Loh dek, kok mainannya ditinggal di luar gitu aja? Gak diberesin dulu?”
“Ndak ah Mah?”
“Lho kenapa? Biasanya kan rajin beresin mainan?”
“Aku takut Mah, itu ada yang ngliatin, putih-putih, matanya merah, terus dikuncir satu di atas!”
—————————
“Ayo dek, nanti ditinggal rombongan lho, katanya mau jenguk Kak Abel (tetangga sebelah rumah)”
“Bentar Mah, dia kok gak turun dari mobil sih?”
“Mana sih dek? udah gak ada orang di dalam mobil.”
“Itu loh Mah yang duduk di belakang, yang ngeliatin kita sekarang!”
—————————
Pernah mengalami kejadian aneh seperti di atas dengan si kecil? Ya, pengalaman yang mungkin sedikit menyeramkan bagi sebagian Parents saat anak melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang tua. Pengalaman tersebut pasti langsung membuat bulu kuduk Anda merinding. Anda pasti akan langsung berpikir bahwa anak sedang melihat hantu.
Hantu atau hal gaib lainnya mungkin saja bisa dilihat oleh anak-anak, bahkan sebagian dari Parents justru pernah mengalaminya sendiri saat masih kecil. Pengalaman seperti ini memang bukan pengalaman yang menyenangkan. Tak jarang anak merasa ketakutan bahkan cemas setiap saat.
Bagaimana Sains Menjelaskan Seseorang yang Bisa Melihat Hantu?
Dilansir dari tirto.id, seorang ahli syaraf asal Kanada, Michael Persinger mengungkapkan adanya keterkaitan antara efek medan elektromagnetik dengan persepsi manusia terhadap hantu. Menurutnya hipotesisnya, medan magnet yang tidak kentara saat berdenyut di bawah kesadaran manusia bisa membuat seseorang merasa seakan-akan “melihat hantu”.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Shane Rogers dan timnya dari Universita Clarkson menyebutkan bahwa ruangan yang lembab dan berjamur menyebabkan efek halusinogen dari spora jamur. Efek inilah yang menyebabkan seseorang kemungkinan merasa melihat hantu. Selain itu, menurut Rogers, sugesti seseorang juga mempengaruhi orang tersebut mengaku melihat penampakan hantu.
Menurut Psikolog Rense Lange dan James Houran, dari Universitas Illinois, seseorang yang mendapatkan informasi bahwa di suatu ruangan berhantu, maka cenderung merasakan kehadiran hantu daripada seseorang yang tidak diberitahu informasi tersebut.
Di luar bagaimana sains menjelaskan mengenai fenomena hantu, sudah menjadi sifat orang tua untuk ingin melindungi anaknya. Namun, banyak orang tua yang merasa bingung menghadapi masalah kali ini karena bahkan Anda tidak bisa melihat hal yang ditakuti oleh anak. Tak hanya itu, mungkin karena Anda juga merasa sangat takut, kepanikan yang Anda tunjukkan justru tambah membuat anak menjadi takut. Nah, alih-alih panik yuk lakukan beberapa hal berikut ini:
Ini yang Harus Dilakukan Saat Anak Melihat Hantu:
-
Kuatkan Mental
Tak bisa disalahkan memang, bahwa Anda juga merasa sangat takut saat anak melihat hal yang tidak bisa Anda lihat. Namun, sebagai orang tua, berusahalah untuk tetap tenang sambil menguatkan mental. Anda tentunya memiliki mental yang cukup kuat jika dibandingkan dengan anak-anak. Untuk itu, sebisa mungkin sembunyikan ketakutan Anda agar anak tidak ikut merasa takut. Anda boleh sambil membaca do’a di dalam hati untuk menguatkan mental Anda sendiri.
-
Jangan Berusaha Menyangkal
Seringkali saat anak melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang tua, Anda buru-buru menyangkal bahwa yang dilihat anak adalah salah. Mungkin Anda bermaksud agar anak tidak merasa takut. Namun, berusaha menyangkal atau menentang anak tentang kebenaran sama saja dengan berbohong pada anak.
Alih-alih menyangkal, sebaiknya salurkan perhatian anak pada hal yang lebih positif. Misalnya saat anak melihat ada kakek tua di pekarangan rumah. Anda bisa mengatakan bahwa kakek tersebut hanya sekedar lewat seperti orang bisa. Hal ini bisa Anda lakukan saat anak memang belum memahami konsep tentang hantu. Anak juga bisa langsung mengajak anak untuk melakukan hal lain yang bisa mengalihkan perhatiannya.
-
Buat Situasi Tetap Normal
Walau Anda tahu benar bahwa situasi yang sedang dihadapi bersama dengan anak memang tidak normal, tapi usahakan untuk membuatnya tetap normal. Caranya adalah dengan mengatakan bahwa, tidak masalah melihat hal-hal gaib karena kadang orang lain juga melihatnya. Anda juga bisa menceritakan pada anak pengalaman yang serupa saat kecil dulu. Cara ini dilakukan agar anak tidak merasa takut, dan agar anak tetap berpikir positif tentang apa yang baru saja dilihatnya.
-
Jangan Anggap Anak Berbeda
Beberapa orang tua mungkin berpikir bahwa, anaknya berbeda karena bisa melihat hantu atau hal gaib lainnya. Hal ini karena anak akan merasa dirinya aneh dan tidak sama dengan orang lain, sehingga akan mengganggu mental atau kejiwaan anak.
-
Jelaskan Apa yang Baru Saja Anak Lihat
Beberapa anak mungkin tidak tahu apa yang sedang mereka lihat. Tak jarang mereka bertanya pada Anda. Untuk itu, jelaskan pada anak secara sederhana. Misalnya, katakan pada anak bahwa Tuhan memang menciptakan berbagai macam makhluk, ada manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya yang tidak kasat mata. Nah, apa yang baru saja dilihat adalah makhluk yang tidak kasat mata tersebut. Untuk itu, sebagai sesama ciptaan Tuhan, maka kita tidak boleh saling mengganggu.
-
Jelaskan Apa yang Harus Dilakukan Anak
Jika anak memang cukup sering melihat hal-hal gaib tersebut, maka Anda perlu menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan oleh anak, misalnya
- Minta anak untuk berdoa
- Tidak perlu takut, berteriak atau menangis
- Mintalah anak untuk segera pergi dari tempat di mana anak melihat hal gaib tersebut
- Minta anak untuk bercerita pada orang tua, pengasuh atau anggota keluarga dekat lainnya yang telah memahami situasinya, sehingga menghindarkan anak dari frustasi, stres atau depresi.
- Ingatkan anak untuk tidak mengatakan apa yang sedang dilihat pada teman-teman sebayanya. Hal ini dilakukan agar anak terhindar dari bullying dan agar anak-anak lain tidak ikut merasa ketakutan.
-
Tanamkan Pendidikan Agama yang Kuat pada Anak
Pendidikan Agama memang pondasi yang paling kuat untuk menghadapi situasi seperti ini. Untuk itu, pastikan Anda memberikan pendidikan agama sedini mungkin pada anak. Anda bisa memasukkan anak pada kelas-kelas keagamaan ekstra satu minggu sekali atau setiap sore hari. Pada kelas keagamaan tersebut, pemuka agama akan memberikan siraman rohani sehingga memperkuat dinding keimanan anak.
-
Minta Bantuan Pihak Lain
Jika anak cukup sering melihat hal-hal gaib hingga membuatnya frustasi atau depresi, segera minta bantuan pihak lainnya. Misalnya psikolog untuk mengatasi depresi anak dan pemuka agama untuk memperkuat mental anak.
Apa yang Perlu Orang Tua Ingat:
-
Jangan jadikan kepekaan anak melihat hal-hal gaib sebagai bahan untuk menakuti anak.
Misalnya menakuti anak agar mau makan, mau tidur tepat waktu atau hal lainnya. Menakuti anak justru akan lebih membuat anak trauma terhadap hal-hal gaib tersebut. Akibatnya anak akan lebih depresi
-
Bersiaplah untuk pertanyaan yang tidak terduga dari anak.
Beberapa anak mungkin akan segera menanyakan tentang berbagai macam hal gaib lainnya. Untuk itu bekali diri dengan pendidikan agama yang kuat agar mampu menanggapi pertanyaan anak.
-
Dampingi anak menghadapi situasi berat lainnya.
Orang tua perlu mengingat bahwa anak memang masih kecil untuk memahami hal-hal gaib di sekitarnya. Untuk itu tetap dampingi anak menghadapi situasi sulit. Misalnya menenangkan anak saat merasa sangat ketakutan.
-
Pahami situasinya.
Nah, sebagai orang tua Anda juga wajib memperhatikan situasi yang dihadapi oleh anak. Misalnya perhatikan kapan, dimana dan dalam situasi apa anak bisa melihat hal-hal gaib. Sebagai contoh anak sering melihat hal gaib seperti hantu saat berada di kamar dalam kegelapan. Untuk itu mintalah anak untuk menyalakan lampu saat berada dalam kamar. Contoh lain, misalnya anak sering melihat hantu saat sedang melamun. Untuk itu selalu ingatkan anak untuk tidak melamun dengan cara selalu membuatnya aktif melakukan berbagai aktivitas.
-
Ingatkan Anak untuk Tidak Berteman atau Berinteraksi dengan Hal Gaib.
Penting bagi orang tua untuk mengingatkan anak tidak berinteraksi bahkan berteman dengan hal gaib. Cara ini dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan jiwa dan mental anak. Katakan pada anak bahwa setiap[ makhluk ciptaan Tuhan memiliki tempat dan teman masing-masing. Misalnya manusia akan berteman dengan manusia.
Kepekaan anak untuk melihat hal gaib memang tidak bisa dicegah oleh Anda. pahamilah bahwa kepekaan yang dimiliki anak adalah pemberian dari Tuhan, sehingga Anda perlu memberikan perhatian lebih pada anak tanpa membedakannya dengan anak lain. Sembari memberikan perhatian lebih, jangan lupa untuk selalu menguatkan mental Anda, sehingga Anda tidak panik saat si kecil melihat hantu.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini