebencian
Menurut Christine Scott-Hudson, seorang psikoterapis berlisensi, kebencian yang tidak dapat disembuhkan dalam suatu hubungan dapat menjadi simpul maut penyebab perpisahan.
Kebencian dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Pasangan Anda mungkin terus membicarakan masa lalu, mereka bisa jadi pasif, agresif, sarkastis, atau sinis terhadap topik-topik tertentu. Ketika ada kebencian dalam hubungan, biasanya itu berarti tidak ada cukup komunikasi yang terbuka dan jujur. Jika Anda ingin pernikahan berlangsung lama, menjaga komunikasi adala hal yang penting.
5. Bohong soal uang
Seorang pengacara perceraian, Russell D. Knight mengatakan bahwa di banding yang lain, perceraian lebih banyak disebabkan oleh masalah keuangan. Banyak pasangan suami istri menjaga keuangan mereka tetap terpisah. Tidak heran, hal ini tidak membuat pasangan lebih dekat. Jika satu orang adalah orang yang boros dan yang lain adalah saver, maka itu akan memunculkan perkelahian. Ketika satu orang menyembunyikan keuangan mereka dan orang lain tahu, itu juga akan menyebabkan timbulnya masalah kepercayaan. Jika pernikahan Anda berhasil, dengan cara yang sama secara keuangan dari hari pertama Anda akan dibantu untuk menghindari pengacara perceraian.
6. Stonewalling
Menurut penasehat profesional berlisensi, Dr. LaWanda N. Evans, stonewalling terjadi ketika seseorang menarik atau menutup diri selama percakapan atau berargumen. Mereka menutup diri secara emosi atau mental dari pasangan mereka karena secara fisik mereka gelisah sampai pada titik di mana mereka tidak dapat membahas masalah dengan penuh hormat. Anda tidak dapat menyelesaikan masalah ketika satu orang tidak berusaha untuk melakukan hal yang sama.
7. Berubah
Idealnya, Anda dan pasangan Anda akan terus bertumbuh bersamaan dengan berjalannya waktu. Tapi itu tidak selamanya terjadi. Beberapa orang berubah dan mengetahui mereka telah melampaui pasangan mereka. Melissa Fecak, Esq. salah seorang pengacara perceraian mengatakan bahwa ia sering melihat hal ini terjadi pada pasangan lansia yang sudah pensiun. Sewaktu mereka bekerja, perbedaan menjadi lebih sulit dideteksi. Perubahan tidak bisa dihindari. Jika keduanya tidak berubah dan bergerak maju dalam arah yang sama, maka hubungan sulit untuk dipertahankan.
Sangat penting untuk memperhatikan silent killers ini karena mereka bisa muncul kapan saja tanpa kita sadari. Bahkan bisa saja Anda tidak menyadari telah melakukan kesalahan sampai Anda menemukan diri Anda dengan perasaan negatif terhadap pasangan. Berkaca pada hal-hal di atas semoga dapat membantu Anda dalam mempertahankan hubungan.
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini