“Pah, tambahin dong uang sakunya..kan adek nanti mau maen sama temen, buat jaga-jaga aja sih. Ya…Ya…, Pliss?”
“Kak, pinjem hoodie-nya dong, nanti aku cuciin deh, janji. Kakak, kan kemarin pinjam kaos aku, jadi gantian ya?”
Katanya si bungsu itu paling manja dan paling pintar merayu, benar gak sih? Bagaimana sih “sindrom si anak bungsu” itu?
Apa itu “Sindrom Anak Bungsu”?
Anak bungsu sering digambarkan sebagai anak yang mudah bersosialisasi, percaya diri, kreatif, pandai dalam memecahkan masalah dan tentunya si perayu ulung, karena ia mahir membuat orang lain melakukan sesuatu untuknya.
Namun ada beberapa sisi negatif dari si bungsu loh!
Meskipun dikenal sebagai anak yang mudah bersosialisasi, si bungsu seringkali mengambil risiko yang tidak perlu dan cenderung manja. Pola asuh orang tua yang cenderung memanjakan, membuat si bungsu percaya bahwa tidak ada yang akan membiarkan mereka gagal. Inilah yang sering membuat si bungsu tidak berpikir panjang dalam memutuskan sesuatu yang berisiko. Toh, ada orang tua dan saudara lain yang akan menjadi tamengnya kelak saat ada masalah baru datang.
Tentu tak semua anak bungsu mengalami kondisi yang sama. Semua bergantung pada pola asuh kedua orang tua. (slide 4) Apa yang perlu orang tua lakukan saat si bungsu memiliki beberapa sisi negatif di atas?
Atasi Sindrom si Bungsu Yuk!
- Beri Tanggung Jawab yang Sama
Setiap anak perlu memiliki tanggung jawab yang sama di dalam sebuah keluarga. Maka jangan ragu memberikan tugas harian seperti menyapu, membantu menyiapkan makan malam atau tugas lainnya seperti saudaranya yang lain. Hal ini membuat sindrom si bungsu akan sedikit berkurang.
- Beri Kesempatan Menyelesaikan Masalah
Hindari selalu menganggap bahwa si bungsu tidak pandai menyelesaikan masalahnya sendiri, karena sebenarnya dia sangat mampu selama Anda memberikan kesempatan padanya. Maka, jangan ragu memberikan si bungsu kesempatan untuk menyelesaikan masalah yang dibuatnya sendiri. Dengan demikian, dia akan belajar bahwa akan ada konsekuensi untuk setiap risiko yang diambil.
- Dukung Si Bungsu Mengembangkan Keterampilannya
Biarkan si bungsu mengembangkan keterampilannya sendiri yang mungkin berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain. Dengan begitu, sindrom si anak bungsu akan mulai berkurang
Parents mungkin kurang yakin dengan karakter anak-anak berdasarkan urutan kelahiran. Namun demikian, jika memang si kecil memiliki sindrom si sulung, si tengah, maupun si bungsu, maka tak ada salahnya menyesuaikan pola asuh dengan tumbuh kembang mereka.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini