Tourette Syndrome : Dianggap Biasa Tapi Perlu Diperhatikan

Merasa anak sering berkedip-kedip, atau kerap menggelengkan kepala di luar kendali?

Padahal tidak ada gangguan di mata atau kepala? 

Mungkin ini adalah salah satu gejala Sindrom Tourette (Tourette Syndrome) 

Sindrom Tourette adalah suatu kondisi yang menyebabkan gerakan dan suara berulang. Gerakan ini berlangsung tiba-tiba dan tidak terkendali yang dikenal sebagai tic. Gejala sindrom Tourette biasanya muncul di masa kanak-kanak, umumnya saat anak-anak berusia antara 5-9 tahun — dan biasanya lebih banyak dialami oleh anak laki-laki. 

Tic yang terkait dengan sindrom Tourette cenderung menjadi lebih ringan atau hilang sepenuhnya saat anak-anak tumbuh dewasa. Namun, sampai itu terjadi, orang tua dapat membantu anaknya mengatasi kondisi tersebut.

Dua Jenis Tic yang Dikaitkan dengan Sindrom Tourette:

1. Motor Tics 

Gerakan tiba-tiba yang tampaknya tidak terkendali seperti mata berkedip berlebihan, meringis, menyentak kepala, atau mengangkat bahu. Tic motorik sederhana biasanya hanya melibatkan satu kelompok otot, seperti mata berkedip atau meringis.

Tic motorik kompleks melibatkan lebih banyak kelompok otot dan mungkin terlihat seperti serangkaian gerakan. Misalnya, seseorang mungkin menyentuh bagian tubuhnya sendiri atau orang lain berulang kali. Dalam kasus langka, orang dengan sindrom Tourette mungkin mengalami tic yang membuat mereka membahayakan diri sendiri, seperti membenturkan kepala.

2. Vocal Tics

Tic vokal sederhana bisa berupa membersihkan tenggorokan, mengendus, atau mendengus. Tic vokal yang kompleks dapat berupa tindakan memanggil, pengulangan kata-kata orang lain (echolalia), atau sumpah serapah (coprolalia). Pada saat-saat tertentu, seperti saat seseorang sedang stres, tic bisa menjadi lebih parah dan lebih sering terjadi, atau bertahan lebih lama, bahkan jenis tic juga bisa berubah.

Beberapa anak dapat menahan tic mereka untuk waktu yang singkat. Tapi saat anak mengalami stress, anak akan lebih susah untuk menahannya. Dan jika seseorang berkonsentrasi untuk mengendalikan tic, mungkin sulit untuk fokus pada hal lain. Kondisi ini justru dapat menyulitkan anak-anak dengan sindrom Tourette saat berbicara atau fokus di dalam kelas.

apakah tourette syndrome bisa disembuhkan?

Apa Penyebab Sindrom Tourette ?

Penyebab pasti sindrom Tourette tidak diketahui, tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya perubahan di otak dan masalah dengan cara sel saraf berkomunikasi. Gangguan keseimbangan neurotransmitter (bahan kimia di otak yang membawa sinyal saraf dari sel ke sel) mungkin berperan.

Sindrom Tourette juga diduga adalah kelainan genetik, yang berarti hasil dari perubahan gen yang diwariskan (diturunkan dari orang tua ke anak) atau terjadi selama perkembangan di dalam rahim.

Banyak anak dan remaja dengan sindrom Tourette memiliki kondisi perilaku lain seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Obsessive-compulsive Disorder (OCD), gangguan belajar, atau kecemasan.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Penderita Tourette Syndrome ?

Seorang anak dengan gejala Tourette mungkin perlu menemui dokter spesialis syaraf. Dokter spesialis akan meminta orang tua anak untuk melacak jenis tic yang muncul dan seberapa sering terjadi. Pengobatannya pun akan berbeda-beda. Meskipun tidak ada obat untuk sindrom Tourette, kebanyakan tic tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika ya, dokter mungkin menyarankan obat untuk membantu mengendalikan.

Banyak orang tidak mengerti apa itu sindrom Tourette atau apa penyebabnya, jadi mereka mungkin tidak tahu bagaimana harus bertindak di sekitar seseorang dengan sindrom ini. Tatapan atau ejekan orang terhadap tic, akan membuat anak atau remaja merasa malu dan stress. Di sinilah peran psikolog dan terapi konseling dibutuhkan.

Memang bukan pengobatan atau menghentikan tic tetapi yang penting adalah mereka memiliki seseorang untuk  membicarakan masalahnya. Terapi psikologi juga mungkin membantu penderita Tourette mengatasi masalah lain, seperti ADHD, OCD, dan / atau kecemasan.

Beberapa ahli mengatakan bahwa ketika anak-anak dan remaja asyik dengan suatu aktivitas, tic mereka lebih ringan dan jarang terjadi. Olahraga, atau hobi adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk memfokuskan energi mental dan fisik.

Baca Juga:

  1. Anak Tidak Bisa Fokus = ADHD?
  2. Stop Berpikir Anak Kidal Memalukan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
1
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket