“Kak, ngalah sama adiknya dong!”
“Gimana sih, jadi kakak itu harusnya ngajarin yang bener ke adiknya, bukan malah ngajarin bikin onar aja!”
Pernah dengar atau mungkin pernah mengatakan hal demikian kepada si sulung?
Mungkin sebagai orang tua, pernah sesekali memberikan tanggung jawab yang cukup besar kepada anak pertama. Misalnya, meminta anak untuk menjaga adiknya yang masih kecil atau meminta anak untuk memberikan contoh pada adiknya.
Pertanyaannya kemudian, apakah semua tanggung jawab ini milik anak pertama? Apakah si sulung harus selalu ulung?
TIDAK. Si sulung , tetaplah anak kita dan sampai kapanpun bukan tanggung jawabnya untuk merawat dan memberi contoh pada adik-adiknya.
Lalu, pola pikir seperti apa yang perlu diubah orang tua terhadap anak sulung? Berikut, beberapa catatan pengingat yang perlu dipahami oleh orang tua terhadap anak sulung:
1. Anak sulung tetaplah anak-anak
Ingat, si sulung tetaplah anak-anak dan ia tidak wajib melakukan pekerjaan orang tua seperti menjaga adiknya, atau bertanggung jawab untuk kebahagiaan adiknya. Biarlah anak pertama tetap menjadi anak-anak yang masa kecilnya penuh kegembiraan. Hindari merenggut kebahagiaan anak dengan memberinya tanggung jawab besar sebagai seorang “pemimpin”.
2. Si sulung tidak wajib memberi contoh perilaku
Hal kedua yang perlu diingat orang tua adalah bahwa si sulung tidak wajib memberi contoh perilaku kepada adik-adiknya. Biarlah tugas memberi contoh sebagai tanggung jawab orang tua dan bukan anak pertama. Jangan biarkan anak pertama sebagai orang tua kecil bagi adik-adiknya.
3. Luangkan waktu untuk bersamanya sendirian
Selanjutnya, jangan biarkan waktu Anda tersita untuk pekerjaan dan mengurus seorang bayi. Luangkan waktu bersama si sulung , karena sekali lagi, anak pertama tetaplah anak-anak yang masih butuh banyak perhatian dari kedua orang tuanya.
Sampai saat ini, mungkin orang tua terlalu banyak memberikan tanggung jawab kepada si sulung . Padahal, si sulung tidak harus menjadi ulung di antara saudara-saudaranya yang lain. Biarlah anak pertama tumbuh menjadi dewasa sesuai dengan usianya, bukan dipaksa untuk menjadi dewasa sebelum waktunya, dengan memberinya banyak tanggung jawab terhadap adik-adiknya.
Mari pahami terkait pola asuh terhadap si kakak yuk di Kelas Online berikut! Klik poster untuk pendaftaran
Baca juga:
- Benarkah Urutan Kelahiran Menentukan Kepribadian Anak?
- Mengenal “Big Sibling Blues”: Langkah Kurangi Iri Pada Anak
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini