Kapan Mengenalkan Konsep Finansial pada anak?

Orangtua adalah guru segalanya bagi anak. Dari orangtua, anak belajar mengenal diri, belajar mengenal dunia, dan belajar banyak pengetahuan dasar. Pendidikan pertama kali yang didapatkan oleh anak adalah dari orangtuanya. Karena kita bukanlah orangtua yang tahu segalanya, kadang-kadang kita merasa bingung tentang apa yang harus diajarkan kepada anak.

Pendidikan finansial adalah salah satu topik penting yang sering membuat orangtua dilema. Kapan baiknya anak mulai diajarkan konsep finansial ? Haruskah dimulai sejak dini? Atau justru konsep uang tidak boleh diajarkan sejak dini?

Pada dasarnya, konsep uang bisa diajarkan sejak dini pada anak. Tentu saja dengan cara yang sederhana, tetapi tepat. Mengapa anak-anak harus diajarkan pengetahuan finansial sejak dini?

Alasan Pentingnya Mengajarkan Konsep Finansial pada Anak

Bagaimanapun, kelak ketika anak dewasa, ia harus mengurus sendiri hidupnya, termasuk keuangannya. Jika Anda tidak mengajarkan hal ini kepada anak, kemungkinan besar anak akan kesulitan mengatur uang ketika dewasa nanti. Beberapa alasan berikut ini bisa menjadi dasar untuk mengajarkan konsep finansial pada anak sedini mungkin.

1. Dapat Memanfaatkan Uang dengan Baik

Ada banyak sekali masalah keuangan yang melanda orang dewasa. Hal ini bukan disebabkan oleh jumlah penghasilan yang kurang, melainkan lebih pada minimnya pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan sumber finansial yang ada. Dengan memberikan pelajaran finansial sejak dini, anak-anak bisa memanfaatkan uang yang dimilikinya dengan bijaksana.

2. Punya Kemampuan Mengelola Keuangan

Tujuan orangtua memberikan pelajaran tentang keuangan adalah agar kelak anak-anak bisa mengatur keuangannya sendiri. Anak tahu kapan harus menabung, kapan harus membeli, dan kapan harus membelanjakan uangnya.

3. Menghindari Perilaku Boros

Ketika anak masih kecil, pengetahuan uangnya hanya sebatas bagaimana cara membelanjakan uang. Anak belum paham pentingnya menabung, pentingnya memberi sesama, dan lain-lain. Tanpa pendidikan finansial, perilaku borosnya ini bisa dibawa sampai dewasa. Anda tentu tidak ingin si kecil menjadi anak yang boros kan?

mengajarkan konsep finansial

Cara Mengajarkan Konsep Finansial pada Anak

Pada usia 4 hingga 5 tahun, anak-anak sebenarnya sudah bisa memahami konsep sederhana uang, yaitu uang digunakan untuk membeli barang. Akan tetapi, mereka belum mengetahui nilai dari mata uang tersebut. Dari usia ini, Anda bisa mengajarkan anak tentang konsep keuangan. Bagaimana caranya?

1. Mengenalkan Konsep Uang

Seperti yang telah dijelaskan di atas, anak balita sebenarnya sudah mengetahui fungsi uang. Hal selanjutnya yang harus Anda ajarkan adalah mengenal nilai-nilai mata uang. Anda bisa memulainya dengan membedakan warna. Berbeda warnanya, berbeda pula nilai mata uangnya.

Untuk anak-anak yang sudah bisa mengingat angka, Anda juga bisa mengajarkan nilai mata uang dari angkanya. Misalnya, jika jumlah nol (0) lebih banyak, maka nilai uangnya lebih tinggi.

2. Memberikan Uang Saku pada Anak

Supaya anak tahu bagaimana memanfaatkan uangnya. Mulailah memberikan uang saku kepada anak. Misalnya, Anda memberikan jatah uang saku sehari Rp 5000, lalu selama satu hari tersebut, anak hanya boleh membelanjakan uang dalam jumlah tersebut.

Dalam memberikan uang saku, sebaiknya Anda melihat kebutuhan anak. Jangan terlalu berlebihan atau justru kekurangan. Berikan uang saku secukupnya dan konsisten. Ini bisa melatih anak untuk bisa mengelola keuangan.

3. Gunakan Celengan untuk Menabung

Menabung menjadi kegiatan positif yang akan menguntungkan anak. Berkaitan dengan konsep finansial, orangtua harus mengajarkan anak menabung sejak dini. Hal ini bisa dimulai dengan menyisihkan uang saku anak.

Contoh kasusnya adalah ketika anak-anak ingin membeli mainan tertentu, tetapi uang sakunya tidak cukup. Pada moment tersebut, mintalah anak untuk menabung. Sisihkan sedikit uang sakunya untuk ditabung di celengan. Setelah uangnya terkumpul, anka bisa langsung membeli mainan.

4. Ajarkan pada Anak untuk Menghargai Uang

Jelaskan padanya bahwa mendapatkan uang butuh usaha. Ayah harus bekerja demi mendapatkan uang. Pedagang kaki lima harus berjalan keliling kompleks untuk mendapatkan uang. Karena mendapatkan uang butuh usaha, anak akan sadar bahwa uang harus dikelola dengan baik.

5. Ajarkan Anak Pentingnya Berbagi

Mengelola keuangan tidak hanya tentang bagaimana cara berhemat saja, tetapi juga tentang pentingnya berbagi. Jelaskan pada anak bahwa dia juga harus mau berbagi, terutama pada orang-orang yang lebih membutuhkan. Mengajarkan anak untuk berbagi juga harus diajarkan sejak dini.

6. Bawa anak Belanja

Untuk mempraktikkan semua materi finansial yang sudah didapatkan si kecil, bawalah anak ketika pergi belanja. Biarkan si kecil melihat bagaimana cara orangtuanya belanja. Percayalah bahwa anak akan mendapatkan pelajaran dari kegiatan belanja yang orangtua lakukan.

7. Ajarkan Cara Mencatat Keuangan Sederhana

Ketika usia anak-anak sudah menginjak 7 – 8 tahun, ajarkan juga cara membuat catatan keuangan sederhana. Hal ini bisa membangun kesadaran anak untuk lebih teliti lagi dalam mengelola keuangan. Hasilnya, anak-anak pun akan lebih hati-hati dalam membelanjakan uangnya.

Itulah alasan dan juga cara sederhana mengajarkan anak tentang konsep finansial. Mumpung mau lebaran, jangan lupa mulai ajarkan anak mengelola angpao ya, Parents. Semoga bermanfaat!

Artikel Lainnya :

  1. Tips Anti-repot bagi Ibu Bekerja Menyiapkan Buka Puasa
  2. Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur dan Berbuka
Bagaimana Menurut Anda?
+1
6
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket