Tips Bilang “Tidak” pada Anak, Tapi Tetap Didengar

04 Juli 2019

Mengatakan “tidak” pada anak sebenarnya boleh-boleh saja loh dilakukan. Asalkan Anda melakukannya di situasi yang tepat. 

Salah satu situasi tepat, dimana Anda perlu mengatakan “tidak” pada anak adalah saat ia melakukan aksi yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain yang ada di sekitarnya. Misalnya, saat si kecil sedang tantrum dan melempar benda tajam di dekatnya. 

Nah, jika Anda sudah tahu bahwa mengatakan “tidak” pada anak itu boleh, lalu bagaimana ya cara yang tepat agar larangan tersebut tidak dianggap angin lalu oleh anak? Bagaimana caranya agar Anda tidak harus mengulang terus kata “tidak” tersebut?

Tips Mengatakan “Tidak” Pada Anak

🙅 Batasi Mengatakan “Tidak” pada Anak

Meskipun mengatakan “tidak” pada anak itu boleh saja dilakukan, tapi sebaiknya batasi menggunakan kata tersebut dalam pola asuh pada anak sehari-hari. 

Sebaiknya hanya gunakan kata “tidak” saat Anda benar-benar melarang aksi anak yang membahayakan. Melalui tips ini, anak akan belajar bahwa saat Anda mengatakan “tidak” maka artinya benar-benar tidak boleh dilakukan. 

Misalnya, saat anak berusaha mendekati panci yang masih panas, maka katakan dengan tegas “tidak boleh dipegang”, “stop”, “berhenti” sembari menghampiri anak untuk mencegahnya memegang panci yang masih panas tersebut. 

🙅 Katakan “Tidak” dengan Mengalihkan Perhatian

Banyak orangtua yang bingung karena saat mengatakan “tidak”, anak justru semakin melakukan hal yang dilarang. 

Akibatnya, banyak orangtua yang hilang kesabaran dan emosi karena anak mengacuhkan larangan tersebut. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya katakan tidak dengan cara mengalihkan perhatian anak dari aksi berbahaya yang ingin ia lakukan.

Misalnya, saat anak sengaja bermain korek api yang tergeletak di meja. Alih-alih terus melarangnya bermain korek api tersebut, sebaiknya segera hampiri anak dan alihkan perhatiannya. Anda bisa saja mengalihkan perhatian anak ke suatu hal yang sangat menarik baginya. Tujuannya agar anak berhenti bermain korek api.

tips katakan tidak pada anak

🙅 Katakan “Tidak” Sambil Meminta Penjelasan pada Anak 

Beberapa anak seringkali merengek tanpa ada sebab yang jelas hal yang membuatnya merengek. Akibatnya, Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghentikan rengekannya tersebut. Nah, dalam situasi ini, maka Anda boleh kok mengatakan “tidak” sembari meminta penjelasan pada anak.

Misalnya katakan “Ibu tidak paham jika adek merengek seperti ini, coba bicara sama Ibu dengan lebih jelas apa yang adek inginkan?” . Sebaiknya, hindari kalimat “jangan menangis”, “jangan rewel”, atau “Jangan cengeng” karena justru akan membuat anak semakin rewel. 

🙅 Katakan “Tidak” dan Diikuti dengan penjelasan Positif

Mengatakan “tidak” sebaiknya dilakukan sembari memberikan penjelasan positif pada anak. Misalnya, saat anak sengaja memainkan atau membuang-buang makanan maka katakan “Makanan itu bukan untuk dimainkan atau dibuang-buang, tapi untuk dimakan”. 

Nah, sembari Anda mengatakan hal tersebut pada anak, beri mereka contoh langsung seperti dengan ikut makan di sampingnya, atau segera menyuapi anak. Tujuannya adalah agar anak memahami apa yang Anda maksud dengan melihat dan mempraktekkannya secara langsung. Inilah tips lain yang bisa Anda gunakan untuk mengatakan ”tidak” pada anak.

🙅 Konsisten

Sebaiknya lakukan hal tersebut secara konsisten agar Anda lebih mahir dalam mengatakan “tidak” pada anak. Sulit memang melakukan hal tersebut secara konsisten, terlebih jika Anda adalah orangtua dari anak-anak yang masih berusia dini. Pasti ada saja hal yang membuat Anda selalu melarang dengan mengatakan “tidak” terus menerus. Namun, jika Anda mencobanya sedikit demi sedikit, maka semakin lama Anda akan mahir. 

Pola asuh terhadap anak memang sulit dilakukan. Diperlukan banyak pengetahuan dan khususnya trik khusus agar pola asuh yang Anda terapkan pada anak berjalan dengan baik. Termasuk saat Anda terpaksa melarang anak dengan mengatakan “tidak”. 

Meskipun lelah dan sangat berat dilakukan, melarang anak dengan mengatakan “tidak” memang penting dilakukan karena anak memang masih perlu banyak pengarahan dari orangtua. Melalui larangan-larangan yang bersifat positif seperti di atas, Anda sedikit banyak akan membentuk pola perilaku yang sehat pada anak.

Baca juga:

  1.  Kapan Perlu Mengatakan “Tidak” Pada Anak?
  2. Masih Kecil Sudah Pandai Membantah? Tangani dengan Cara Ini!
Bagaimana Menurut Anda?
+1
1
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket