Ajarkan Anak Menghadapi Kekecewaan, Bantu Dia Bertahan

Banyak hal yang bisa membuat anak-anak kecewa. Misalnya, kecewa karena hujan turun di tengah ia bermain sepak bola, atau kecewa karena tidak jadi pergi berlibur karena Anda ada pekerjaan mendadak di kantor, bahkan kecewa karena ice cream kesukaan anak yang ingin dibeli ternyata sudah habis. Sebenarnya rasa kecewa atau kekecewaan yang dirasakan anak-anak usia dini sangatlah wajar dan bukan suatu hal yang harus selalu dihindarkan dari anak.

Robert Brooks, PhD, seorang penulis buku Raising Resilient Children,mengungkapkan bahwa, jika orangtua selalu melindungi anak-anak dari kekecewaan maka secara tidak langsung orangtua telah menghalangi anak-anak mengembangkan beberapa keterampilan penting dalam hidup.

Namun, bukan berarti Anda lepas tangan saat anak-anak sedang merasa kecewa. Sebaliknya segera bantu anak-anak untuk menghadapi kekecewaannya dengan cara yang tepat.

Nah, kekecewaan yang dirasakan oleh anak bisa membawa dampak tertentu, seperti tantrum.

Apa yang Harus dilakukan Orangtua Saat Masalah Kecil Membuat Anak sangat Tantrum?

  • Ajarkan pada anak tentang apa yang bisa dan tidak bisa diubah.

Anak-anak mungkin belum paham tentang ada hal di luar kendali. Oleh karena itu sebagai orangtua harus berusaha menjelaskan pada anak tentang hal di luar kendali. Segera diskusikan bersama dengan anak Anda terkait hal yang membuat anak-anak tantrum.

  • Kenalkan anak-anak pada berbagai macam aktivitas hingga menemukan yang paling disukai

Sebaiknya kenalkan anak-anak pada berbagai aktivitas sampai mereka menemukan aktivitas yang paling disukai. Tujuannya agar saat anak tantrum, Anda bisa mengajak anak melakukan aktivitas tersebut sehingga tantrumnya berangsur hilang.

  • Hindari menghukum anak anda karena tantrum

Sebaiknya hindari menghukum anak hanya gara-gara anak tantrum. Apalagi jika anak memang mudah menangis atau rewel.

Apa yang Harus dilakukan Orangtua Saat Anak Mudah Merajuk?

Merajuk bisa jadi belum tergolong tantrum, akan tetapi banyak yang mengatakan bahwa merajuk adalah perilaku yang hampir mendekati tantrum. Nah, jika anak merajuk saat kecewa akan sesuatu, apa yang harus Anda lakukan?

  • Beri anak pilihan

Alih-alih untuk marah saat anak merajuk karena kecewa, anda bisa memberinya pilihan. Misalnya saat suatu hari Anda dan keluarga gagal berlibur karena cuaca yang tidak menentu, beri ia pilihan seperti: “Kita memang tidak bisa berkemah, tapi apakah kamu mau liburan di rumah dengan memasang tenda (teepee tent)?”, atau “Maukah kamu pergi berkemah minggu depan saat cuaca cerah?”

  • Dorong anak untuk melakukan kegiatan lain, seperti menolong seseorang

Agar merajuk anak berkurang, maka Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan melakukan kegiatan lain seperti menolong Anda melakukan sesuatu. Sebagai contoh, menolong Anda membereskan meja makan dan lain sebagainya.

  • Bantu Anak menyelesaikan masalahnya sendiri

Alih-alih memarahi anak karena merajuk, sebaiknya bantu anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Cara yang paling mudah adalah dengan bertanya pada mereka, “Apa yang ingin kamu lakukan agar tidak merasa jengkel lagi?”

Baca juga:

  1. Anakku Mudah Menangis = Cengeng?
  2. Memahami Situasi yang Menyebabkan Anak Diam-Diam Menangis

Hindari Mengatakan Hal Tertentu Saat Anak Kecewa

Penting bagi Anda untuk tidak mengatakan hal tertentu saat anak-anak sedang kecewa. Tujuannya agar anak-anak mulai mengenal perasaan kecewa atau kekecewaan.

  • Kamu Seperti Bayi (Anak Kecil)

Saat anak merasa kecewa, sebaiknya hindari mengatakan bahwa ia seperti anak kecil atau seperti bayi. Sebaliknya, katakan bahwa, “Tidak masalah kamu merasa kecewa atau sedih, lain kali kita melakukan hal lain supaya kamu tidak kecewa atau sedih.”  

  • Ayo Lakukan Ini

Sebaiknya hindari langsung memberi ide harus melakukan hal tertentu saat anak kecewa. Sebaliknya, tanyakan pada mereka “Apakah kamu punya ide lain yang bisa kita lakukan bersama?”

Tujuannya adalah agar anak-anak bisa belajar menemukan solusi untuk membantunya merasa lebih baik. Dan, bukan hanya memberi anak solusi agar dirinya merasa lebih baik.

  • Ini Hal Kecil tidak Perlu Dibesar-besarkan

Sebaiknya, hindari mengatakan bahwa suatu hal itu tidak perlu dibesar-besarkan atau mengatakan bahwa “Hal itu tidak perlu membuat kamu kecewa.” Dengan begitu Anda tidak akan menambah kekecewaan baginya. Sebaiknya katakan bahwa, “Ibu/ Ayah tahu bahwa hal ini sulit untukmu.”

Cara Membantu Anak Tumbuh Lebih Toleran:

  • Berempati dengan kekecewaan anak

Penting bagi Anda untuk berempati pada kekecewaan anak. Tujuannya agar anak tidak merasa sendiri ketika merasa kecewa dan hal tersebut adalah wajar. Jelaskan pada anak bahwa setiap orang tentu pernah merasa kecewa. Ceritakan pengalaman saat anak merasa kecewa pada hal tertentu.

  • Ciptakan jaringan orang lain dalam kehidupan anak

Penting bagi anak-anak untuk tumbuh di lingkungan sosial yang tidak hanya berisi Anda dan pasangan. Tujuannya agar anak bisa belajar bertoleransi terhadap sesuatu seperti yang orang lain lakukan dalam hidupnya.

  • Gunakan kesalahan anak sebagai pelajaran berharga

Anak-anak usia dini perlu belajar dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu salah. Namun, sebaiknya jangan langsung menunjukkan bahwa ia salah. Ajukkan beberapa pertanyaan yang membantunya mencari tahu bahwa apa yang dilakukan sebelumnya adalah salah.

Kekecewaan bisa saja dialami oleh anak-anak bahkan di usia dini. Tugas kita sebagai orangtua adalah berusaha membantunya lepas dari kekecewaan tersebut dengan cara yang tepat. Artinya, kita tidak perlu selalu melindungi anak dari rasa kecewa, agar anak menjadi individu yang lebih tanggung saat dewasa nanti. Sebaiknya bantu anak menghadapi kekecewaannya tersebut dengan cara yang baik.

 

Bagaimana Menurut Anda?
+1
10
+1
2
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket