Ketika Orang Tua Belum Bisa Mencintai Anaknya

08 November 2022

Orang tua memang diharapkan mencintai anak-anaknya. 

Konon, tidak ada orang tua yang tidak mencintai anaknya, namun banyak sekali contoh orang tua yang tidak peka, over protektif, atau bahkan yang mempraktekkan hal-hal berbahaya bagi anak-anak mereka seperti kekerasan fisik maupun verbal terhadap anaknya,namun sungguh-sungguh percaya bahwa mereka mencintai anaknya dan sudah memberikan yang terbaik.

“Kami hanya ingin yang terbaik buatmu.” 

Alasan-alasan defensif seperti “ingin melindungi anak”, ”tak ingin anak mengalami nasib yang buruk di masa depan”, hingga alasan “ingin anak lebih disiplin” kerap dilontarkan oleh orang tua

Alasan ini sebenarnya tidak sepenuhnya keliru: Mereka melakukan yang terbaik yang mereka mampu, tetapi mereka tidak dapat benar-benar melihat anak sebagai pribadi yang terpisah. Tidak peduli seberapa baik niatnya, sayangnya banyak orang tua tidak siap untuk tugas membesarkan anak.

Ada empat alasan mengapa seringkali sulit bagi orang tua untuk mencintai anak-anak mereka secara penuh. Beberapa alasan tersebut yaitu :

1. Orang tua memiliki citra diri negatif yang tanpa disadari mereka berikan kepada anak-anak mereka. 

Jika mereka tidak dapat mencintai diri mereka sendiri atau telah mengembangkan konsepsi negatif tentang diri mereka sendiri dan tubuh mereka, mereka tidak dapat meneruskan cinta dan kelembutan pada anak-anaknya. Pada umumnya, orang yang tidak terlalu menyukai dirinya sendiri tidak akan mampu mencintai orang lain dengan tulus, terutama anak-anaknya.

Faktanya, orang tua yang menilai dirinya secara negatif lebih cenderung memproyeksikan perasaan negatif mereka kepada orang lain, dan kerap kali proyeksi yang paling jamak terjadi adalah kepada anak-anaknya. 

2. Orang tua yang belum matang secara mental atau belum dewasa

Orang tua yang belum dewasa menganggap anak-anak mereka sebagai beban yang tidak diinginkan dan menakutkan.

Mereka merasa terancam saat harus memikul tanggung jawab dan merawat anak. Orang tua yang seperti ini kerap berakhir dengan membenci anaknya karena mereka belum siap secara mental. 

Baca Juga:

  1.  5 Bahasa Cinta Sederhana untuk Anak
  2.  Apakah Tugas Anak Membahagiakan Orang Tua?

3. Orang tua yang memiliki trauma yang belum terselesaikan

Ada orang tua yang dalam masa kecilnya mengalami trauma yang bisa berasal dari pola asuh yang keliru. 

Mereka mungkin bereaksi dengan menjadi menolak, atau mereka mungkin memberikan kompensasi yang berlebihan terhadap anaknya. 

Misalnya, orang tua yang tidak tahan mengingat kesedihan masa kecilnya sendiri mungkin akan menjadi pendendam atau menghukum anak-anaknya ketika anak menangis. 

Sedangkan, orang tua lain mungkin menekan rasa sakit akibat traumanya dengan cara yang berlawanan—dengan menghibur dan melindungi mereka secara berlebihan.

Semakin protektif seseorang, semakin dia akan bertindak membela anak secara membabi buta, efeknya orang tua ini akan gagal untuk memahami anak dengan benar dan tidak mendukung perkembangan yang sehat.

4. Orang tua yang menganggap anak adalah “penerus” dirinya 

Orang tua ini menganggap anak harus memenuhi semua harapan dan cita-cita orang tua. Untuk mencapai tujuan ini, anak-anak harus meniru sikap dan pilihan orang tua mereka. Jika mereka berbeda atau punya pilihan lain, tindakan mereka disalah artikan sebagai perilaku menantang atau memberontak. 

Orang tua mencoba memaksakan kesamaan pada anak-anak mereka karena merasa anak-anaknya adalah bagian dari dirinya dan orang tua punya hal untuk mengatur segala hidup anaknya. 

Hampir semua orang tua merasa bahwa mereka mencintai anak-anaknya. Tetapi apa yang orang tua rasakan tersebut seharusnya terwujud dalam tindakan yang penuh kasih agar memiliki efek positif bagi anak-anak mereka. 

Niat baik orang tua bukanlah pengganti kasih sayang yang hanya bisa diberikan oleh orang dewasa yang sehat secara mental maupun emosional. 

Sebuah pesan dan pengingat untuk kita semua, agar bisa mencintai anak-anak dengan sehat dan jika Anda pernah mengalami hal yang sama saat menjadi anak, ini bisa membantu Anda untuk lebih memahami apa yang terjadi pada diri kita. 

Tak hanya itu, Anda juga bisa belajar untuk mencintai anak lebih baik melalui video-video dari Workshop on Demand. Jadi tidak perlu takut untuk ketinggalan workshop online lagi. Mau nonton penuh videonya? Klik DI SINI

 

 

Bagaimana Menurut Anda?
+1
21
+1
1
+1
2
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket