Ungkapan Hati Para Menantu

12 Agustus 2020

Menjadi seorang Ibu memang sulit. Bayangkan saja harus mengasuh anak dari pagi hingga malam hari. Belum lagi pekerjaan rumah tangga lainnya. Tak hanya menjadi Ibu, menjadi seorang menantu pun sama sulitnya.

Bisa terbayang, kan perbedaan kebiasaan di keluarga lain yang harus diikuti selama kita tinggal bersama mertua? Belum lagi prinsip dan nilai-nilai dari keluarga suami yang tak jarang bertentangan dengan hati.

Mungkin, inilah yang sedang Anda rasakan saat ini. Berkutat dengan perasaan tertekan, tapi tak bisa berbuat banyak. Takut menyinggung perasaan mertua, takut dianggap mengadu domba antara mertua dan suami. Serta perasaan negatif lainnya yang setiap hari menghantui Anda.

Nah, apa saja sih yang sekarang ini sedang Anda rasakan?

Dari daftar berikut mana nih yang bisa mewakili perasaan Anda terhadap mertua?

√ Tolong Jangan Terlalu Mengekang Anak Anda

Ketahuilah bahwa sekarang anak Anda sudah memiliki seorang istri di sampingnya. Setidaknya jangan terlalu mengaturnya. Serta jangan biarkan dia memilih antara istrinya atau orang tuanya sendiri.

√ Berdoalah Untuk Pernikahan Kami

Semua orang ingin pernikahannya langgeng. Seorang menantu bahkan berharap pada mertua untuk mendoakan pernikahannya. Dukunglah kami dalam berumah tangga. Agar selalu diberi kedamaian dalam hal apapun.

√ Bicarakan Padaku Hal Yang Mencemaskanmu

Seorang menantu juga berharap agar mertuanya bisa berbicara tentang hal apapun. Termasuk hal yang mencemaskan hati mertua. Mungkin sebagai menantu kami melakukan sesuatu yang kurang tepat.

Ini bukan karena kami sengaja. Melainkan karena memang tidak paham. Bagi kami sekarang ini segala sesuatunya nampak baru. Alih-alih hanya membiarkan segalanya terjadi, lebih baik mertua menegur kami dengan halus. Sehingga menantu bisa belajar untuk menjadi lebih baik.

apa saja ungkapan hati para menantu?

√ Hargai Kami, Jangan Selalu Mengkritik

Hargailah kami dalam melakukan segala sesuatu. Misalnya memasak, mencuci piring bahkan memandikan anak. Hargailah kami walaupun masakan kami kurang begitu enak.

Walaupun piring-piring di rumah masih berbau sabun, bahkan walaupun anak-anak baru bisa mandi setelah agak siang. Itu karena kami cukup sibuk di pagi hari, menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Kami hanya butuh waktu sedikit lebih lama untuk belajar dan menyesuaikan diri.

√ Terima Kami Apa Adanya

Terimalah kami apa adanya karena kami memang berbeda dengan Anda. Pola asuh kami kepada anak-anak juga berbeda dengan Anda. Mengertilah bahwa jaman sudah berubah, sehingga pola asuh kepada anak-anak juga berubah.

Jangan berusaha untuk mengubah kami. Karena hal itu akan sangat sulit. Berusaha mengubah kami, hanya akan menimbulkan konflik baru. Berikanlah saran, kami akan menerima dengan lebih baik.

√ Jangan Berharap Berlebihan

Menantu mungkin menginginkan mertua untuk tidak berharap secara berlebihan. Misalnya mertua berharap menantunya adalah seseorang yang pandai memasak. Jika ternyata menantunya memang tidak terlalu pandai memasak maka pasti akan membuat kecewa.

Mertua juga kadang berharap menantunya datang pada malam tahun baru atau acara lain di rumah. Namun, adakalanya menantu juga ingin bersama keluarga kecilnya sendiri. Menghabiskan malam tahun baru hanya dengan anak dan suami. Setidaknya berilah kelonggaran pada kami untuk memilih dimana harus menghabiskan hari spesial.

√ Biarkan Kami Mengurus Rumah Tangga Kami Sendiri

Menikah berarti harus sudah bisa mandiri dari keluarga. Termasuk belajar mandiri dari kedua orang tua. Maka izinkanlah kami membentuk keluarga baru kami sendiri. Izinkan kami mengatur rumah tangga kami sendiri.

Mungkin untuk beberapa situasi kami memang butuh bantuan atau nasihat dari mertua. Namun, itu hanya sementara. Kami juga ingin lebih mandiri sekarang.

√ Berpikirlah yang Terbaik Bukan yang Sempurna

Sebagai menantu, kami selalu berusaha menjadi yang terbaik. Tapi bukan berarti menjadi seseorang yang sempurna. Pasti ada kesalahan-kesalahan kecil yang kami perbuat. Biarkan kami belajar dari kesalahan kami sendiri. Jangan selalu berpikir bahwa kami ini harus sempurna. Karena hanya akan membuat mertua kecewa untuk kesekian kalinya.

√ Luangkan Waktu untuk Berkunjung ke Rumah

Beberapa menantu mungkin berharap mertua bisa berkunjung ke rumah. Hanya sekedar menghabiskan waktu bersama cucu. Jadi tidak selalu harus menantu yang berkunjung ke rumah mertua. Ada kalanya menantu juga sangat sibuk dengan pekerjaan di rumah atau di kantor.

 

Masalah antara mertua dan menantu mungkin masih banyak di luar sana. Namun ketahuilah bahwa mertua Anda juga ingin akrab dengan menantunya. Jangan mudah menyerah. Tetaplah bersabar dan berusahalah untuk selalu dekat dengan mertua.

Baca Juga :

  1. Apa Sih Yang Mertua Pikirkan Tentang Anda?
  2. Siapkan Mental, Ini Daftar Konflik yang Mungkin Muncul dengan Mertua
Bagaimana Menurut Anda?
+1
2
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket