Namanya anak-anak pasti ada waktu dimana Ia seringkali sedih dan akhirnya menangis. Tak jarang nih, karena terlalu sering menangis dalam sehari, orang tua kadang tidak sabar dan memaksa anak untuk berhenti menangis dengan mengatakan “Jangan cengeng!”, atau “Udah berhenti nangisnya!”
Padahal, saat anak mendengar kalimat tersebut mereka justru semakin keras menangis. Duh, gimana ya caranya membujuk anak berhenti menangis tanpa menyakiti hatinya?
Beberapa kalimat berikut ini, bisa dicoba loh untuk menghentikan anak menangis!
1. “Nggak apa kok sedih.”
Alih-alih mengatakan “Jangan menangis” lebih baik katakan pada anak bahwa “Tidak apa-apa kok sedih” karena merasa sedih itu wajar loh, Parents.
Jangankan anak-anak, orang dewasa seperti kita saja seringkali merasa sedih dan kecewa. Bedanya, kita sudah mampu mengelola rasa kecewa dan tidak sembarangan menangis. Sedangkan anak-anak masih belum bisa mengelola rasa kecewa dan sedih. Alhasil, anak-anak akan menangis di mana saja saat ia merasa sedih dan kecewa.
2. “Bunda tau, ini memang berat untukmu”
Akan lebih baik mengatakan bahwa “Bunda tau, ini memang berat untukmu” daripada mengatakan pada anak untuk berhenti menangis. Dengan mengatakan bahwa Anda mengerti sesuatu hal berat untuk anak, berarti mengisyaratkan pada anak bahwa Anda memahaminya. Kalimat ini justru akan menenangkan anak dan membuatnya berhenti menangis.
3. “Sudah, tak apa, kan ada Ibu di sini”
Beberapa anak mungkin menangis karena takut akan suatu hal. Rasa takut ini cukup bisa diatasi jika ada Ibu atau Ayah di samping anak. Maka dari itu, katakan bahwa Anda sedang berada di sampingnya agar anak merasa lebih tenang dan mulai berhenti menangis.
4. “Kenapa nangis? Coba cerita sama Ibu”
Alih-alih mengatakan “Jangan menangis”, akan lebih baik jika mengatakan “Kenapa sih nangis? Coba sini cerita sama Ibu”. Melalui kalimat ini, selain membuat anak tenang, Anda juga jadi tahu alasan anak menangis.
5. “Mama dengerin adik kok”
Saat anak menangis, sebaiknya beri perhatian khusus dan dengarkan alasan anak menangis. Mendengarkan alasan anak saat menangis akan membuatnya tenang dan akhirnya membuat anak berhenti menangis.
6. “Iya sih Dek, itu memang menakutkan”
Mencoba memahami anak saat menangis merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak lebih cepat tenang. Misalnya, saat anak menangis karena bermimpi buruk dan menceritakan mimpinya tersebut pada Anda sambil menangis. Maka, katakan saya bahwa Anda memahami betapa menakutkannya mimpinya tersebut dan mulailah tenangkan si kecil.
7. “Nanti Ibu bantu ya…”
Alih-alih mengatakan “Jangan menangis” lebih baik katakan bahwa “Nanti Ibu bantu ya…” saat anak menangis karena tidak bisa menyelesaikan PR sendiri sedangkan Anda sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga lainnya. Sebaiknya jelaskan pada anak untuk menunggu Anda sementara waktu sambil mengerjakan PR lainnya dulu yang mudah dikerjakan.
8. “Ibu paham kok.”
Berusaha memahami anak saat ia sedang menangis juga bisa membuat anak cepat tenang dan tidak menangis lagi. Jelaskan pada anak bahwa Anda memahami situasi yang dihadapi oleh anak. Misalnya, saat si kecil menangis karena takut dihampiri kecoa.
9. “Ya sudah adek sendiri dulu, adek bisa cari Bunda lagi kalau sudah tidak sedih”
Alih-alih mengatakan “Berhenti menangis!”, sebaiknya berilah anak sedikit ruang untuk menenangkan diri saat ia sedang menangis. Baru kemudian katakan padanya untuk menghampiri Anda saat anak merasa lebih tenang.
10. “Memang sih itu agak tidak adil”
Rasa sedih dan kecewa anak bisa jadi karena ia diperlakukan tidak adil dengan teman-temannya di sekolah. Misalnya, tidak diperbolehkan meminjam mainan teman padahal sudah gilirannya bermain. Nah, cobalah mengerti perasaan anak dengan mengatakan bahwa perlakuan teman-temannya memang tidak adil, namun jelaskan juga bahwa anak tidak perlu sedih toh masih banyak teman lain yang bisa diajak main.
Memaksa anak untuk berhenti menangis dengan mengatakan “Jangan menangis!” seringkali membuat anak justru tambah menangis.
Maka dari itu, yuk mulai redakan tangis anak dengan beberapa pilihan kalimat di atas agar mereka kembali tenang dan berhenti menangis.
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini