Anak yang sedikit-sedikit ngambek, nangis, teriak-teriak, memang selalu sukses membuat orang tua frustasi dan jengkel. Apalagi jika hal ini terus menerus terjadi. Stok kesabaran rasanya jadi cepat habis.
Alih-alih membuat anak tenang, orang tua justru melakukan hal yang sebaliknya, yaitu dengan balik memarahi anak, menghukumnya, bahkan melakukan kekerasan fisik. Ingat, api tidak bisa dipadamkan dengan api. Sebagai orang tua, kitalah yang seharusnya bisa memahami kemarahan anak dan penanganannya dengan cara yang baik.
Orang tua harus mengerti bahwa penyebab anak marah berbeda dengan orang dewasa. Menurut kita, orang dewasa, penyebab anak marah biasanya sangat sepele. Akan tetapi, bagi anak, yang kemampuannya masih terbatas, hal sepele tersebut ditanggapinya dengan ngambek atau marah.
Sudah kewajiban kita untuk lebih memahaminya agar kebiasaan ngambek atau nangis tidak terbawa hingga dewasa.
Berikut ini tips yang bisa digunakan oleh orang tua untuk membantu anak meredam emosi mereka.
1. Lebih Peka Kenali Perasaan Anak
Dari laman belajarpsikologi.com, dijelaskan bahwa anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Akan tetapi, sering kali kemampuannya tak sekuat keinginannya. Hal ini sering membuat anak-anak merasa kesal sehingga menuntunnya untuk marah-marah.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, mulailah untuk lebih memahami bagaimana perasaan serta kebiasaan anak. Lebih dekatlah dengan anak-anak agar mampu mengetahui apa yang dia suka, apa yang ingin atau tak ingin dilakukannya, kapan jadwal tidurnya, dan lain sebagainya. Dengan begitu, Anda bisa lebih memahami anak.
Lalu, ketika orang tua berusaha untuk memperkenalkan sesuatu yang baru kepada anak, hindari paksaan. Kenalkan dengan perlahan dan terus menerus agar anak terbiasa. Jika anak memang tidak menyukainya, orang tua tidak perlu memaksa anak untuk melakukannya.
2. Peluk Anak
Pelukan selalu ampuh untuk menenangkan orang-orang yang marah, termasuk anak-anak. Setidaknya, ketika Anda memeluk si kecil, ia akan merasa bahwa orang tua memahami perasaannya. Ini bisa sedikit mengurangi rasa marah yang dirasakannya.
Ketika orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan banyak hal lainnya dan anak-anak pun sudah sibuk dengan jadwal sekolah, anak-anak yang merasa kurang diperhatikan akan mencoba mengambil perhatian orang tua dengan cara sering marah atau menangis. Dalam hal ini, kasih sayang dari orangtua adalah hal yang paling diharapkan oleh anak. Beri ia pelukan hangat saat anak mulai ngambek dan rewel. Tunjukkan bahwa ada Anda yang selalu menyayangi si kecil. Cara ini sudah terbukti dan ampuh menenangkan anak yang marah.
3. Jalin Komunikasi yang Baik
Terkadang, anak-anak tidak tahu bagaimana cara menyampaikan sesuatu dengan baik. Karena tidak dapat berkomunikasi dengan orang tuanya, ia pun merasa kesal.
Marah adalah salah satu bentuk proses yang ditujukan untuk orangtuanya. Tak hanya marah, anak-anak juga sering merusak sesuatu. Untuk mengatasi hal tersebut, bangunlah komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.
Berikan ia kesempatan menyampaikan sesuatu dan jangan lupa mengajarkan anak cara yang baik untuk menyampaikan sesuatu. Anda harus yakin ketika komunikasi sudah terjalin dengan baik, anak-anak pun akan tahu bagaimana cara yang paling baik untuk menyampaikan pendapatnya.
4. Beri Larangan yang Logis
Beberapa anak-anak belum mempunyai keberanian untuk berdebat dengan orang tua. Ketika anak ingin melakukan sesuatu kemudian dilarang oleh orang tua, tak jarang mereka hanya bisa marah atau rewel.
Hal ini sangat wajar. Marah adalah ekspresi paling umum yang biasa anak lakukan untuk menunjukkan rasa protesnya. Agar kemarahan ini tidak terus berlarut-larut, berikanlah larangan yang logis. Jika kita melarang anak melakukan sesuatu, jangan hanya bilang “pamali”, tetapi jelaskan alasan yang sebenarnya. Anak-anak pasti akan lebih mengerti.
5. Beri Teladan
Ingat, anak-anak adalah peniru yang ulung. Ia akan meniru segala sesuatu yang dilihatnya. Jika selama ini Anda sering memarahinya, anak pasti akan menirunya dengan cepat.
Untuk itu, cobalah untuk mengatasi emosi Anda terlebih dahulu. Jangan terbiasa marah-marah di depan anak. Berilah anak contoh yang baik. Jadikan diri Anda sendiri sebagai teladan yang baik untuk buah hati Anda.
6. Tetap Tenang
Ketika anak marah dan menangis di tempat umum, jangan langsung panik dan tergesa-gesa mendiamkan anak dengan cara membentak atau memukulnya. Bersikaplah dengan tenang. Gendong anak ke tempat yang lebih sepi, lalu berkomunikasilah baik-baik dengan anak. Hal ini bisa meredakan emosi si kecil.
Itulah enam hal yang perlu Anda lakukan apabila menghadapi anak yang ngambekan. Di luar itu semua, orangtua harus punya stok sabar yang luar biasa.
Ingat, tidak ada sabar yang luar biasa selain sabar yang diberikan orangtua pada anak. Jangan pernah lelah untuk bersabar mendidik anak-anak menjadi pribadi yang baik nantinya.
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini