
Jika Anda sudah hidup selama ¼ abad alias 25 tahun, apa saja krisis yang sudah dialami ?
Mungkin mempertanyakan tentang pencapaian hidup seperti karir, jodoh, hubungan dengan teman dan keluarga. Atau mulai merasa khawatir tentang banyak hal, misalnya khawatir kenapa kita masih di posisi yang sama dalam hal karir, sedangkan teman-teman sebaya sudah di posisi yang lebih baik, menurut kita.
Pertanyaannya kemudian, apakah hal ini wajar terjadi di usia 25 tahun?
Ya, semua pertanyaan dan kekhawatiran Anda tentang hidup di usia 25 tahun adalah hal wajar dan biasa disebut dengan quarter life crisis. Menurut Nathan Gehlert, Ph.D., Psikolog asal Washington D.C. quarter life crisis adalah krisis yang terjadi di pertengahan usia 20-30 an. Menurutnya, krisis ini biasa terjadi pada seseorang yang memiliki semangat tinggi, cerdas, namun merasa perjuangannya masih belum mencapai target tertentu. Seseorang yang mengalami quarter life crisis sering merasa lebih tertinggal daripada orang lain.
Apa yang Memicu Quarter Life Crisis?
Pemicu utama quarter life crisis adalah perbandingan umum dari masyarakat sekitar. Jenna Gausman, seorang konselor karir bahkan mengatakan bahwa quarter life crisis adalah tentang perjuangan nilai. Orang-orang di sekitar Anda mungkin mulai menilai kemajuan karir, hubungan dengan orang sekitar dan lebih jauh lagi mulai menilai kehidupan pribadi dalam hal asmara.
Di sisi lain, Anda mungkin sudah mendapatkan gelar cum-laude namun sulit mencari pekerjaan. Hingga tak terhitung lagi berapa banyak lamaran yang sudah Anda kirim dan berapa kali mengikuti tes masuk kerja. Atau Anda yang sudah diterima di perusahaan bergengsi tak lama setelah lulus kuliah, namun kenyataan kehidupan di tempat kerja yang memberikan banyak tekanan.
Pada saat itu, Anda mungkin mulai membandingkan diri dengan teman-teman lain seusia Anda. dalam hati banyak gejolak yang timbul–namun sekali lagi kondisi ini adalah wajar. Para ahli bahkan setuju bahwa di usia 20 tahun akan banyak kompetisi yang terjadi.
Bagaimana Menghadapi Quarter Life Crisis?
1. Mulai Mencari Dukungan
Gehlert memberikan saran untuk segera mencari dukungan saat Anda mulai merasa tidak bahagia, khawatir atau mulai mempertanyakan tentang hidup. Sebab, mungkin Anda mulai mengalami quarter life crisis, khususnya jika usia Anda saat ini diantara 20-30 tahun. Menurut Gehlert, mengajak teman dekat untuk berbicara adalah cara terbaik menghadapi quarter life crisis.
Gehlert bahkan mengaku bahwa ia juga pernah mengalami quarter life crisis di usia sekitar 20 an. Setelah ia mengingat hal tersebut sekarang, gehlert merasa bahwa persepsinya tentang ‘tertinggal’ sebenarnya tidak akurat.
Selain mengajak teman untuk bercerita, Anda juga bisa berkonsultasi dengan profesional jika quarter life crisis mempengaruhi aktivitas sehari-hari Anda. Khususnya jika quarter life crisis sampai membuat Anda membenci diri sendiri.
2. Memiliki Pekerjaan Sampingan
Jika pekerjaan saat ini cukup menyita waktu Anda dalam 1 hari, hingga membuat Anda mengalami quarter life crisis maka lakukan hal lain di luar pekerjaan Anda. Mengerjakan pekerjaan sampingan yang lebih menyenangkan bisa membantu Anda melewati quarter life crisis ini. Misalnya, setiap pagi Anda bisa bangun pukul 5 lalu mulai menulis di blog. Dengan begitu Anda memiliki alasan bangun pagi dan menghabiskan waktu untuk diri sendiri di luar untuk pekerjaan.
Tak hanya itu, Anda juga bisa melakukan pekerjaan lain seperti mengikuti kegiatan relawan di waktu luang, atau memulai bisnis pribadi. Semua hal bisa Anda lakukan, selama Anda fokus menemukan kebahagiaan Anda.
3. Jangan Biarkan Gelar Membatasi Anda
Banyak fresh graduate (lulusan baru) yang terjebak menempuh jalur yang diukir oleh jurusan di perguruan tinggi mereka. Padahal tidak harus selalu demikian. Jangan biarkan gelar membatasi dan menentukan kehidupan Anda. Anda tentu bisa menggapai hal lain di luar gelar Anda, dan itu tidak apa. Mengambil kelas bisnis untuk memulai bisnis, bertemu dengan seseorang yang mengerti impian Anda bisa ditempuh untuk mengejar mimpi di luar gelar dari perguruan tinggi.
4. Yakinkan Diri Sendiri bahwa Quarter Life Crisis adalah Normal
Langkah terakhir untuk menghadapi quarter life crisis adalah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa fase ini adalah normal dan hanya sementara. Fase ini hanyalah tahap peralihan dari anak yang harus diberitahu akan banyak hal dalam memutuskan sesuatu, ke seorang pribadi yang harus memikirkan dan memutuskan apapun sendiri.
Jadi, kecemasan, kekhawatiran yang Anda alami di usia ini adalah wajar. Semua ini membantu Anda untuk tumbuh menjadi dewasa.
Baca Juga:
- Sakit Mental dari Pikiran Negatif?
- Hentikan 4 Jenis “Self Talk” ini untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini