
"Tak semua buah jatuh dekat dari pohonnya"
Ya, jika selama ini kita mengenal bahwa anak-anak itu mirip dengan orang tuanya, maka kita perlu mengoreksinya kembali. Sebab, di era digital yang berbeda dengan masa kecil kita dulu, nyatanya anak-anak menghadapi dunia yang semakin penuh dengan tantangan. Dunia yang berbeda dengan dunia kita dulu, dunia yang mampu membuat anak merasa tertekan, menarik diri dari teman-teman, hingga tak terhubung dengan keluarga. Khususnya jika kita tak mendampingi dan menghiraukan kebutuhan emosi anak-anak.
Pengabaian emosi anak-anak sangat berpengaruh pada kehidupannya saat dewasa kelak. Sebagai contoh, saat anak-anak mengeluh tentang perilaku temannya pada orang tua, kemudian orang tua menganggap itu hal yang biasa dan mengabaikannya, maka saat dewasa kelak anak-anak mungkin tak akan meminta bantuan pada orang lain jika mengalami hal serupa. Lebih jauh lagi, ia akan menyimpan semua masalahnya sendiri hingga berpengaruh pada kesehatan mentalnya.