Mindful Parenting, Itu Apa Sih?

Mindful Parenting atau mengasuh dengan kesadaran, mungkin cukup banyak orang tua yang belum pernah mendengar tentang istilah ini. Bagaimana hal ini bisa diterapkan dalam keseharian dengan anak? 

Mengasuh dengan Perhatian (Mindful Parenting) itu Apa Sih?

Mengasuh dengan kesadaran atau biasa disebut dengan mindful parenting sudah cukup populer di negara-negara Barat. Inti dari mindful parenting sendiri adalah menerapkan prinsip memberikan perhatian dengan kesadaran penuh, tidak menghakimi dan pemahaman penuh. 

Tujuannya agar kita bisa merespon dengan sadar mengenai perilaku atau tindakan anak sehari-hari dan bukan hanya sekedar reaksi spontan. 

Misalnya saja, alih-alih bereaksi marah pada nilai matematika anak yang buruk, orang tua yang menerapkan mindful parenting akan berusaha mengobservasi apa yang sedang terjadi dan merespon dengan sungguh-sungguh situasi yang sedang dihadapi oleh anak. Dalam mindful parenting, orang tua berpikir bahwa anak juga merasa sedih karena nilai matematikanya yang buruk padahal sudah mengambil kursus matematika di luar jam sekolah. 

Orang tua seharusnya juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang menyebabkan nilai matematika anak menjadi buruk. Misalnya saja jam kursus yang terlalu malam, sementara seharian anak sudah belajar di sekolah, sehingga anak sulit berkonsentrasi saat kursus. Mungkin juga karena penjelasan di tempat kursus yang terlalu cepat, sehingga anak kesulitan dalam memperhatikan pelajaran matematika. Tentunya ada banyak faktor lain yang mempengaruhi situasi ini, dan inilah yang dipikirkan orang tua.  

Apa saja kunci dari mindful parenting?

Mengasuh dengan kesadaran atau mindful parenting fokus pada 3 hal utama, yaitu

  1. Kesadaran dan Perhatian
  2. Intensionalitas dan pemahaman perilaku
  3. Sikap tidak menghakimi, penuh kasih sayang dan menerima – sebagai bentuk dari respon. 

Nah, 3 hal utama dalam mindful parenting di atas bisa dijabarkan dalam berbagai hal berikut ini:

  • Mendengarkan 

Maksud dari mendengarkan dalam mindful parenting adalah benar-benar mendengarkan anak sekaligus mengobservasi apa yang sedang dihadapi dan terjadi pada anak. Memang, dalam hal ini dibutuhkan banyak kesabaran dan latihan dari orang tua dalam rangka “mendengar”. Tujuannya agar orang tua mampu mendengar, merasakan, dan melihat sesuatu yang menjadi faktor pencetus perilaku atau keputusan anak.  

  • Tidak Menghakimi

Setelah orang tua belajar mengenai “mendengar” pada mindful parenting, hal selanjutnya yang perlu dipelajari orang tua adalah sikap tidak menghakimi. Maksudnya, tidak menghakimi anak dan tidak menghakimi diri sendiri. 

Ya, seringkali orang tua memang tak hanya menghakimi anak, namun juga menghakimi dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang sedang terjadi pada anak. Sikap tidak menghakimi ini juga termasuk sikap melepaskan harapan “tidak realistik” yang sering kita bebankan pada anak. 

Misalnya saja, pada anak usia 3 tahun, kita berharap ia sudah bisa makan sendiri dengan rapi tanpa menumpahkan apapun di meja, karpet, lantai atau baju bersihnya. Padahal, harapan tersebut termasuk harapan yang tidak realistik karena anak masih sangat kecil dan belum mampu sepenuhnya mengontrol motorik halus yang ada pada dirinya. 

Apa itu Mindful Parenting?

  • Kesadaran Emosional

Orang tua yang ingin menerapkan mindful parenting sebaiknya memiliki kesadaran emosi dalam kesehariannya. Maksudnya, orang tua perlu menyadari bahwa emosi yang hanya sesaat akan sangat mempengaruhi situasi yang sedang dihadapi oleh anak. Bisa jadi karena emosi kita sebagai orang tua, masalah yang sedang dihadapi oleh anak semakin menjadi besar.

  • Kontrol Emosi

Dalam mindful parenting, orang tua wajib mengontrol emosi. Sebaiknya, jangan biarkan emosi mengendalikan diri kita sepenuhnya, sehingga membuat kita sering berteriak dan marah-marah saat anak menunjukkan perilaku negatif. Sebaliknya, cobalah untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bereaksi terhadap suatu hal. 

  • Kasih Sayang 

Sebagai orang tua, kita mungkin saja tidak setuju dengan tindakan atau keputusan yang diambil oleh anak. Namun, mindful parenting mendorong kita untuk memiliki belas kasih pada anak. Mindful parenting mendorong kita untuk memahami posisi anak pada situasi tertentu. 

Lebih lanjut, sikap kasih sayang yang diajarkan dalam mindful parenting juga mendorong tiap orang tua untuk tidak menyalahkan diri sendiri apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan kita kepada anak-anak kita. 

Apa Saja Sih Manfaat Mengasuh Anak dengan Perhatian (Mindful Parenting)?

Mindful Parenting sebenarnya memiliki banyak manfaat. Beberapa diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak
  2. Mengurangi gejala hiperaktif 
  3. Meningkatkan kepuasan pengasuhan pada anak
  4. Mengurangi perilaku agresif
  5. Menurunkan perasaan depresi, mengurangi stress dan kecemasan
  6. Mendorong orang tua terlibat dalam pengasuhan secara keseluruhan 

Pola asuh mindful parenting, yang memang lebih menekankan kepada respon bukan reaksi spontan ini sebaiknya dimiliki oleh kebanyakan orang tua karena memiliki beragam efek positif, baik bagi orang tua maupun pada anak-anak. 

Nah, jika kita ingin menerapkan mindful parenting mulai dari sekarang, yuk pahami dulu 3 hal utama yang perlu dimiliki orang tua dalam menerapkan pola asuh tersebut mulai dari sekarang. 

Baca juga:

  1. Hindari Hal-Hal ini dalam Mengasuh Anak, atau Anda akan Menyesal
  2. Yuk, Cocokan Pola Asuh dengan Temperamen Anak
Bagaimana Menurut Anda?
+1
5
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket