Pertengkaran dalam kehidupan berumah tangga memang bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali Anda. Mungkin banyak sekali cara yang sering Anda coba untuk menghentikan pertengkaran tersebut. Salah satunya dengan cara diam.
Ya, diam seringkali dianggap sebagai salah satu solusi terbaik saat kedua pasangan sedang bertengkar. Bahkan banyak pasangan yang masih menganggap bahwa diam adalah emas. Benarkah demikian?
Keputusan diam atau biasanya disebut dengan silent treatment memang seringkali diambil oleh pasangan saat sedang terjadi pertengkaran. Sayangnya, beberapa ahli justru beranggapan bahwa keputusan diam yang diambil oleh pasangan tidak sepenuhnya tepat. Para ahli menganggap bahwa keputusan diam atau silent treatment ini justru bisa melukai perasaan pasangan satu sama lain.
Sikap diam yang mungkin saja Anda ambil saat sedang bertengkar dengan pasangan bisa membuat pasangan merasa tidak berharga, tidak dicintai dan merasa menjadi seseorang yang tidak penting. Pasangan juga bisa jadi akan merasa bingung, terluka, frustasi dan merasa lebih marah.
Sikap diam termasuk dalam pengabaian secara emosional. Meskipun tidak secara terang-terangan meninggalkan hubungan, seseorang yang mengambil sikap diam ini justru membuat pasangannya merasa terpisah dan tidak diinginkan olehnya lagi. Jika kondisi ini dilihat oleh orang lain, mungkin saja mereka berpikir bahwa pernikahan tersebut baik-baik saja. Tapi, pernikahan tersebut nyatanya hampir mati perlahan.
Apa yang Menyebabkan Pasangan Mengambil Sikap Diam (Silent Treatment)?
Sikap diam atau silent treatment biasanya akan dilakukan oleh pasangan jika pasangan merasakan beberapa hal, misalnya
- Merasa Tidak Ingin Memaafkan
Saat seseorang merasa disakiti oleh pasangannya, dan perbuatan yang menimbulkan rasa sakit tersebut sama sekali tidak bisa dimaafkan.
Seseorang biasanya akan mencari cara untuk melindungi diri agar tidak terluka lagi di masa depan. Salah satu caranya adalah dengan mengambil sikap diam. Seseorang akan menutup diri dan mengisolasi diri sendiri dari pasangannya tersebut.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka rasa sakit dan amarah antara kedua pasangan sulit diselesaikan. Cara yang tepat untuk mengatasi kondisi ini adalah berusaha untuk mengalah. Saling memaafkan bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan antar pasangan.
- Kurangnya Usaha Dari Salah Satu Pasangan
Penyelesaian masalah memang tidak bisa hanya dilakukan oleh salah satu pasangan. Harus ada dua belah pihak yang saling berusaha untuk menyelesaikan masalah dalam satu hubungan. Kadangkala, masalah yang muncul adalah masalah yang sepele, namun karena tidak adanya komunikasi yang baik antara dua pasangan, masalah tersebut bisa menjadi besar. Masalah tersebut lama kelamaan mengikis rasa cinta antar kedua pasangan.
Hal ini terjadi, karena salah satu pasangan mungkin saja mengambil sikap diam, dan tidak peduli. Akhirnya pasangan lain pun akan berusaha menarik diri, karena buat apa memperjuangkan sesuatu jika hal yang diperjuangkan tersebut nyatanya juga tidak diperjuangkan pasangannya.
- Kurangnya Waktu Antar Pasangan
Banyak dari pasangan yang terlalu sibuk mengurus sesuatu dalam hubungan mereka, sehingga hal yang benar-benar penting justru terlupakan. Biasanya, pasangan hanya mengurus hal-hal sepele yang seringkali diributkan, misalnya istri yang jengkel karena suami menaruh handuk kotor di tempat tidur, atau si suami yang kecewa dengan rasa masakan istri yang tidak bisa meningkat dari awal pernikahan.
Semua masalah kecil tersebut seringkali membuat pertengkaran tanpa ujung. Akhirnya, tak banyak yang bisa dilakukan selain mengambil sikap diam. Padahal banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan oleh kedua pasangan untuk menguatkan hubungan pernikahan. Salah satunya adalah dengan melakukan pillow talk atau obrolan santai sebelum tidur.
- Takut untuk Membicarakan Masalah
Sikap diam, seringkali diambil oleh pasangan karena rasa takut untuk membicarakan masalah dengan pasangan. Pasangan yang mengambil sikap diam tersebut, biasanya merasa takut jika pertengkaran justru akan menjadi-jadi saat mulai membicarakan masalah terkait. Biasanya kondisi ini sama-sama diketahui pasangan, sayangnya mereka hanya merasa takut akan reaksi yang muncul dari masing-masing pihak. Mungkin juga pasangan pernah melalui kondisi ini, dan sikap diam ternyata banyak membantu. Jadi, mengapa harus repot membicarakan masalah tersebut.
Padahal, kenyataannya setiap masalah perlu diselesaikan dengan baik, dan bukan ditunggu hingga menjadi bola salju yang makin lama makin membesar.
- Sering Mengingkari Masalah
Saat pasangan memiliki masalah dalam kehidupan rumah tangganya, seringkali mereka mengingkari masalah tersebut. Pengingkaran ini terjadi karena banyak hal. Mungkin karena pasangan tidak ingin mengambil pusing atas masalah yang terjadi, mungkin juga karena pasangan sudah tidak peduli dengan kehidupan rumah tangga. Apapun alasannya, mengingkari permasalahan dengan sikap diam sama sekali tidak menyelesaikan masalah dengan baik.
Bagaimana Cara Mengatasi Sikap Diam Pasangan?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi sikap diam pasangan. Beberapa cara tersebut adalah sebagai berikut:
- Katakan yang Sebenarnya dengan Tenang
Saat pasangan mengambil sikap diam pada anda dan mengatakan bahwa ini hanya sementara, maka katakan dengan tenang bahwa Anda tidak bisa membaca pikirannya jika hanya diam. Tambahkan bahwa, sikap diam seharusnya memiliki batasan (limit), sehingga harus diakhiri oleh pasangan tersebut.
- Jangan Pedulikan
Beberapa ahli menyarankan Anda untuk tidak memperdulikan sikap diam yang dilakukan oleh pasangan. Anda tetap bisa mengatakan sesuatu pada pasangan Anda. Merayu atau merajuk mungkin bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan.
- Hindari Mengancam
Sebaiknya hindari merespon sikap diam pasangan dengan mengancam. Ancaman yang Anda lontarkan justru akan menambah sikap diam yang dilakukan. Atau justru akan membuat pasangan semakin terancam, dan akhirnya tidak berani berbicara yang sebenarnya terjadi.
- Membiarkan Sementara Waktu
Membiarkan sementara waktu mungkin menjadi cara yang cukup tepat dilakukan saat pasangan mengambil sikap diam.
Mungkin saja pasangan memang sedang butuh waktu untuk tenang dan sendiri, sehingga memberinya sedikit waktu bukanlah hal yang buruk.
Tapi, jangan lupa untuk mengajaknya berbicara atau menanggapinya jika waktu yang diberikan sudah dirasa cukup. Saling membalas dengan sikap diam bukanlah hal yang baik, karena toh masalah Anda tidak akan cepat selesai.
Sikap diam, atau silent treatment yang dilakukan seseorang pada pasangannya mungkin saja sering dianggap sebagai hal yang wajar dan tepat. Akan tetapi sikap diam ini, seringkali menimbulkan perasaan tidak dihargai, dijauhi, bahkan tidak merasa dicintai lagi oleh pasangan.
Jadi, alih-alih mengambil sikap diam, sebaiknya gunakan waktu Anda untuk membicarakan masalah yang sedang terjadi dengan pikiran yang lebih tenang dan jernih. Sikap diam, boleh saja dilakukan, namun harus ada batasan yang jelas. Artinya, harus ada waktu untuk berhenti dari sikap diam tersebut. Ingatlah, diam tak selalu berarti emas, bisa juga berakhir bencana.
Baca juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini