Kenali Keterlambatan Perkembangan Sosial dan Emosional pada Anak

Saat membahas perkembangan anak, banyak orang tua yang lebih sering berfokus pada keterlambatan fisik dan kognitif. Padahal masalah perkembangan sosial dan emosional adalah hal yang sama seriusnya.

Pasalnya, anak yang menghadapi keterlambatan perkembangan sosial emosional  dapat membuat orang tua dan anak sendiri menjadi tertekan. Tingkah laku anak seringkali membuat frustasi dan terkadang tidak dapat dijelaskan, baik oleh mereka maupun orang tua.

Keterlambatan dalam aspek sosio-emosional ini dapat menimbulkan berbagai kesulitan sosial dan belajar. Percaya diri yang rendah dapat menghambat bagaimana seorang anak mengalami situasi sosial yang seharusnya positif, sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi dan tergabung dengan teman sebayanya.

Apa yang seharusnya aman, lingkungan inklusif—seperti ruang kelas atau taman bermain—menjadi tempat yang membingungkan dan membuat stres yang ingin mereka hindari.

Ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain atau memahami perasaan sendiri dapat menyebabkan emosi yang tidak terkendali dan bahkan perilaku agresif.

APA ITU PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL?

Perkembangan sosial dan emosional mengacu pada kondisi di mana anak-anak mencapai tonggak (milestone) yang diharapkan untuk usia mereka. Milestones sosial-emosional pada anak usia dasar termasuk tersenyum, membantu, berbagi, menghibur, menunjukkan empati serta kepatuhan. 

Perkembangan sosial dan emosional biasanya dimulai pada masa bayi dengan ikatan antara anak dan orang tua atau pengasuh.

Pengembangan aspek sosial-emosional memiliki peranan penting bagi anak-anak, karena mempengaruhi kemampuan untuk membuat dan mempertahankan pertemanan sebaya.  Anak-anak dengan perkembangan sosial-emosional yang baik atau sesuai, lebih mungkin untuk mengalami penyesuaian sekolah awal yang positif dan mencapai keberhasilan akademis. 

Namun, seperti perkembangan di aspek fisik maupun motorik, perkembangan sosial-emosional anak pun dapat mengalami keterlambatan. 

Keterlambatan yang dimaksud adalah kondisi dimana anak belum mampu mencapai tahapan perkembangan. Misalnya, anak mungkin mengalami kesulitan memahami isyarat sosial, kesusahan memulai komunikasi dengan orang lain, atau melakukan percakapan dua arah. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan menghadapi tekanan atau perubahan. 

SEPERTI APA TAHAP SOSIAL DAN EMOSIONAL YANG DIHARAPKAN?

Perkembangan sosial dan emosional yang penting terjadi sejak lahir hingga lima tahun. Mengetahui tahapan dan indikatornya adalah langkah pertama untuk memastikan bahwa anak Anda berkembang seperti yang diharapkan.

TAHUN PERTAMA:

Usia 3 Bulan :

Rata-rata bayi membuat senyum sosial pertama mereka di usia ini. Senyum sosial artinya mereka tersenyum kepada orang lain atau membalas senyuman.  Ini adalah milestone sosial dan emosional utama yang harus dicari pada usia ini. Tonggak lainnya termasuk menikmati bermain dengan pengasuh dan berkomunikasi dengan wajah dan tubuh.

Usia 7 Bulan :

Bayi dapat merespons namanya, emosi dalam suara orang tua, atau pantulan wajahnya di cermin.

Usia12 Bulan :

Seorang anak harus mulai memahami konsep “orang asing” dan mungkin tampak malu di sekitar anggota non-keluarga. Anak dapat mengekspresikan preferensi untuk orang, mainan, makanan, atau aktivitas tertentu. Seorang anak juga harus dapat meniru suara (seperti kata-kata) atau gerak tubuh (seperti melambaikan tangan) pada saat ini.

Yang harus diwaspadai :

Konsultasikan pada dokter anak Anda jika bayi Anda tidak aktif secara sosial. Tanda perkembangan lainnya yang perlu diwaspadai adalah ketika bayi tidak mulai mengoceh, tidak menunjuk ke objek, atau tidak menggunakan gerakan sederhana seperti tersenyum, melambaikan tangan atau menggelengkan kepala.

USIA BALITA:

Usia 2 tahun:

Anak usia ini dapat meniru kata-kata atau gerakan tertentu, tetapi mereka sudah mulai memahami bahwa mereka adalah pribadi sendiri yang terpisah dari orang lain. Konsep diri berkembang seiring dengan ciri-ciri kepribadian yang khas.

Usia 2-3 tahun : 

Di usia ini, anak mengenali diri mereka sebagai pribadi yang terpisah, anak-anak mulai memahami, menikmati, dan berharap dapat bermain dengan anak-anak lain.

Usia 3 tahun:

Pada akhir tahun ketiga anak, seharusnya ia dapat memahami konsep bermain sederhana, memahami konsep bergiliran, dan mengetahui konsep kepemilikan, seperti benda apa yang menjadi miliknya, dan apa yang jadi milik orang lain. Sangat wajar jika anak menolak untuk berbagai di usia ini karena ia sedang memahami dan mengembangkan konsep diri. 

Yang harus diwaspadai : 

Konsultasikan pada dokter anak , jika anak Anda tidak berbicara setidaknya 15 kata, menggunakan kalimat dua kata, mengikuti instruksi sederhana, atau tidak bermain dengan anak lain.

Baca Juga:

  1. Developmental Delay atau Developmental Disability, Apa Bedanya?
  2.  Bantu Anak Melabeli Emosi, Ini Caranya!

USIA PRA SEKOLAH

Usia 4 tahun 

Di usia ini anak mulai belajar mandiri dan mengembangkan imajinasi. Anak-anak belajar bermain secara interaktif dengan orang lain dan sering berpura-pura menjadi peran sosial yang dapat dikenali (misalnya “ibu”, “ayah” guru, dll.) Anak-anak juga masih belajar konsep-konsep seperti berbagi dan belajar empati dasar dan pengendalian diri.

 

Usia 5 tahun

Anak di usia ini sudah mulai dapat memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman serta memahami perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Anak-anak berusia 5 tahun juga menikmati kegiatan ekspresif seperti menyanyi, menari, akting, atau olahraga dasar.

Yang harus diwaspadai : 

Konsultasikan pada dokter atau ahli perkembangan anak Anda, jika anak sangat sulit berpisah dari Anda atau tampak kerap sedih atau menarik diri, takut, atau terlalu agresif. Tanda-tanda peringatan lainnya termasuk hilangnya keterampilan sosial yang dicapai sebelumnya, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada satu aktivitas, atau ketidakmampuan untuk membedakan fantasi dari kenyataan.

Milestone sosial dan emosional hanyalah pedoman, tetapi mungkin juga merupakan tanda peringatan yang penting. Jika Parents mengira anak Anda mungkin tertinggal di salah satu milestone, bicarakan dengan dokter anak  atau ahli perkembangan anak Intervensi dini untuk keterlambatan sosial atau emosional adalah cara terbaik untuk mencegah efek yang lebih buruk yang mungkin timbul dan mempengaruhi masa depan anak Anda.

Bagaimana Menurut Anda?
+1
8
+1
2
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket