“Pa, Kondom itu Apa ?” Cara Jawab Sesuai Usia Anak

Bayangkah situasi ini : di minimarket, saat akan membayar di kasir, anak menemukan rak yang menarik perhatiannya “ Bu, ini apa sih?” Sambil menunjuk sederet kotak alat kontrasepsi yang warnanya memang menarik perhatian. 

Ini adalah situasi “horor” bagi orang tua ketika anak-anak mereka bertanya apapun tentang seks atau masalah seksual. Ada rasa canggung yang bisa saja memenuhi ruang makan setiap kali iklan kondom atau pembalut wanita ditayangkan — begitu dalam sehingga orang tua tidak segan-segan keluar dari kamar atau tiba-tiba mengganti saluran TV. 

Seks terus menjadi hal yang tabu di negara kita dan itulah alasan mengapa pendidikan seks masih tabu bagi banyak orang tua.

Di zaman sekarang ini, ketika ada bombardir informasi di internet maupun sosial media, pendidikan seksual harusnya bukan lagi topik yang harus dibahas diam-diam. Selain itu, adalah tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dengan benar dan tepat tentang masalah seksual. Ini tidak hanya membuat anak Anda lebih sadar, tetapi juga menurunkan kemungkinan insiden yang tidak diinginkan di masa depan mereka.

Jadi, beginilah cara orang tua menanggapi pertanyaan tentang kondom yang ditanyakan oleh anak:

Untuk anak-anak di bawah 4 tahun

Para ahli menyarankan agar orang tua dapat menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan itu adalah alat kontrasepsi. Dan ketika anak-anak bertanya lebih lanjut, orang tua dapat meyakinkan mereka dengan mengatakan bahwa saat anak-anak lebih besar dan nanti lebih paham tentang bagian-bagian tubuhnya, mereka akan memperoleh penjelasan yang lebih lengkap.

Namun, orang tua harus menghindari mengatakan sesuatu seperti itu adalah hal yang dewasa. Hal ini membuat anak-anak lebih ingin tahu tentang produk tersebut dan mereka mungkin akan mencari cara atau sumber lain untuk mengetahui apa itu kondom. Padahal, belum tentu mereka mencari tahu kepada sumber atau orang yang tepat. 

Sementara berbohong dengan mengatakan bahwa itu adalah hal lain seperti balon, malah akan memicu rasa tertarik anak-anak. Bisa jadi mereka malah akan meminta untuk membelinya! 

Menjelaskan kondom sesuai usia anak

Untuk anak-anak berusia antara 5 hingga 9

Orang tua dapat menanggapi anak-anak dalam usia ini dengan mengatakan bahwa itu adalah kontrasepsi yang digunakan pasangan ketika mereka belum siap untuk memiliki bayi. Coba pertahankan nada dan tingkat informasi yang sama untuk pertanyaan lebih lanjut yang diajukan. Beri tahu mereka tentang bagaimana bayi dilahirkan, dengan cara yang mereka pahami. 

Mengabaikan, memarahi, atau meminta anak tidak lagi bertanya tidak akan membantu apa pun.

Untuk anak-anak antara usia 10 dan 13

Ketika anak-anak menanyakan pertanyaan ini kepada Anda di usia 10 hingga 13 tahun, Anda dapat menjawab dengan mengatakan bahwa itu adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk tujuan mengendalikan jumlah kelahiran bayi. 

Anda bahkan dapat menggunakan infografis dan memvisualisasikan proses dengan cara yang informatif dan ramah, dan menjelaskan kepada mereka secara ilmiah tentang apa itu kondom dan untuk tujuan apa kondom itu digunakan. 

Hindari terkejut dengan rasa ingin tahu anak Anda tentang seksualitas. Mereka sudah mulai memasuki usia pubertas dan bersikap suportif, pengertian dan berpikiran terbuka adalah yang terbaik yang dapat Anda lakukan untuk anak-anak Anda pada usia ini.

Tapi jangan minta mereka untuk mencari semuanya di internet, karena akan ada terlalu banyak informasi untuk usia mereka. 

Untuk anak-anak berusia 14 tahun ke atas

Pada usia 14, anak-anak mengalami perubahan hormonal, bisa jadi anak mulai mengenal tentang kondom dari internet atau teman sebayanya, atau mungkin dari pendidikan seksual dari sekolah. Lakukan diskusi yang komprehensif dengan anak-anak Anda dan cobalah untuk membuat mereka nyaman selama diskusi.

Dalam semua keadaan, orang tua harus memastikan untuk mengangkat topik tentang seks dan pendidikan seks dengan anak-anak mereka sesuai usia anak, jangan sama sekali menghindari topik seksualitas. Karena, pendidikan seksual terbaik harusnya datang dari orang tua. 

Baca Juga:

  1. Pendidikan Seksual untuk Autism Spectrum Disorder (ASD)

2. Consent, Batasan “Persetujuan” yang Wajib Dipahami Anak

Bagaimana Menurut Anda?
+1
7
+1
0
+1
1
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket