Orang tua jarang sekali memeriksakan kesehatan gigi anak. Mereka mengganggap pemeriksaan gigi itu tidak begitu penting karena toh gigi susunya akan tanggal dan diganti dengan gigi baru. Padahal, pemeriksaan gigi dan mulut sama pentingnya dengan pemeriksaan kesehatan lainnya. Dengan memeriksakan kondisi gigi dan mulut anak secara rutin, anak-anak bisa memiliki gigi yang bersih, putih, dan sehat tentunya. Kelak, kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang sudah dimulai sejak dini akan terus dibawanya hingga dewasa.
Kapan Waktu yang Tepat Membawa Anak ke Dokter Gigi?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Imelda Sari, dokter gigi dari Rumah Sakit Husada Jakarta, mengungkapkan bahwa anak sudah bisa dibawa ke dokter gigi ketika gigi susunya sudah komplit. Kondisi gigi anak yang masih sangat baik ini butuh perawatan agar tetap indah hingga dewasa nanti. Jadi, orang tua perlu membawa anaknya ke dokter gigi ketika gigi susunya sudah lengkap.
Sayangnya, masih belum banyak orang tua yang sadar akan pentingnya memeriksakan gigi anak sejak dini. Orang tua menunggu ada keluhan sakit dulu baru merasa perlu mengajak anak pergi ke dokter gigi. Efeknya, anak-anak sudah terlanjur takut dan susah untuk diajak ke dokter gigi.
Kalau anak-anak sudah terlanjur takut pergi ke dokter, akan sangat susah membujuk anak untuk mau. Meski begitu, Anda tak boleh panik. Jika orangtuanya saja panik, bagaimana dengan anak? Justru ini akan membuat anak lebih takut pergi ke dokter ini. Ada beberapa cara alternatif untuk mengajak anak ke dokter gigi tanpa membuatnya takut.
Tips Membujuk Anak Pergi ke Dokter Gigi
- Ajak Anak ke Dokter Gigi Sedini Mungkin
Ingat, tak perlu menunggu sakit gigi dulu baru pergi ke dokter. Kondisi gigi anak yang masih baik justru harus dirawat dengan baik. Ajarkan anak tentang betapa pentingnya menyikat gigi. Lalu, jangan lupa membawa anak konsultasi ke dokter gigi. Semakin dini anak diajak ke dokter gigi, akan semakin mudah membawanya.
Berbeda lagi ceritanya jika anak-anak baru dibawa ke dokter gigi saat umur 7 tahun. Bisa jadi, anak-anak sudah mendengar berbagai kisah menyeramkan tentang kunjungan dokter gigi. Ini jelas akan membuatnya enggan pergi ke dokter. Untuk itu, sebaiknya mulailah membawa anak periksa gigi ke dokter saat gigi susunya sudah lengkap, atau ketika anak berusia 3 – 4 tahun. Dengan periksa rutin sejak kecil, anak akan semakin rileks dan terbiasa dengan kunjungan tersebit.
- Biarkan Dokter yang Menjelaskan Prosedurnya
Saat anak baru pertama kali diajak ke dokter gigi, ia pasti akan bertanya banyak hal tentang akan diapakan nanti giginya. Tak hanya itu, ia juga pasti akan bertanya apakah sakit atau tidak. Beri jawaban inti saja. Tak perlu banyak menjelaskan tentang prosedur. Anda juga tidak perlu begitu keras meyakinkan anak bahwa periksa dokter itu tak sakit. Nantinya, kalau seandainya giginya harus dicabut dan ia merasa sakit, bisa jadi si anak malah kehilangan kepercayaan pada Anda.
Beri saja penjelasan yang sederhana. Misalnya, “Kamu nanti akan diperiksa sama dokter. Iya, kayak waktu itu pas kamu sakit flu terus diperiksa. Nah, bedanya yang diperiksa kali ini mulut dan gigimu.”
- Jangan Menceritakan Pengalaman Buruk
Kalau Anda ingin anak Anda tidak takut diajak berkunjung ke dokter gigi, Anda pun tidak boleh menceritakan pengalaman Anda saat pergi ke dokter gigi, terutama pengalaman buruk. Kalau anak punta kakak yang pernah periksa ke dokter gigi, mintalah bantuan kakak untuk membujuk adiknya. Bila si kakak pernah merasa kesakitan saat periksa, baiknya anak tidak perlu tahu.
- Jangan Menjanjikan Hadiah
Orang tua biasanya berkata, “Nak, nanti kalau habis dari dokter gigi, Ibu bakal beliin topi yang waktu itu kamu pingingin,” atau hadiah-hadiah yang lain. Dengan memberinya hadiah, anak mungkin akan lebih bersemangat. Akan tetapi, di sisi lain, anak akan melihat kegiatan tersebut sebagai sebuah beban yang harus ia seimbangkan dengan hadiah. Bisa jadi, anak malah semakin takut untuk pergi ke dokter gigi.
Tak perlu hadiah ya, Parents. Cukup beri anak pujian jika anak mau diajak pergi ke dokter. Bentuk apresiasi ini lebih bermanfaat bagi anak.
Baca juga:
Rekomendasi Kelas Online Bersama Ahli : drg. Nydia Hanan, Sp.KGA
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini