Developmental Delay Atau Developmental Disability, Apa Bedanya?

Kapan pertama kali si kecil merangkak? Atau, apakah anak Anda sudah bisa berguling?

Membicarakan tentang tahap perkembangan anak adalah hal yang menyenangkan, membanggakan sekaligus mengkhawatirkan di antara orang tua. 

Sebab, ketika anak sudah bisa merangkak misalnya, ingin rasanya menceritakan hal menggembirakan ini ke semua orang, minimal ke orang terdekat tentang fase perkembangan ini. Namun demikian, bagi Anda yang anaknya belum mengalami fase ini, tentu bertanya-tanya sekaligus khawatir — “Apakah perkembangan anakku normal?” , “Jangan-jangan perkembangan anakku terhambat?”

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu kenal dan paham, apa saja tahap perkembangan anak, dan bagaimana tanda dianggap terlambat.

5 Tahap Perkembangan Anak Normal 

Memiliki waktu perkembangan yang berbeda dengan anak lain, seharusnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, tiap anak memiliki waktu perkembangan yang berbeda satu sama lainnya. Misalnya, beberapa bayi mulai berjalan semuda 9 bulan, sementara yang lain tidak mengambil langkah pertama hingga 15 bulan. Dalam kasus ini, kita tak bisa serta merta mengatakan bahwa bayi yang baru mengambil langkah pertama mengalami keterlambatan perkembangan. 

Anak-anak perlu mengembangkan keterampilan dalam lima area utama perkembangan, sebagai berikut: 

1. Keterampilan Kognitif (Keterampilan Berpikir)

Keterampilan Kognitif merupakan  kemampuan untuk berpikir, belajar dan memecahkan masalah. Anak-anak menjelajahi dunia di sekitar mereka dengan mata, telinga, dan tangan mereka. Pada bayi terlihat seperti rasa ingin tahu. Sedangkan, pada balita, keterampilan kognitif mencakup hal-hal seperti belajar berhitung, memberi nama warna, dan mempelajari kata-kata baru.

2. Keterampilan Sosial dan Emosional

Keterampilan ini dibutuhkan untuk anak dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan emosi. Pada bayi, ditandai dengan tersenyum pada orang lain dan mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Pada balita dan anak prasekolah, bisa ditandai dengan  meminta bantuan, menunjukkan dan mengungkapkan perasaan, serta bergaul dengan orang lain

3. Keterampilan Berbicara dan Bahasa

Ini adalah kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa. Pada bayi,kemampuan ini ditandai dengan mendekut dan mengoceh. Pada anak yang lebih besar, ditandai dengan memahami apa yang dikatakan dan menggunakan kata-kata dengan benar serta dengan cara yang dapat dipahami orang lain

4. Keterampilan Motorik Halus dan Kasar

Ini adalah keterampilan dimana anak menunjukkan kemampuan untuk menggunakan otot kecil (motorik halus), khususnya di tangan, dan otot besar (motorik kasar) di tubuh. 

Bayi biasanya menggunakan keterampilan motorik halus untuk menangkap benda. Balita dan anak prasekolah menggunakannya untuk melakukan hal-hal seperti memegang perkakas, bermain dengan benda-benda berukuran kecil, dan mencorat-coret.  

Bayi menggunakan keterampilan motorik kasar untuk duduk, berguling, dan mulai berjalan. Anak-anak yang lebih besar menggunakannya untuk melakukan hal-hal seperti melompat, berlari, dan menaiki tangga.

5. Aktivitas Hidup Sehari-hari

Pada fase ini anak menunjukkan kemampuan untuk menangani tugas sehari-hari. Keterampilan ini ditandai dengan aktivitas makan, berpakaian, dan mandi sendiri.

Perbedaan kecil dalam pencapaian tahapan perkembangan tersebut biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Misalnya, seorang bayi yang belum genap 4 bulan mungkin hanya sedikit tertinggal dalam satu keterampilan tertentu. 

Namun, jika bayi Anda pada usia tersebut — misalnya, tidak berguling, belum dapat mengangkat kepala, tidak mendorong saat berbaring tengkurap, dan belum mengoceh — dengan kata lain seperti tertunda dalam lebih dari satu area perkembangan. Itu bisa jadi pertanda keterlambatan perkembangan.

Dasar-Dasar Keterlambatan Perkembangan yang Perlu dipahami Parents 

Keterlambatan perkembangan artinya lebih dari sekadar  “lebih lambat untuk berkembang” atau “sedikit tertinggal”. 

Keterlambatan perkembangan berarti, seorang anak selalu tertinggal dalam memperoleh keterampilan yang diharapkan pada usia tertentu. Keterlambatan perkembangan dapat terjadi hanya di satu area atau di beberapa area. 

Namun, pada dasarnya keterlambatan perkembangan secara umum adalah ketika anak-anak mengalami keterlambatan setidaknya di dua area perkembangan. 

Banyak orang tua dan pengasuh khawatir bahwa keterlambatan perkembangan pada anak adalah kesalahan pengasuhan. Namun sebenarnya, biasanya kondisi ini disebabkan oleh hal-hal di luar kendali kita semua.

Misalnya, mengajar anak lebih dari satu bahasa tidak selalu menyebabkan masalah bicara atau bahasa. Tetapi keterlambatan bicara dapat disebabkan oleh gangguan pendengaran sementara, atau dari beberapa infeksi telinga, yang biasa terjadi pada bayi dan balita.

Tidak ada penyebab keterlambatan perkembangan, tetapi ada beberapa faktor berisiko yang perlu dipertimbangkan. Beberapa diantaranya, yaitu:

  • Komplikasi saat lahir

Lahir terlalu dini (prematur); berat badan lahir rendah; tidak mendapatkan cukup oksigen saat lahir

  • Masalah lingkungan

Keracunan timbal; gizi buruk; paparan alkohol atau obat-obatan sebelum lahir; situasi keluarga yang sulit; trauma

  • Kondisi medis lainnya

Infeksi telinga kronis; masalah penglihatan; penyakit, kondisi, atau cedera yang berdampak signifikan dan berjangka panjang pada aktivitas anak sehari-hari

Keterlambatan Perkembangan vs. Ketidakmampuan Perkembangan 

(Developmental delay vs Developmental disability)

Bagaimana jika anak bukan mengalami keterlambatan perkembangan (developmental delay), melainkan ketidakmampuan perkembangan (developmental disability) yang pada akhirnya mengarah pada disabilitas?

Ketidakmampuan perkembangan adalah masalah terkait perkembangan yang tidak bisa diatasi atau “dikejar” (catch up) oleh anak-anak, meskipun seharusnya mereka dapat mengalami kemajuan. Kondisi ini tentunya berbeda dengan keterlambatan perkembangan. 

Developmental disability termasuk Down Syndrome, Angelman Syndrome, autisme, gangguan spektrum alkohol janin (FASD), dan cedera otak.

Kadangkala sangat sulit membedakan kedua hal ini. Itulah mengapa observasi di awal masa perkembangan anak sangatlah penting untuk membantu anak mengejar ketertinggalan. 

Namun, pada beberapa kasus, anak-anak masih mengalami kesulitan mengejar ketertinggalan saat memasuki usia sekolah. 

Pada anak usia dini, keterlambatan bisa menjadi tanda awal pembedaan cara belajar. Saat itulah guru melihat bagaimana anak-anak melakukan proses belajar di bidang-bidang seperti matematika, membaca, dan mengeja. Jika Anda khawatir tentang perkembangan anak, sampaikan kekhawatiran Anda kepada dokter anak. Dokter mungkin dapat memberi Anda rujukan ke lembaga intervensi awal seperti psikolog perkembangan anak.

Baca Juga:

  1.  Perkembangan Anak di Awal Usia Sekolah, Apa Saja Ya?
  2.  Perkembangan Anak Bisa Gagal, Akibat TOXIC STRESS
Bagaimana Menurut Anda?
+1
5
+1
2
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket