“Dek, jangan lihat tv dekat-dekat!”
“Kak, jangan nakal nanti mama kunci di kamar lho!”
“Pasti minumnya kamu tumpahin kan?”
Apakah Parents pernah menuduh, mengancam bahkan membentak anak seperti kalimat di atas? Semua orang tua tentunya ingin anaknya bersikap baik dan tidak ingin meluapkan emosi pada anak. Akan tetapi, tak jarang anak melakukan hal yang membahayakan dan tidak tepat.
Di titik inilah, kebanyakan orangtua mulai bersikap negatif seperti menuduh, membentak bahkan mengancam. Parents mungkin berpikir dengan melakukan hal ini anak menjadi takut dan berhenti berbuat salah.
Alih-alih berhenti, anak mungkin akan semakin melakukan hal tersebut Parents. Masalah lainnya pun muncul seperti hubungan Parents dan anak jadi renggang, anak berbalik menyalahkan parents bahkan anak menjadi rendah diri karena sering dibentak atau disalahkan.
Psikoterapis Stacy R kepada Tempo.co, mengungkapkan bahwa dengan menakuti anak dan menghukum anak dengan mengurung tidak akan membuat anak merubah sikapnya. Anak justru cenderung lebih memberontak dan melawan saat diberi hukuman.
Lalu, apa Parents harus diam saja saat anak melakukan kesalahan? Atau Parents memilih untuk meninggalkan anak begitu saja? Mari mencoba langkah berikut:
1. Terapkan Komunikasi Positif
Lakukanlah komunikasi positif dengan anak saat berbuat salah. Hindari kata “tidak dan jangan” saat melarang anak. Misalnya saat anak melihat tv terlalu dekat. Parents bisa memperingatkan anak dengan “ Nonton tv nya mundur lagi ya ,dek. Yuk duduk di sofa sini sama mama”.
Contoh lain saat anak memukul temannya, alih alih mengatakan “Jangan memukul teman saat bermain” Parents bisa mengubahnya dengan “ Kalau main yang akur ya, tangan itu untuk berbuat yang baik, seperti menulis, makan, minum bukan untuk memukuli teman”.
Cobalah untuk mengganti kalimat negatif menjadi positif Parents. Walaupun maksud dari kalimat tersebut sama tapi kalimat positif akan menimbulkan kesan nyaman dan aman bagi anak. Dengan begitu anak akan sedikit demi sedikit berubah sikap dan menyadari kesalahanya.
2. Berusaha Tenang
Hal pertama yang harus Parents lakukan saat melihat anak melakukan kesalahan adalah “tenang”. Ya, tenang bisa jadi langkah utama agar parents bisa berkomunikasi positif dengan anak.
Parents bisa menenangkan diri dengan cara menarik napas dalam-dalam atau dengan menghitung dalam hati “satu, dua, tiga..dan seterusnya”. Lakukan hal ini sampai Parents merasa rileks dan mampu menghadapi anak dengan kepala dingin.
3. Stop Memukul
Memukul anak adalah hal yang sangat tidak disarankan. Sebagai orang tua seharusnya memberikan contoh yang baik bagi anak. Ini berarti berhenti melakukan kekerasan pada anak dalam bentuk apapun khususnya “memukul”
Memukul hanya akan mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Hal ini juga menyebabkan anak berpikir bahwa menyakiti orang lain itu boleh dan sah-sah saja.
Alih-alih memukul anak, Parents bisa langsung memeluk atau meraihnya. Cara ini akan menghentikan anak melakukan kesalahan seketika. Parents pun bisa mulai menasehati anak dan berbicara positif padanya.
Selain melarang anak berbuat salah, hal yang paling penting adalah membuat anak sadar akan perbuatannya. Parents bisa menanyakan beberapa hal berikut agar anak mengakui kesalahannya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
Tiga pertanyaan untuk anak saat ia berbuat salah
1. Apa yang kamu lakukan ini salah?
Ajarkan anak mengidentifikasi apakah perbuatannya itu benar atau salah. Dorong mereka untuk menyatakan dan mengakui kesalahannya.
2. Mengapa itu salah?
Diskusikan bersama anak mengapa hal tersebut salah. Ungkapkan pada anak mengenai keegoisan dan ketidakpatuhan nya. Parents juga bisa mengatakan bahwa papa dan mama tidak menyukai hal tersebut.
Jika anak melakukan hal yang menyakiti orang lain seperti memukul atau menendang, katakan pada anak, kalau ayah dan ibunya pun akan sedih jika ada orang yang memukul dia. Jelaskan bahwa anak tak seharusnya melakukan hal yang ia pun tak menyukai bila ada yang berbuat itu kepadanya.
3. Apa kamu tidak akan mengulanginya?
Bantu anak untuk menghindari kesalahannya lain kali. Ajarkan anak juga untuk minta maaf tiap kali dia melakukan kesalahan.
Melarang atau mengingatkan anak saat berbuat salah itu baik Parents. Tapi yang harus Parents ingat adalah lakukan dengan sikap yang positif. Yang paling penting adalah membuat anak sadar dan paham akan kesalahannya sehingga tidak mengulangi kesalahanya lagi. Parents bisa mengikuti langkah di atas saat anak melakukan kesalahan.
Baca Juga:
Gabung Member Premium
Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini