Benarkah Kebiasaan “Ngempeng” Bisa” Merusak Gigi?

Namanya bayi, pasti senang sekali ya sama yang namanya “ngempeng”. Kebiasaan ngempeng memang sering membuat orangtua bingung. Pasalnya banyak rumor yang beredar bahwa bayi yang sering ngempeng bisa membuat giginya jadi tonggos. Benarkah demikian?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pahami mengapa anak sangat senang “ngempeng”. Menurut drg. Rizka Aulia Zaim, Sp.KGA, mitra ahli school of parenting, kebiasaan menghisap sudah muncul sejak bayi berusia 29 minggu di dalam kandungan. Menurutnya, ini adalah kondisi refleks yang dialami 89% bayi di bulan ke 2, dan 100% bayi di 1 tahun pertama.

drg. Aulia menambahkan bahwa saat bayi menghisap air susu ibunya, bibir akan menempel pada area puting, ujung puting akan menempel lekat pada langit-langit. Kondisi ini merupakan puncak kenikmatan bagi bayi, sehingga timbul perasaan aman dan nyaman.

Meski kebiasaan ini membuat anak nyaman, namun jika dilakukan terus menerus dengan intensitas yang sering, justru mampu merubah posisi gigi dan rahang atas mulut. Kondisi inilah yang sering disebut-sebut sebagai pemicu gigi anak kelak menjadi tonggos.

Kapan Bayi Boleh Ngempeng?

Pada dasarnya, bayi memiliki fase oral sampai usia 2 tahun. Itulah mengapa bayi masih butuh sesuatu untuk dihisap sampai usia tersebut, entah berupa payudara Ibu atau berupa empeng.

Apa Saja Kelebihan Empeng?

Penggunaan empeng (pacifier) pada bayi memang memiliki beberapa kelebihan seperti:

👶 Membantu bayi tidur lebih mudah

👶 Bisa mengalihkan perhatian bayi

👶 Menghindarkan bayi dari kebiasaan menghisap jari tangan

👶 Membuat bayi merasa nyaman dan tenang

Apa Saja Kekurangan Empeng?

Beberapa kekurangan pemberian empeng pada bayi, yaitu:

👶Menimbulkan “bingung puting” pada bayi yang diberi empeng terlalu awal.

👶Bisa menghalangi proses menyusui karena pemberian empeng yang terlalu awal. Akibatnya, frekuensi ASI Ibu juga bisa menurun.

👶Dapat memicu gangguan pada telinga, sehingga penggunaannya perlu dibatasi.

👶Salah satu penyebab masalah gigi pada bayi usia di bawah 2 tahun atau lebih karena penggunaan empeng yang berlebihan.

👶Memberikan efek candu pada bayi jika penggunaan empeng menjadi kebiasaan.

dampak ngempeng untuk kesehatan gigi bayi

Bagaimana Jika Bayi Sudah Kecanduan Empeng?

Penggunaan empeng yang berlebihan memang memberikan efek candu pada bayi. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, maka beberapa tips berikut bisa Anda coba di rumah:

👶 Batasi Kebiasaan Empeng Pada Bayi

Anda bisa membatasi penggunaan empeng pada bayi dengan cara mudah. Misalnya, dengan memberikan pemahaman bahwa hanya boleh ngempeng di hari tertentu saja. Sebagai contoh, gunakan hari sabtu dan minggu untuk mengizinkan bayi Anda ngempeng.

👶 Alihkan dengan Benda Lain

Cara lain untuk menghindarkan bayi dari ngempeng adalah dengan mengalihkan perhatiannya pada benda lain, seperti boneka. Kenalkan bayi pada boneka yang ia suka agar perhatiannya mulai teralih. Atau Anda bisa meletakkan empengnya di dalam boneka. Dengan begitu si kecil akan menyayangi bonekanya karena mengetahui ada empeng kesayangannya di dalam boneka tersebut.

👶 Buat Kondisi Empeng tak Senyaman Dulu

Sebagai orangtua Anda perlu tahu apa yang disukai dan apa yang tidak disukai bayi dari empengnya. Misalnya, bayi suka ngempeng karena empengnya terlihat putih bersih, dan tidak suka empeng yang berwarna sedikit coklat. Nah, inilah kuncinya, Anda bisa mengganti empeng bayi anda dengan empeng yang berwarna sedikit coklat.

Cara lain juga bisa digunakan, tergantung pada masing-masing bayi. Misalnya dengan melubangi atau menggunting empeng, sehingga si kecil tidak suka lagi dengan empengnya.

👶 Lakukan Secara Konsisten

Menghindarkan anak dari ngempeng memang tidak mudah. Butuh kesabaran dan sikap konsisten agar si kecil bisa benar-benar terlepas dari empeng. Pada mulanya si kecil mungkin akan merengek, menangis hingga tidak bisa tidur karena tidak ngempeng. Tapi, usahakan untuk tidak goyah. Jelaskan padanya bahwa empengnya sudah rusak atau jelaskan juga bahwa si kecil sudah tidak diperbolehkan ngempeng karena sudah tumbuh besar.

Kebiasaan ngempeng memang tidak baik bagi si kecil jika terus dilakukan tanpa dibatasi. Meskipun ngempeng memiliki banyak manfaat, namun kebiasaan ngempeng ini juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang banyak diketahui oleh orangtua adalah perubahan posisi gigi dan rahang pada si kecil.

Nah, beberapa tips menghindarkan bayi dari kebiasaan ngempeng di atas bisa digunakan sebagai referensi bagi Anda di rumah.

Baca juga:

  1. Tips Menyapih dengan Cinta
  2. Jangan Lakukan ini Saat Menyapih
  3. Kelas Online SOP: “Efek Buruk Ngempeng” Bersama drg. Rizka Aulia Zaim, Sp.KGA
Bagaimana Menurut Anda?
+1
4
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket