Hidden Anger : Kemarahan yang Terpendam Mampu Mengubah Diri

24 Januari 2022

Aku dan Diriku

“Emosi yang tidak diungkapkan tidak akan pernah mati. Mereka dikubur hidup-hidup dan akan muncul kemudian dengan cara yang lebih buruk.”

-Sigmund Freud-

Kekecewaan yang dialami, kegagalan, patah hati, kesedihan, dan setiap kejadian yang datang pada hidup kita meninggalkan bekas. Namun, yang terkadang tidak kita sadari adalah bahwa pengalaman tersebut seringkali diterjemahkan menjadi kemarahan.

Jika kita tidak berusaha menghadapi hal ini dengan baik, kita akan menanggung beban ketidaknyamanan di pundak kita. Meskipun kemarahan adalah hal yang kerap dan biasa terjadi, namun sesungguhnya tidak banyak orang yang terbiasa dengan kemarahan dan cara munculnya.

Kita sering mengasosiasikan kemarahan dengan ledakan, di mana sisi “jahat” seseorang muncul ke permukaan. Kemarahan bisa jadi situasi di mana kita akhirnya mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak kita maksudkan dan menyesal di kemudian hari.

Akhirnya, kita akhirnya mengubur kemarahan di dalam diri kita. Alih-alih mengungkapkannya, kami memutuskan untuk menyembunyikan kemarahan tersebut.

Padahal, hukum alam dari emosi yang disimpan adalah: semakin menumpuk, semakin banyak ketidaknyamanan psikologis yang dihasilkannya. Kemarahan yang berlebihan tidak selalu diterjemahkan ke dalam ekspresi wajah yang kesal,.emosi ini dapat menghasilkan kesedihan, kelelahan, suasana hati yang buruk, kecemasan dan–dalam banyak kasus–gangguan depresi berat.

Kemarahan tersembunyi: Emosi yang sengaja kita lupakan

Manusia dapat hidup dengan kemarahan yang tersembunyi sepanjang hidup mereka. Misalnya, menderita karena ditinggalkan atau ditindas, mereka dapat menyembunyikan kemarahan mereka dalam jangka waktu lama.

Kemarahan, kemarahan, ketidaksenangan, lekas marah, agresivitas, ketegangan, kehilangan kendali. Semua emosi ini muncul dalam pikiran ketika kita memikirkan kemarahan. Mengaitkannya dengan istilah-istilah ini tidak salah, tetapi kenyataannya adalah bahwa orang tidak selalu bereaksi seperti ini ketika mereka mengalami emosi ini.

Dr. Thomas Denson dari University of New South Wales menjelaskan dalam sebuah penelitian bahwa kita dapat merasakan kemarahan dengan cara yang berbeda. Beberapa orang memilih untuk mengungkapkan kemarahan, yang lain memutuskan untuk tetap diam dan memendamnya dalam-dalam. Merasa seperti ini untuk jangka waktu yang lama dapat membuat kerusakan besar dalam kepribadian seseorang.

Apa ciri-ciri orang yang memiliki amarah yang tersembunyi?

Dikhianati seseorang, mengalami kegagalan, merasa diperlakukan tidak adil. Semua kenyataan ini adalah contoh mengapa beberapa orang menyembunyikan kemarahan dalam diri mereka.

Berikut adalah tanda-tanda orang-orang ini biasanya bermanifestasi:

Ketidakpercayaan/ kesulitan mencolok dalam mempercayai orang-orang
Sarkastik / sinis.
Perubahan suasana hati yang terus-menerus.
Kecenderungan untuk menunda-nunda.
Sulit untuk berkomitmen.
Sifat lekas marah.
Kesulitan menikmati saat-saat menyenangkan.
Insomnia, mimpi buruk, dan terbangun di tengah malam.
Kelelahan fisik dan mental.

Bagaimana kita bisa mengatasi kemarahan?

Terkadang, ketika kita membaca buku atau artikel tentang cara menangani kemarahan, tidak banyak yang membahas tentang kemarahan yang tersembunyi dan efek merusak hal itu. Melakukan latihan relaksasi atau mencari sarana berekspresi sering kali tidak cukup untuk mengatasi masalah kemarahan yang tersembunyi.

Kami memberikan beberapa saran tambahan untuk masalah ini:

Kerapuhan

Untuk mengelola kemarahan yang tersembunyi, penting untuk menangani akar masalahnya, yang dalam banyak kasus adalah perasaan rapuh. Kemarahan muncul ketika kita merasa hancur, dikhianati, dikelilingi oleh ketidakadilan, frustrasi, atau marah pada sesuatu atau seseorang.

Harga diri

Langkah kedua adalah fokus pada nilai dan harga diri. Terkadang susah untuk menyelesaikan masalah yang menghasilkan kemarahan tersembunyi dalam diri kita. Maka, agar tidak membiarkannya mempengaruhi kita, fokuslah pada diri kita sendiri dan menyadari nilai dan potensi kita.

Baca Juga:

Pikiran yang produktif

Kemarahan yang tersembunyi memiliki kekuatan besar untuk menyabotase diri kita sendiri. Pikiran kita selalu terfokus pada apa yang membuat kita sakit dan kecewa dan pada pengalaman negatif masa lalu.

Ini sering mengaburkan penilaian kita dan menyebabkan kelelahan psikologis yang hebat. Kita perlu mengendalikan self-talk yang positif dalam pikiran kita agar tetap sehat untuk beranjak dari apa yang menyakiti kita.

Fokus pada penyembuhan hidden anger

Kemarahan adalah api yang memberi makan pikiran kita setiap hari, jika kita mengaitkan pikiran pada hal-hal yang menyakitkan, maka kita memberi makan api kemarahan tersebut.

Jika kita benar-benar ingin memperbaiki dan menyembuhkan kemarahan kita yang tersembunyi, kita harus kait itu dan memberi diri kita kesempatan untuk maju.

Tetapkan satu tujuan yang sesuai dengan diri kita dalam proses meninggalkan masa lalu, jangan takut untuk meninggalkan zona nyaman. Tempatkan diri kita dalam situasi dan orang-orang baru yang membawa nuansa positif pada diri kita.

Terkadang, perlu untuk memulai kembali dengan segala cara untuk meninggalkan beban emosi (emotional baggage) yang tidak memungkinkan kita untuk bernapas.

Apakah saat ini Anda atau orang terkasih sedang merasakan kemarahan yang tersembunyi dan tidak tahu bagaimana mengatasinya? Mari belajar memahami amarah yang tersembunyi dan dukung orang terkasih untuk menghadapinya melalui buku Re-Parenting Journey. Klik poster berikut untuk pemesanan buku.