“Aku punya banyak boneka Barbie di rumah, kamu ga punya kan?”
“Ah tapi bonekamu kan kecil, aku dong punya boneka besar sekali di kamarku.”
Kira-kira seperti itulah percakapan anak-anak. Suka pamer sesuatu kepada temannya. Hal ini sering dianggap wajar bagi kebanyakan orang tua. Tapi tak sedikit lho orang tua yang merasa khawatir tentang sikap suka pamer anak-anak, terutama ketika mereka sudah makin besar. Lalu sebenarnya kenapa sih sikap ini sering dimiliki oleh anak-anak?
Alasan Anak Suka Pamer
-
Anak Merasa Bangga
Ya, anak memang sering merasa bangga pada diri sendiri saat melakukan sesuatu yang dianggapnya hebat atau spektakuler. Inilah salah satu hal yang memicu anak suka pamer.
-
Anak Merasa Penting
Beberapa anak menganggap dirinyalah yang terpenting. Sehingga saat mereka mencapai sesuatu semua orang wajib tahu.
-
Ingin Diperhatikan
Anak mana sih yang tidak ingin diperhatikan? Sepertinya inilah sifat dasar semua anak, yaitu ingin diperhatikan. Itulah mengapa anak ingin menunjukkan segala sesuatu yang dimilikinya agar dia mendapatkan perhatian lebih dari orang lain.
-
Orang Tua Terlalu Memuji Anak
Orang tua mana sih yang tidak suka memuji anak? Sepertinya semua orang tua suka memuji anak sendiri ya. Walaupun hanya pujian kecil, seperti “Adek kok cantik sekali sih hari ini?”
Nah, kebiasaan ini bisa juga memicu anak suka pamer. Anak akan berpikir bahwa seharusnya semua orang memang memuji sama seperti pujian yang diberikan orang tuanya. Tapi saat orang lain tidak memuji layaknya orang tua, anak akan mencari berbagai macam cara termasuk pamer sesuatu agar mendapat pujian.
-
Anak-Anak Suka Berkelompok
Anak-anak pra-sekolah biasanya memang sering menghabiskan waktu dalam kelompok-kelompok tertentu. Sehingga menjadi wajar jika mereka suka membanding-bandingkan kelompok mereka dengan kelompok lain. Anak-anak sebenarnya tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan teman di kelompok lain.
Menurut, Peter Gorski, M.D., seorang asisten profesor pediatri di Harvard Medical School, mengatakan bahwa, anak-anak tidak menyadari bahwa keberhasilan mereka akan sesuatu telah menyakiti perasaan teman lainnya.
-
Tidak Mendapat Pengakuan Dari Orang Tua
Anak-anak memang butuh pengakuan dan haus akan perhatian orang tua. Nah, jika orang tua justru tidak menghiraukan anak (acuh tak acuh) terhadap pencapaian anak, anak akan mencari pengakuan dari pihak lain. Pamer bisa menjadi salah satu cara anak agar mendapat pengakuan dari orang lain.
-
Anak Mendapat Tekanan Tertentu
Jika anak mulai pamer namun secara berlebihan dan cenderung membual, Anda harus mulai curiga. Jangan-jangan anak sedang mendapat tekanan dari lingkungannya. Mungkin anak sering diejek sehingga pamer bisa menjadi salah satu cara agar tidak diejek lagi oleh teman-temannya. Sebaiknya segera diskusikan hal ini dengan guru di sekolah atau pengasuh anak Anda.
Apakah Sikap Pamer Anak itu Wajar?
Sikap pamer atau membanggakan diri sendiri yang dimiliki oleh anak tidak hanya wajar, namun bisa dikatakan normal. Menurut Marvin Berkowitz, Ph.D, seorang Profesor sari Universitas Missouri, sikap membanggakan diri memang harus dimiliki oleh anak. Prof. Marvin mengatakan bahwa salah satu tugas paling penting anak adalah mengembangkan rasa bahwa dia sukses dan dapat membuat sesuatu terjadi.
Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang penuh kasih dan aman akan memiliki pendapat positif tentang diri mereka sendiri. Hal ini terjadi selama masa pra-sekolah (usia 3-4 tahun). Pada usia ini, anak akan meminta perhatian tentang segala sesuatu yang telah dicapainya. Misalnya, saat anak bisa menggambar, mencetak gol, atau melakukan aktivitas lain bersama dengan teman-temannya. Ini adalah cara anak untuk mengekspresikan perasaan puas, seperti “saya senang”, “ini benar-benar menyenangkan” atau “orang-orang ini menyukai saya”
Bagaimana Menghindarkan Anak dari Sikap Suka Pamer
Walaupun sikap suka membanggakan diri sendiri (pamer) memang wajar dimiliki oleh anak pra-sekolah. Ada baiknya Anda mulai mengajarkan anak untuk tidak sering pamer. Beberapa langkah berikut bisa jadi referensi bagi Anda
√ Jadi Contoh Yang Baik
Orang tua adalah panutan bagi setiap anak-anaknya. Kalimat inilah yang selalu menjadi acuan semua orang tua. Nah, sebaiknya beri contoh yang baik bagi anak saat Anda bereaksi terhadap kesuksesan Anda. Hindari menjelek-jelekan atau merendahkan orang lain saat Anda meraih sesuatu.
Sangat penting bagi orang tua untuk merasa bangga pada diri sendiri tanpa menyakiti orang lain. Dengan memberikan contoh tersebut pada anak, diharapkan anak akan meniru perilaku tersebut saat berprestasi dalam hal tertentu.
√ Berikan Pujian yang Tepat untuk Anak
Memuji anak memang baik, namun lakukanlah dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan. Sebaiknya pujilah anak atas usaha yang dilakukan dan bukan atas seberapa hebat dia dari orang lain. Misalnya, saat anak melempar bola lebih jauh dari temannya, pujilah, “wah, adek benar-benar berusaha keras tadi ya di lapangan, pertahankan ya semangatnya”. Hindari memuji anak dengan membandingkannya seperti “Wah adek tadi melempar bola lebih jauh dari Andi.”
√ Ajari Anak Untuk Mempertimbangkan Perasaan Orang Lain
Anak harus mulai dilatih untuk mempertimbangkan perasaan orang lain. Misalnya, apakah teman-temannya sakit hati atau merasa buruk saat Ia membanggakan diri. Nah, katakan pada anak bahwa, “Jika kakak ingin membanggakan diri, lakukanlah di depan Ibu dan Ayah, tidak perlu di depan teman-teman. Ibu dan Ayah lebih ingin mendengar seberapa hebat kakak di lapangan bola tadi.”
Anda juga bisa bertanya pada anak, “Kak, memang menyenangkan jadi juara kelas, tapi bagaimana perasaan kakak jika teman kakak selalu mengatakan dialah yang juara kelas?” Melalui pertanyaan ini anak akan berpikir bahwa, dirinya pasti sangat sedih saat temannya selalu membanggakan diri di depannya.
√ Latih Anak Untuk Memuji Orang Lain
Salah satu cara untuk mengurangi sikap pamer anak adalah dengan melatih anak untuk memuji orang lain. Katakan pada anak bahwa dia memang pandai bermain bola, namun temannya juga cukup baik bermain bola. Lalu ajak anak untuk memuji temannya tersebut.
Bagi anak pra-sekolah, sangat wajar untuk tidak siap menawarkan pujian kepada teman sebayanya. Namun cara ini sekali-kali perlu dicoba agar anak bisa belajar tentang rasa hormat kepada orang lain.
Anak suka membanggakan diri sendiri atau pamer memang wajar untuk usia pra sekolah (umur 3-4 tahun). Namun, jika sikapnya ini berubah menjadi suka membual maka sebagai orang tua perlu curiga. Kemungkinan anak sedang mengalami tekanan di lingkungan bermainnya. Nah, beberapa langkah di atas bisa Anda gunakan untuk mengurangi sikap pamer pada anak.
Baca Juga :
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini