Bencana alam bisa terjadi di negara mana pun di seluruh dunia. Salah satunya di Indonesia. Indonesia memang terletak di wilayah geografis yang rawan terjadi bencana alam. Sudah banyak bencana alam yang kita alami dan lalui bersama.
Gempa bumi cukup hebat di Lombok yang sedang kita lalui bersama saat ini pasti menimbulkan trauma yang mendalam bagi mereka yang mengalami dan menjadi korban. Apa sebenarnya trauma itu?
Trauma dianggap sebagai pengalaman yang penuh tekanan dan berdampak pada keadaan emosi seseorang. Trauma bisa dialami oleh semua orang, termasuk anak-anak.
Trauma sendiri bisa dipicu oleh berbagai hal diantaranya:
- Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan dan lain-lain
- Kecelakaan (mobil, kereta, bus)
- Kehilangan seseorang
- Pelecehan seksual
Tanda dari seseorang mengalami trauma bermacam-macam. Tentunya tidak semua orang mengalami tanda yang sama.
Apa Saja Sih Tanda Yang Muncul Akibat Trauma?
- Terkejut. Seseorang yang mengalami trauma biasanya tidak mempercayai bahwa suatu bencana atau peristiwa telah terjadi.
- Takut. Seseorang akan merasa ketakutan pasca trauma. Misalnya takut kematian, takut peristiwa terulang kembali
- Ketidakberdayaan. Seseorang merasa tidak memiliki kendali terhadap sesuatu.
- Kesedihan. Merasa sedih kehilangan hal yang berharga
- Isolasi. Merasa tidak ada orang yang mengerti keadaan kita.
- Marah dan frustasi
- Rasa Bersalah. “Seandainya tidak naik bus pasti tidak terjadi kecelakaan.”
- Mimpi buruk. Selalu bermimpi tentang peristiwa yang terjadi.
Selain tanda psikis yang dialami karena trauma. Tanda-tanda fisik akibat trauma juga bisa muncul. Tanda trauma tersebut diantaranya adalah
- Pusing atau sakit kepala
- Tidak nafsu makan termasuk kehilangan berat badan.
- Detak jantung yang meningkat
- Gemetar dan berkeringat
- Kesulitan tidur
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah marah
- Penurunan prestasi di sekolah atau di tempat kerja
- Menarik diri dari keluarga dan teman
- Menghindari hal-hal yang menyebabkan trauma
Langkah Mengatasi Trauma
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi trauma seseorang. Dukungan keluarga dan teman sangat berperan penting. Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi trauma ini? Yuk simak penjelasannya
1. Pahami
Pahami trauma seseorang. Ingatkan bahwa anda ada untuk mereka. Anda juga siap mendengarkan dan mendukung mereka.
2. Beri Informasi tentang Trauma
Berikan informasi kepada mereka tentang respon, tanda dan apa yang seharusnya bisa seseorang lakukan untuk mengatasi trauma. Hal ini akan membantu mereka memahami trauma yang mereka alami.
3. Dorong Untuk Memiliki Support System
Dorong seseorang yang mengalami trauma untuk selalu dekat dengan keluarga, teman atau orang-orang yang dapat dipercaya.
4. Batasi akses
Batasi akses seseorang yang mengalami trauma dari media atau orang-orang yang mengingatkan peristiwa traumatis tersebut. Informasi-informasi yang diperoleh dari media atau orang lain bisa memperburuk keadaan. Karena seseorang terus mengingat peristiwa traumatis.
5. Bangun Rutinitas Normal
Bantu mereka untuk membangun kembali rutinitas normal sebelum peristiwa traumatis terjadi. Misalnya rutinitas bekerja, bermain, belajar dan lain sebagainya
6. Biarkan Mereka Bercerita
Biarkan mereka berbicara tentang pengalaman mereka ketika merasa siap. Ini dapat membantu mereka mulai memahami apa yang telah terjadi dan mencoba memahami apa arti peristiwa ini bagi kehidupan mereka. Namun, jangan memaksa mereka untuk menceritakan detail sebuah kejadian yang membuat mereka trauma. Mengingat kembali bisa jadi sangat menyakitkan bagi para korban.
Walaupun trauma bisa diatasi namun bagi sebagian orang trauma menjadi sulit ditangani karena keterlambatan atau penanganan awal yang tidak tepat. Jika hal ini mulai terjadi, trauma bisa mengakibatkan gangguan mental. Apa saja tanda gangguan mental yang mungkin dialami pasca trauma?
Apa Saja Tanda Gangguan Mental?
- Perubahan sikap dan perilaku lebih dari 2 minggu
- Perubahan sikap dan perilaku semakin memburuk tiap saat
- Perubahan sikap dan perilaku ini berdampak pada sekolah, pekerjaaan, dan hubungan sosial
- Sedih berkepanjangan
- Timbulnya keinginan untuk menyakiti diri sendiri (self-harm)
Trauma memang bisa diatasi. Dukungan dari keluarga dan teman terdekat sangat membantu. Namun apabila perubahan sikap dan perilaku terjadi dan semakin memburuk, itu mungkin menjadi alarm untuk gangguan mental. Tidak ada salahnya berkonsultasi dengan para ahli yang kompeten seperti psikolog atau psikiater. Penanganan yang tepat tentu dapat membantu mengatasi masalah ini.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini