Kapan Perlu Mengatakan “Tidak” Pada Anak?

Pernahkah Anda mengatakan “tidak” pada anak? Misalnya, saat ia minta untuk makan es krim sebelum makan, memohon untuk nonton TV lebih lama di malam hari atau merengek untuk dibelikan mainan. 

Sayangnya, saat Anda mengatakan “TIDAK”, si kecil justru semakin menangis, rewel dan menuntut tanpa henti. Kondisi seperti inilah yang sering membuat orangtua menyerah dan merasa bersalah karena sudah menolak permintaan anak. 

Lalu, benarkah Anda dilarang mengatakan “tidak” pada anak? 

Sebenarnya, mengatakan “tidak” pada anak boleh dilakukan. Asalkan Anda melakukan hal tersebut pada situasi yang tepat. Nah, kira-kira kapan sih waktu yang tepat untuk mengatakan “tidak” pada anak?

Waktu yang Tepat untuk Mengatakan “Tidak” pada Anak

  • Katakan “Tidak” saat Aksi Anak Melukai Seseorang atau Merusak Barang

Waktu yang tepat untuk mengatakan “tidak” adalah saat aksi anak mulai melukai seseorang atau merusak barang-barang sekitar.

Saat anak bermain bola di dalam rumah misalnya, dan ia kurang bisa mengontrol pergerakan bola, maka katakanlah “tidak”.

Anak-anak membutuhkan banyak bimbingan orang dewasa untuk membantu mereka membuat pilihan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengatakan “tidak” pada anak saat perilaku atau aksinya mengarah pada hal yang negatif.  

  • Katakan “Tidak” saat Anak Bisa Melakukan Sesuatu Sendiri

Pernahkah anak meminta diambilkan sesuatu saat ia sebenarnya bisa mengambil sendiri hal tersebut? 

Misalnya saat anak minta tolong diambilkan minum atau minta tolong diambilkan makan, maka inilah waktu yang tepat untuk mengatakan “tidak” pada anak. 

Tujuannya agar anak tidak terus manja dan tidak mandiri karena selalu meminta Anda mengambilkan sesuatu yang sebenarnya bisa diambil sendiri. 

Kapan Perlu mengatakan Tidak pada anak

 

  • Katakan “Tidak” saat Anak Menginginkan Sesuatu bukan Membutuhkannya

Beberapa orangtua mungkin saja membelikan mainan atau pernak-pernik anak karena anak ingin bukan karena membutuhkannya. Padahal, Anda tahu benar bahwa barang tersebut sudah dimilikinya. 

Nah, jika situasi ini seringkali Anda alami, maka inilah saatnya Anda mengatakan “tidak” pada anak. Pasalnya, jika setiap keinginan anak Anda kabulkan, bisa jadi anak akan terus merengek untuk dibelikan sesuatu. Hal ini sebenarnya tidak terlalu baik dilakukan karena Anda tidak akan selalu bisa mengabulkan keinginan anak. Khususnya saat Anda tidak memiliki uang lebih.

  • Katakan “Tidak” saat Rencana Berubah

Perubahan rencana liburan atau rencana nonton film karena suatu hal yang lebih penting kadang membuat anak jadi rewel dan sangat kecewa. 

Namun, Anda tidak bisa melakukan sesuatu selain mengatakan “tidak” jadi menonton film malam ini atau “tidak” jadi liburan minggu ini,mengingat ada acara yang lebih penting. 

Sebaiknya beri anak pengertian tentang hal tersebut. Bila perlu kenalkan anak dengan kekecewaan sejak dini, untuk membantu anak bertahan

  • Katakan “Tidak” untuk Rencana Pribadi Anak yang Bertentangan dengan Rencana Keluarga

Beberapa anak mungkin saja memiliki banyak rencana bermain bersama dengan teman di hari libur. Padahal, di hari libur yang sama ada acara keluarga yang tidak seharusnya ditinggalkan oleh anak. 

Jika Anda menghadapi situasi seperti ini, maka saatnya mengatakan “tidak” untuk rencana pribadi anak karena toh, anak masih bisa pergi bermain bersama teman di hari lain. Sedangkan acara keluarga melibatkan lebih banyak orang dan tak bisa dengan mudah berganti  jadwal. 

  • Katakan “Tidak” saat Anda Tidak Suka Melakukan Sesuatu

Adakalanya Anda tidak suka melakukan sesuatu yang diinginkan oleh anak. Contohnya saat anak ingin Anda menemaninya pergi bermain seharian di tempat yang cukup jauh dari rumah. Alih-alih harus melakukan sesuatu tapi Anda tidak menyukainya, sebaiknya katakan saja jika Anda tidak setuju.

  • Katakan “Tidak” Jika Pilihan Anak Bertentangan dengan Nilai dalam Keluarga Anda

Anda bisa mengatakan “tidak” saat ternyata pilihan yang anak buat bertentangan dengan nilai-nilai di dalam keluarga Anda. Semisal, saat anak memilih untuk mengikuti gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai keluarga Anda, maka sebagai orangtua tentu saja boleh melarang dengan mengatakan “tidak” dan jelaskan alasan ketidaksetujuan anda. 

Mengatakan “tidak” pada anak sebenarnya boleh saja, asalkan Anda mengatakannya dalam situasi yang tepat. Beberapa situasi yang tepat seperti situasi di atas bisa Anda gunakan sebagai referensi.

Baca juga:

  1. Anak Tidak Boleh Dimarahi? Siapa Bilang Sih?
  2. Cara Efektif Menghadapi Anak yang Ngambekan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
9
+1
1
+1
1
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket