Ketika Anak Bercita-Cita Menjadi Youtuber

Makin berkembangnya dunia digital, lapangan pekerjaan baru pun ikut bermunculan. Jika dahulu anak-anak generasi 90-an banyak bercita-cita menjadi guru, dokter, polisi, atau tentara, anak-anak jaman sekarang tidak demikian.

Redaksi kami sering sekali mendengar curhatan ibu-ibu yang mengatakan bahwa anak-anaknya ingin menjadi Youtuber. Tak hanya anak usia sekolah saja yang ingin jadi Youtuber, bahkan, anak-anak yang notabene masih di bawah umur pun punya cita-cita yang hampir sama.

Di mata anak-anak, menjadi Youtuber mungkin terlihat seperti pekerjaan yang sederhana. Mereka hanya merekam video, mempublikasikannya lewat Youtube, dilihat banyak orang, menjadi terkenal, dan berbagai tawaran yang menghasilkan uang pun datang. Mungkin sesederhana itu menjadi Youtuber di mata anak-anak.

Lalu, apa yang sebaiknya orangtua lakukan? Apakah harus mendukung anak atau mengenalkan mereka pada jenis pekerjaan lain yang lebih “menjanjikan”? Ini adalah sebuah kebingungan yang banyak dirasakan oleh sebagian besar orangtua masa kini.

Bagi kita,para orangtua, menjadi Youtuber memang tidak sesederhana yang anak lihat. Tentu ada sisi negatif yang mungkin menghantui Anda. Menjadi Youtuber berarti menjadi influencer, menjadi public figure. Sebagai public figure, jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat umum, anak pun bisa mendapatkan kritikan tajam hingga dibully..

Lebih dari itu, dari sisi penghasilan, menjadi Youtuber tentu tidak menjanjikan pendapatan tetap. Ada saat di mana penghasilan melejit sangat tinggi dan ada saatnya tidak ada penghasilan sama sekali. Inilah yang mungkin terpikir dalam benak orang tua.

Tips Mendampingi Anak Menjadi Youtuber

Orangtua “jaman now” sebagian besar sudah sangat sadar dan mengerti bahwa mereka sebaiknya mendukung apa yang ingin dilakukan anak selagi hal tersebut adalah hal positif. Nah, saat anak-anak bercita-cita menjadi youtuber, tidak ada salahnya untuk mendukung keinginan mereka.

Dalam hal dunia digital, anak-anak mungkin jauh lebih paham daripada orangtua. Maklum, mereka mengenal teknologi sejak mereka masih sangat kecil, jadi wajar jika mereka mungkin lebih piawai daripada Anda. Akan tetapi, bagaimanapun, Anda tetap harus menjadi mentor dan juga teman diskusi bagi anak. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa orangtua lakukan dalam hal mendukung mimpi anak:

1. Memilih tema konten

Anda perlu berdiskusi dengan anak Anda tentang passion mereka. Ketika ingin menjadi Youtuber terkenal, anak tentu harus punya konten yang menjual atau konten yang disukai oleh sebagian besar orang, namun sekaligus konten yang tidak bertentangan dengan norma aturan dan sesuai minat dan bakat anak. Inilah tantangan pertama yang harus Anda dan anak Anda selesaikan.

2. Melakukan Riset Mendalam

Youtuber yang bermutu tentu tidak membuat konten yang asal-asalan. Mereka melakukan riset yang mendalam pada tema-tema yang mereka pilih. Melalui riset yang mendalam ini, terciptalah konten yang otentik, unik, dan disukai oleh penonton.

Bagi anak-anak, mungkin mereka belum begitu paham tentang tema konten, riset, dan pembuatan video yang bagus. Tuntunlah mereka dengan sabar. Jika perlu, masukkan mereka ke sekolah sinematografi untuk mengasah dan mengembangkan bakat mereka.

3. Mengajak Anak untuk Menghargai Proses

Tidak ada sesuatu yang instan. Semuanya jelas perlu usaha. Ajarkan si kecil untuk menghargai proses yang mereka lewati. Mungkin, saat ini si kecil belum mendapatkan viewers atau subscribers seperti yang ia inginkan. Akan tetapi, jika semuanya dijalani dengan tekun, ia pasti akan menemukan jalan kesuksesannya.

4. Mengajarkan Anak Bagaimana Menghadapi Lovers dan Haters

Sebagai Youtuber, mereka pasti akan memiliki lovers dan juga haters. Ada saat di mana seorang influencer mendapat banyak kado dari penggemarnya. Di sisi lain, ada saatnya juga ia mendapatkan caci maki atau bully-an dari publik.

Buatlah pondasi mental dan kepribadian yang kuat dalam diri anak, yaitu mereka tidak boleh terlalu berbangga hati saat sedang populer. Begitupun ketika sedang di-bully oleh publik, mereka tidak boleh terlalu sakit hati apalagi sampai putus asa.

Anak-anak harus diajarkan bagaimana mengelola emosi saat menghadapi publik. Ini adalah salah satu skill utama yang harus mereka miliki saat memutuskan untuk menjadi influencer.

5. Mengasah Kreativitas Anak

Salah satu kunci penting agar tetap bisa eksis menjadi Youtuber adalah melakukan inovasi. Mengapa? Karena publik adalah orang-orang yang cepat bosan. Selain itu, tren digital selalu berubah-ubah. Oleh sebab itu, anak-anak harus pintar melakukan inovasi.

Inovasi berawal dari kreativitas. Semakin kreatif anak, semakin mudah mereka menemukan inovasi-inovasi baru. Ajak anak untuk banyak membaca buku, menonton tayangan-tayangan luar negeri, dan lain sebagainya supaya bisa menemukan motivasi baru.

Itulah kiat dari kami untuk para orangtua yang hendak mendukung anaknya yang punya cita-cita menjadi Youtuber. Pahamilah juga jika anak suatu hari bisa saja menemukan passion di bidang yang lain, dan meninggalkan cita-citanya menjadi Youtuber. Tidak perlu terlalu memaksakan diri, yang penting adalah dukung dan terlibatlah selalu secara positif dalam kehidupan anak, karena itulah salah satu kunci kesuksesan mereka.

Nah, di perkembangan zaman saat ini, banyak remaja yang mengagungkan celebrity hingga kesulitan membedakan mana dunia nyata dan dunia ilusi. Bagaimana mengatasinya? Mari ikuti kelas online berikut ini. Klik poster berikut ini untuk pendaftaran

Baca Juga:
  1. Anak Disleksia Sangat Mungkin untuk Sukses
  2. Nak, Gagal itu Artinya Belajar
  3. Depresi pada Orangtua akan Berdampak Buruk pada Anak
Bagaimana Menurut Anda?
+1
1
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket